Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan buah rambutan, salah satunya adalah varietas rambutan binjai. Buah yang cantik asal Sumatera Utara ini memang banyak sekali diburu masyarakat, karena sangat banyak khasiat yang terkandung di dalamnya.
Rambutan binjai tumbuh subur di daerah tropis dan dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi, maka tidak heran jika sudah banyak masyarakat yang memilihnya untuk memulai bisnis baru yang menggiurkan. Dengan warna kulit merah, rasa buah yang manis dan kenyal serta mudah lepas dari kulit bijinya membuat rambutan binjai yang memiliki nama genus Nephelium ini menjadi buah favorit.
Budidaya rambutan binjai mulai digemari masyarakat karena menjanjikan keuntungan yang sangatlah besar, dimana bisa bernilai puluhan juta per bulan dan mampu menembus ratusan atau bahkan miliaran per tahun apabila lahan yang Anda miliki sangat luas dan proses budidaya yang berhasil sejak masa penanaman.
Bukan suatu hal yang mudah untuk mencapai hal tersebut, namun bukan berarti Anda tidak bisa seperti itu. Anda pun bisa mencobanya dengan mempelajari dengan seksama langkah-langkah cara budidaya rambutan binjai dan jangan sampa menyesal karena Anda mengurungkan diri untuk memulainya. Mari kita lihat bersama!
Cara Budidaya Rambutan Binjai
Cara budidaya tanaman ini sesungguhnya tidak sulit apabila dilaksanakan di tempat dan waktu yang sesuai, namun memang sulit mencari waktu yang pas. Rambutan binjai sebenarnya cocok pada iklim yang basah karena membutuhkan curah hujan yang teratur, namun juga membutuhkan musim kemarau untuk merangsang pembungaan.
Anda dapat mengatur waktunya sesuai dengan rencana, sebaiknya mulai memasuki pertengahan atau akhir musim hujan, karena pabila terlalu banyak hujan pun, kekurangan sinar matahari akan menyebabkan awal penanaman berlangsung kurang baik.
1. Menyiapkan Lahan
Budidaya rambutan binjai dapat Anda laksankan di lahan maupun di pot saja tergantung kebutuhan Anda. Namun karena akan tumbuh cukup tinggi, apabila Anda menanam di dalam pot maka ada kemungkinan harus dipindah ke tanah karena perakaran akan semakin berat menopang tanaman yang terus mendewasa, jika tidak ingin, Anda dapat rajin memangkasnya saja dengan tetap memperhatikan kesehatannya.
Lahan yang digunakan untuk menanam haruslah memenuhi beberapa kriteria yang sesuai agar penanaman rambutan binjai dapat berlangsung optimal:
- Pastikan lahan tempat Anda menanam memiliki suhu yang berkisar antara 25-35 derajat Celsius dengan curah hujan 1500-3000 mm per tahunnya.
- Sebaiknya jangan pilih lahan yang kering. Lahan yang gambut dan subur akan memudahkan penanaman karena rambutan binjai cukup sensitif.
- Umumnya lebih baik jika lahan berupa lahan gambut yang masam dengan pH tanah berkisar antara 4-6,5. Anda dapat mengetesnya dengan menggunakan kertas lakmus, pH-meter, ataupun indikator lainnya untuk mengecek keasaman tanah.
- Selain itu, tipe tanah latosol kuning lebih disenangi.
- Ukuran lubang tanah yang digunakan untuk menanam adalah 60 x 60 x 60 cm. Jika Anda ingin membuat beberapa lubang untuk penanaman dalam skala luas, maka jarak tanam antara lubang tanam yang satu dengan lainnya harus berkisar pada angka 10 meter karena pohon akan tumbuh besar.
- Pisahkan tanah galian bagian bawah dan atas dan biarkan kurang lebih selama 3-4 minggu dengan tujuan untuk mematikan bakteri.
- Setelah selesai menunggu, masukkan kembali sebagian tanah bagian bawah, sedangkan tanah bagian atas dapat Anda campurkan dengan pupuk organik seperti halnya pupuk kandang maupun pupuk kompos.
Baca juga : Cara Menanam Bunga Pacar Air
2. Menyiapkan Bibit yang Berkualitas
Anda dapat melakukan perkembangbiakan buah rambutan binjai dengan cara generatif (perkembangbiakan melalui biji) ataupun vegetatif (perkembangbiakan dengan bantuan manusia seperti halnya okulasi).
Namun pada ulasan kali ini kita akan membahas bagaimana budidaya dengan cara generatif. Hanya saja, kekurangan cara generatif adalah butuh waktu yang lama untuk memperoleh hasil panennya.
- Pastikan bibit yang Anda miliki sehat dan aman dari segala jenis gangguan penyakit maupun hama tanaman, untuk itu dapatkan di toko tanaman terdekat dan terpercaya.
- Untuk 1 lubang tanam, Anda cukup menyiapkan 1 bibit saja karena akan tumbuh besar.
- Apabila bibit telah ditanam pada polybag, maka ketika Anda mencoba melepaskannya jangan sampai perakaran putuh dan membuat bibit tersebut mati.
Baca juga : Cara Menanam Mawar Hitam dari Bij
3. Penanaman
Penanaman harus dilakukan secara hati-hati dan teliti karena titik awal penanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan berikutnya.
- Semai atau pindahkan bibit secara hati-hati ke dalam lubang tanah yang sudah disiapkan.
- Pastikan bibit berdiri tegak lurus, kemudian tutupi dengan tanah galian atas yang sudah dicampurkan oleh pupuk organik sebelumnya hingga sampai ke leher akar. Jika terasa kurang kuat, maka tambahkan lagi tanahnya agar berdiri dengan kokoh.
- Injak secara perlahan untuk membantu merapikan tanah, namun harus diingat agar tidak terlalu padat karena dapat menghambat perkembangan akar rambutan binjai.
- Jika diperlukan, tambahkan penyangga untuk membantu tanaman berdiri tegak.
- Lakukan penyiraman setelah rambutan binjai selesai ditanam di lahan.
Baca juga : Cara Menanam Pohon Kelapa
4. Perawatan
Perawatan terdiri dari beberapa cara sama seperti cara menanam tanaman lainnya, yaitu seperti penyiraman, pemupukan, pemangkasan, penyulaman, maupun pemberantasan hama yang harus dilakukan dengan teratur.
- Karena rambutan binjai merupakan tanaman yang sangat minim akan kandungan air, maka Anda harus rajin menyiramnya kecuali pada saat musim hujan. Apabila sedang memasuki musim kemarau, maka ada baiknya Anda menyiram sebanyak 1-2 kali sehari untuk memastikan kandungan air cukup, namun perlu diingat bahwa jangan sampai terlalu lembab karena akan menyebabkan tanaman layu dan dapat mati.
- Pastikan pH berada di kisaran yang diinginkan, apabila tidak, Anda dapat menambahkan urea agar menambah tingkat keasaman.
- Pemupukan dilakukan kurang lebih selang 3-4 bulan sekali. Untuk awal penanaman, Anda cukup menggunakan pupuk organik saja. Setelah setahun penanaman, Anda mulai dapat menambahkan pupuk KCL, TCL, dan urea dalam dosis yang sesuai dengan peraturan. Selain itu, semakin berumur tanaman Anda, sebaiknya naikkan kadar sedikit demi sedikit namun tetap tidak berlebihan. Pemupukan hendaknya juga dilakukan di awal dan akhir musim penghujan.
- Pemangkasan penting apabila ada rerumputan liar yang tumbuh di sekitar tanaman binjai untuk memastikan tidak ada yang mengganggu pertumbuhan ataupun bertindak sebagai benalu agar tanaman tetap sehat dan tumbuh dengan subur. Pemangkasan juga penting untuk merapikan cabang-cabang dan dedaunan pada tanaman.
- Apabila ada bagian tanaman yang mati, jangan lupa untuk melakukan penyulaman agar tidak menyebar ke bagian tanaman yang lain, sebab dapat berpengaruh dan ikut layu juga.
- Pemberantasan hama merupakan langkah yang benar-benar haris diperhatikan. Biasanya, contoh hama yang menyerang adalah lalat daun atau kutu daun yang bisa Anda atasi dengan penggunaan insektisida. Namun ingat, penggunaan segala jenis pestisida meskipun organik sekalipun akan menimbulkan pencemaran jika dilakukan secara berlebihan. Pastikan Anda menyemprotkannya dengan dosis yang sesuai. Anda juga bisa memahami cara mengatasi hama ulat pada tanaman, cara mengatasi hama serangga thrips pada tanaman, maupun cara mengatasi hama siput pada tanaman.
Baca juga : Cara Menanam Semangka
5. Masa Panen
Masa panen rambutan binjai cenderung lama sejak masa tanam pertama, yakni sekitar 3-5 tahun penanaman namun teteap tergantung oleh perawatan yang Anda lakukan serta kondisi cuaca yang mendukung. Jika seluruhnya berjalan lancar, maka masa panen dapat dilakukan lebih cepat.
Namun, masa yang lama ini sepadan dengan jumlah rata-rata produksi rambutan binjai yakni dapat mencapai 500-700 kg/pohonnya apabila tumbuh dengan besar. Jelas akan memberikan keuntungan yang luar biasa bagi para masyarakat yang membudidayakannya.
Demikian artikel mengenai cara budidaya rambutan binjai yang semoga dapat bermanfaat bagi Anda! Selamat mencoba dan membuktikan!