Tanaman hias memiliki beragam jenis yang sangat banyak, salah satunya euphorbia. Euphorbia merupakan tanaman sukulen yang tergolong dalam keluarga Euphorbiaceae dan memiliki habitat asli di Madagaskar, Afrika.
Tanaman ini menyukai tempat terbuka yang mendapat sinar matahari langsung dengan intensitas 70-80% selama 6-8 jam sehari. Temperatur yang ideal untuk pertumbuhan dan pembungaan euphorbia adalah 21-27° C dan curah hujan 2.500-3.000 mm/tahun.
Karakteristik Euphorbia
Tanaman hias euphorbia tumbuh tegak, tetapi ada juga yang melengkung. Batangnya bulat persegi, lunak, berduri, dan tidak berkayu. Duri yang muncul dari tanaman hias ini teratur mengelilingi batang, mulai dari pangkal hingga ujung. Duri tersebut ada yang panjang dan pendek. Bentuk daun dan bunga euphorbia beraneka ragam. Cara merawat bunga pun harus dilakukan dengan telaten. Daun euphorbia biasanya berwarna hijau dan merah. Bentuknya macam-macam dan panjang daunnya 3-8 cm.
Cara Budidaya Tanaman Hias Jenis Euphorbia yang Benar
Tanaman euphorbia relatif mudah untuk dirawat sehingga menjadi pilihan tepat sebagai penghias taman. Cara budidaya tanaman hias jenis euphorbia yang benar antara lain sebagai berikut, termasuk cara merawat tanaman hias.
1. Persiapan Pot
- Gunakan pot berbahan plasik dan berlubang
Pilihlah pot plastik dengan lubang-lubang di bawahnya untuk sirkulasi air. Bila tidak ada lubang pengeluaran, air dapat menggenang di dalam pot. - Sesuaikan ukuran pot dengan besarnya tanaman
Untuk mengimbangi pertumbihan akar tanaman hias jenis euphorbia, ukuran pot perlu disesuaikan dengan besar-kecilnya tanaman. Sebagai contoh, pot untuk tanaman setinggi 15-20 cm sebaiknya berdiameter 8 cm. - Perhatikan cara peletakan pot
Sebaiknya pot tidak diletakkan langsung di atas tanah atau lantai karena dapat menghambat aliran air yang keluar. Pada pot dapat diberi penyangga seperti batu bata, semen, kayu, atau gunakan pot yang berkaki.
2. Media Tanam
- Ketahui ketepatan formula media tanam
Tanaman euphorbia membutuhkan media kering dan porous agar air bisa mengalir. Gunakanlah media tanam dengan tingkat keasaman mendekati netral, yaitu sekitar 5,5-6,5. - Sterilkan media untuk mencegah penyakit
Media tanam sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu agar terbebas dari bibit penyakit.
3. Proses Penanaman
Lakukan tahapan penanaman dengan baik. Penanaman euphorbia harus dilakukan dengan benar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Sebelum ditanami, media disemprot fungisida dengan dosis g/liter air untuk lima tanaman atau 200 ml/tanaman. Fungisida berfungsi untuk mencegah busuk akar.
Langkah-langkah penanaman euphorbia:
- Siapkan pot dengan ukuran yang sesuai tanaman.
- Masukkan potongan styrofoam berbentuk kubus berukuran kecil.
- Letakkan potongan styrofoam tersebut menutupi bagian dasar dan lubang pot.
- Susun potongan styrofoam sedemikan rupa agar dasar pot penuh.
- Isi pot dengan media sampai setinggi 7 cm atau setengah tinggi pot dan taburkan setengah sendok makan pupuk lepas lambat.
- Masukkan media hingga penuh dan buat lubang tanam dengan telunjuk jari atau kayu.
- Letekkan setek atau biji di tengah, lalu taburkan media hingga mendekati bibir pot.
- Lakukan pemindahan sesuai dengan ukuran tanaman
Euphorbia yang mulai tumbuh besar sebaiknya dipindahkan ke pot lain agar pertumbuhan akarnya tidak terganggu. Hal ini bertujuan agar tanaman mendapatkan air serta makanan yang lebih banyak sesuai dengan pertumbuhannya.
- Letakkan bibit yang baru ditanam atau pindahkan di tempat teduh dan bersirkulasi baik
Kondisi euphorbia setelah penanaman dan pemindahan masih lemah dan sangat rentan. Oleh karena itu, letakkan tanaman di tempat teduh dan bersirkulasi udara bagus.
4. Penyiraman
- Jangan terlalu sering menyiram tanaman
Penyiraman euphorbia tidak perlu terlalu sering, yang penting media basah. Air yang digunakan untuk menyiram harus memiliki pH 7 atau normal. - Lakukan penyiraman pada waktu yang tepat
Penyiraman sebaiknya dilakukan pada sore hari, sekitar pukul 15.00-17.00 dan disiram saat media terlihat kering.
5. Penyuburan
- Lakukan pemupukan setelah tanaman berumur dua minggu
Setelah dua minggu penanaman, euphorbia diberi pupuk NPK dengan perbangingan 20 : 20 : 20. Dosis yang diberikan adalah 1 g per liter untuk setiap tanaman. - Gunakan pupuk daun untuk merangsang percabangan
Penyemprotan dengan pupuk daun Gandasil dilakukan seminggu sekali untuk merangsang percabangan dan pertumbuhan daun. Dosis yang digunakan adalah 1 sendok the yang dilarutkan dalam 5 liter air. - Beri naungan dengan intensitas cahaya 50% saat penyuburan
Ketika euphorbia diletakkan di tempat teduh dengan intensitas cahaya matahari 50%, fase penyuburan telah dimulai. Penyimpanan dalam naungan akan merangsang fase vegetatif.
6. Pembungaan
- Beri naungan dengan intensitas cahaya 70% saat pembungaan
Tanaman euphorbia membutuhkan sinar matahari langsung dengan intensitas 70% selama 6-8 per hari. - Lakukan pergiliran masa penyuburan dan pembungaan
Sebaiknya lakukan pergiliran secara selang-seling, penyuburan – pembungaan – penyuburan – pembungaan, demikian seterusnya. Umumnya, fase penyuburan berlangsung 1-1,5 bulan, sedangkan pembungaan 3-4 bulan.
Itulah cara budidaya tanaman hias jenis euphorbia yang benar dan mudah untuk dipraktikan bagi siapa saja. Cara-cara tersebut dapat dilakukan oleh pemula maupun profesional.
Baca juga: