Ikan

8 Cara Budidaya Lobster di Kolam Terpal Tanpa Ribet

Berbagai jenis ikan merupakan salah satu sumber protein tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satunya juga jenis lobster yang juga memiliki kandungan protein yang baik untuk tubuh. Lobster berasal dari Australia yang tepatnya berada di Queesland.

Sejak tahun 2000 lobster mulai dikenal di Indonesia. Cara budidaya lobster pun terbilang mudah. Anda dapat melakukan budidaya jenis ini di rumah dengan media kolam terpal. Cara budidaya juga sama dengan cara budidaya ikan dalam kolam terpal.

Cara budidaya ikan air tawar kolam terpal merupakan salah satu alternatif bagi anda yang tidak memiliki lahan terlalu luas ataupun biaya untuk membuat kolam ikan. Kolam terpal selain bahan yang dibutuhkan terbilang mudah dan murah, juga dapat di bongkar pasang sesuai kebutuhan. Apakah anda tertarik untuk melakukan budidaya dengan media ini?

Cara Budidaya Lobster di Kolam Terpal

Tulisan ini akan menyajikan kepada anda bagaimana cara budidaya lobster di kolam terpal yang dapat anda praktekkan di rumah.

1. Memperhatikan Kebutuhan Hidup Lobster

Sebelum anda menerapkan cara budidaya lobster di kolam terpal, ada baiknya anda memahami bagaimana kebutuhan serta cara hidup lobster itu sendiri. Lobster merupakan bentukan udang dengan tubuh lebih besar. Harga pasaran pun lumayan tinggi, sekitar 150 hingga 200 ribu perkilogramnya.

Lobster merupakan salah satu hewan yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara cepat. Selain itu, ia bisa hidup pada suhu maksimal 35 derajat celcius. Akan tetapi, suhu normal yang ideal untuk lobster ini adalah 25 sampai 29 derajat celcius saja.

Untuk oksigen terlarut yang dapat dibuat sebagai tempat tinggal ideal lobster memiliki kadar oksigen minimal 4ppm. Kurang dari itu lobster masih bisa bertahan hidup, akan tetapi akan menghambat proses perkembang biakan lobster nantinya. Dan tingkat keasamaan air harus berkisar pada 7 hingga 9 dengan mengandung sedikit alkalin. Hal ini berguna agar air memiliki kadar kalsium yang tinggi yang berguna untuk pembentukan cangkang lobster nantinya.

2. Pembuatan Media Tempat Tinggal Lobster

Setelah memahami bagaimana cara hidup seekor lobster, langkah selanjutnya adalah anda harus menyiapkan media kolam. Berhubung pembahasan disini adalah cara budidaya lobster di kolam terpal, maka anda harus menyiapkan terpal dengan ukuran 1 x 2 meter dengan tinggi 80cm.

Terpal tadi kemudian anda isi dengan ketinggian air 60 cm saja, jangan sampai penuh. Karena jika sampai terlalu penuh, lobster bisa-bisa kabur. Jadi usahakan tinggi air 10 hingga 30 cm lebih rendah dari tinggi terpal. Cara budidaya lobster di kolam terpal terbilang murah bukan dibandingkan dengan cara budidaya gurame di kolam beton yang memungkinkan anda untuk membuat kolam ikan permanen.

Memberikan accessories dalam cara bidudaya lobster di didalam kolam terpal juga sangat dibutuhkan. Anda dapat menaruh eceng gondok ataupun tanaman air lainnya. Serta berikan beberapa potongan pipa paralon yang sesuai dengan besar tubuh lobster. Yang mana kedua benda ini berfungsi dalam memberikan keamanan bagi lobster yang merasa sedang terserang, serta memberikan kenyamanan bagi lobster dalam berkumpul dengan sesamanya. Persiapan ini hendaknya dilakukan satu minggu sebelum bibit lobster dimasukkan ke dalam kolam.  

3. Pemilihan Bibit Lobster

Setelah tempat tinggal lobster dari terpal selesai. Saatnya anda memilih bibit lobster yang akan dimasukkan ke dalam kolam. Sebenarnya pemilihan ini juga dapat dilakukan sebelum pembuatan kolam. Akan tetapi, tulisan kali ini tentang cara budidaya lobster di kolam terpal memberikan anda saran untuk membuat kolam terlebih dahulu. Sehingga setelah ditentukan bibit losbter yang cocok untuk anda, media kolam telah siap dan lobster bisa segera beradaptasi dengan rumah barunya.

Hal penting dalam memilih bibit lobster, yakni lihat dari segi ukuran. Ukuran lobster yang sudah siap untuk dijadikan bibit sekitar 10 cm dengan usia kurang lebih 5 hingga 6 bulan. Untuk anda yang pemula, pastikan anda membeli lobster di tempat yang telah memiliki sertifikat penjualan lobster secara resmi. Usahakan memilih jenis kelamin yang pasti (tidak banci) karena ada beberapa lobster yang tidak bisa menghasilkan telur.

Memilih lobster yang gemuk mulai dari kepala hingga ekor merupakan salah satu langkah tepat dalam melakukan cara budidaya lobster di kolam terpal. Jangan memilih lobster yang besar di kepala namun kecil di badan hingga ekor. Ini menandakan bahwa lobster kurang mendapatkan makanan.

Selanjutnya anda harus dapat membedakan jenis kelamin jantan dan betina. Baik lobster maupun budidaya udang galah harus difahami perbedaan jenis kelaminnya. Lobster jantan memiliki bintik merah di area capitnya. Bintik merah ini dapat terlihat ketika lobster telah berusia sekitar 3-4 bulan dengan ukuran panjang tubuh kurang lebih 7 cm.

Keluarnya bintik merah ini juga merupakan pertanda bahwa lobster siap untuk dikawinkan. Sedangkan untuk lobster betina memiliki lubang di area pangkal kaki ketiga di bawah ekornya. Yang mana lubang tersebut merupakan alat kelamin lobster betina yang nantinya akan menjadi tempat keluarnya telur. 

4. Proses Perkawinan Lobster

Cara budidaya lobster di kolam terpal yang selanjutnya yakni melakukan perkawinan. Setelah lobster berusia 3 hingga 4 bulan atau telah ditemukan bintik merah di area capitnya, hal ini menandakan bahwa losbter telah siap untuk dikawinkan. Proses perkawinan biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu. Dan selama beberapa waktu ini, lobster biasanya sudah ada yang melakukan perkawinan. Usahakan anda tetap memberikan potongan pipa paralon dengan ukuran 15 hingga 20 cm yang juga disesuaikan dengan panjang lobster.

Letakkan 3 lobster jantan dan 5 lobster betina dalam satu kolam. Lobster betina harus lebih banyak daripada lobster jantan. Karena lobster betina yang biasanya lebih dominan dalam melakukan perkawinan ini. Sedangkan lobster jantan dapat melakukan perkawinan dengan lebih dari 2 ekor lobster betina. Lobster yang sedang melakukan perkawinan biasanya akan membentuk huruf Y. Setelah lobster jantan menanamkan spermanya, selanjutnya lobster betina akan menyingkir perlahan dari lobster jantan.

Setelah masa inilah kemudian lobster betina akan mengeluarkan telurnya melalui lubang yang berada pada pangkal kaki ketiga yang selanjutnya melewati sperma dan turun tepat berada di ekor. Dan pada minggu pertama, telur yang berada di ekor akan di tutup rapat oleh lobster betina dengan ekornya.

5. Pemindahan Proses Pengeraman, Pematangan Hingga Penetasan Telur

Proses cara budidaya lobster air tawar tidak terlalu berbeda dengan cara budidaya lobster air laut. Perbedaannya hanya tempat. Jika air tawar dapat anda gunakan cara budidaya lobster di kolam terpal, sedangkan lobster air laut harus dilakukan perkembang biakannya di laut. Minggu pertama merupakan tahap awal lobster betina bertelur. Dan pada minggu kedua atau ketiga, telur-telur tadi sudah bisa melekat di kaki lobster betina, pada masa inilah lobster betina harus dipindahkan ke dalam kolam yang lainnya.

Telur akan mengalami beberapa fase dimana pada minggu kedua, telur masih berbentuk bulat layaknya sebuah telur. Pada minggu ketiga biasanya terlihat bintik pada telur yang merupakan pembentukan awal embrio. Pada minggu keempat, sungut, capit dan kaki biasanya sudah mulai terlihat. Meski begitu losbter pada masa ini belum bisa untuk hidup mandiri. Oleh karena itu, lobster masih menempel pada induknya.

Minggu kelima seluruh kuning telur perlahan mulai terlepas. Dan pada minggu ini induk lobster akan melepaskan lobster baru agar mampu mencari makan dengan mandiri. Setelah lobster kecil terlepas, tunggu sekitar 3 hari untuk melakukan pemindahan induk lobster ke dalam kolam yang baru, agar induk lobster bisa beristirahat dan berganti kulit. Selain itu, agar lobster kecil tidak menjadi makanan bagi sang induk, dikarenakan lobster merupakan salah satu hewan yang kanibal. Proses pemindahan ini juga harus dilakukan jika anda melakukan budidaya lobster air tawar di aquarium.

6. Perawatan Benih Lobster 

Setelah indukan lobster dipisah dari lobster kecil, selanjutnya berikan perawatan bagi keduanya secara terpisah dan intensif. Lobster yang baru menetas bisa diberikan makan seperti cacing beku atau cacing sutera untuk mempercepat proses pertumbuhan.

Dan usahakan untuk memberikan makan secara rutin. Berikan pakan sekitar 2% dari berat badan lobster di pagi hari, dan 7% pada pemberian pakan di sore hari. Karena lobster merupakan hewan yang aktif pada malam hari, maka pemberian pakan yang lebih banyak di sore hari dapat meningkatkan energi bagi lobster untuk melakukan proses pertumbuhan lobster pada malam harinya.

7. Pemilihan Jenis Pakan Lobster

Seperti yang telah dikatakan bahwa lobster anakan sebisa mungkin diberikan pakan cacing beku, jangan memberikan pakan sayuran atau umbi terlebih dahulu. Tetapi bagi lobster dewasa anda sudah dapat memberikan pakan berupa pellet, planton dan tumbuhan air, ketela pohon ataupun jagung manis yang telah dihaluskan. Intensitas pemberian pakan dilakukan dengan intensitas yang sama yakni dua kali dalam satu hari. Selain itu pakan lobster juga dibedakan menjadi tiga :

  • Pakan alami : kutu air, cacing tanah, cacing sutera, jentik nyamuk, cacing rambut dan cacing darah.
  • Pakan buatan : wortel, tauge, kacang hijau, tepung ikan, cacing dan siput.
  • Pakan komersial : pakan ini biasanya disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi lobster yang biasanya sudah berbentuk bubuk ukuran 1 x 2 mm. 

8. Siap Panen Lobster

Lobster dapat dipanen setelah berusia 20 hari. Dan lakukan panen lobster pada pagi hari. Serta usahakan lobster yang masih umur 20 hari itu dipindahkan dengan menggunakan ember yang memiliki kadar air yang sama dengan yang ada di kolam.

Akan tetapi, jangan mengambil air yang sudah kotor didalam kolam, melainkan membuatkan air bersih yang baru dengan memiliki kadar yang sama dengan air yang ada di kolam.

Cara budidaya lobster di kolam terpal pada tahap ini merupakan hal yang sangat dinanti-nanti bagi peternak lobster. Selain mendapat bibit lobster baru, lobster juga sudah bisa dipasarkan yang itu artinya peternak lobster bisa mengambil keuntungan dari apa yang dilakukannya selama ini.

Apakah anda telah memantapkan hati untuk bisa melakukan budidaya ini? Cara budidaya lobster air tawar di kolam terpal ini dapat anda praktekkan di rumah. Selain tidak menyita banyak tempat, anda juga tidak perlu takut untuk merogoh dompet terlalu dalam untuk pembuatan kolamnya. Hal penting untuk budidaya lobster ini adalah pemilihan bibit harus dilakukan dengan secara tepat agar dapat menghasilkan lobster yang memiliki kualitas dan kuantitas tinggi tentunya. Selamat berbudidaya lobster, semoga sukses.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

10 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago