4 Cara Membuat Bibit Bawang Merah Unggul dan Subur

Bawang merah merupakan salah satu jenis tanaman bumbu yang sudah sangat dikenal di dunia. Pada awalnya tanaman ini berasal dri negara Iran Pakistan dan pegunungan-pegunungan utara disekitarnya.

Kemudian mulai dibudidayakan di daerah dingin sub-tropis hingga daerah tropis termasuk juga Indonesia seperti pada cara budidaya kamboja jepang. Bagi masyarakat Indonesia sendiri bawang merah merupakan bumbu yang harus ada dalam setiap masakan nusantara. Hal inilah yang menyebabkan produksi dan budidaya bawang merah dalam negeri menjadi begitu amat sentral dan penting.

Fenomena kenaikan harga bawang merah yang akhir-akhir ini melonjak drastis tentu membuat para ibu-ibu menjerit. Salah satu penyebabnya adalah kegagalan panen yang diakibatkan oleh salah satu hal yakni penggunaan bibit yang relatif kurang berkualitas. Tentu saja hal ini menimbulkan  tambahan permasalahan baru dalam dunia budidaya bawang merah di Indonesia.

JIka tidak segera ditemukan solusinya maka hal ini tentu dapat menjadi salah satu penyebab semakin melambungnya harga bawang merah. Pada akhirnya kita terpaksa harus mengimpir bawang merah dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Dibandingkan dengan sentra budidaya bawang merah, sentra budidaya bibit bawang merah perbandingannya masih sangat jauh Sebagaimana cara menanam bawang merh media kapas . Beberapa sentra budidaya juga merangkap menjadi pusat pembibitan, namun tentu hasil bibitnya amsih relatif belum memuaskan. Oleh sebab itu, tentu diperlukan terobosan baru untuk bisa menghasilkan bibit bawang merah yang tidak hanya unggul namun juga memiliki produktifitas panen yang tinggi. Tentunya selain keahlian dalam pembibitan anda juga wajib mengetahui 4 Cara Membuat Bibit Bawang Merah unggul sebagai berikut.

  1. Memilih Benih Bawang Merah

Bawang merah merupakan jenis tanaman yang menghasilkan umbi, tentunya yang relatif sering digunakan sebagai bakal bibit adalah benih yang berasal dari umbi. Penggunaan umbi sebagai benih bisa dibilang gampang-gampang susah. Terlebih dari secara perawatan juga dibilang relatif lebih sulit seperti pada cara menanam bawang dengan paralon . Namun tentunya terdapat kriteria yang harus dipenuhi untuk mendpatkan benih berkualitas antra lain dengan memperhatikan hal berikut ini :

  • Ukuran umbi harus diperhatikan, dalam hal ini gunakan umbi yang berukuran sedang namun memiliki ukuran yang seragam.
  • Perhatikan warna umbi, warnanya haruslah cerah dan mengkilap.
  • Pilih umbi yang berat, hal ini menunjukkan kadar air dalam umbi masih banyak.
  • Pilih umbi yang sehat, tidak terserang hama dan penyakit serta tidak cacat atau utuh.
  • sebelum digunakan sebagai benih, sebaiknya umbi disimpan dan diletakkan ditempat yang sejuk dengan suhu udara dibawah 26 derajad celcius.
  • Biarkan beih dismpan 5-7 hari hingga umbi mengasilkan tunas anakan.
  • jika terdapat umbi yang membusuk maka segera buang dan pishkan agar tidak menular kepada umbi yang masih sehat.

2. Menyiapkan Media Tanam

Cara Membuat Bibit Bawang Merah unggul selanjutnya adalah menyiapkan media tanam sebagaimana cara menanam pepaya california . Media tanam merupakan elemen penting dalam proses pembibitan sebab media taanam diharapkan dapat menyediakan semua unsur hara yang dibutuhkan oleh benih agar dapat tumbuh menjadi bibit.

Dalam hal ini, media tanam yang digunakan merupakan media tanan tanah, yang dikombinasikan dengan pasir serta juga bahan organik seperti kompos atau juga pupuk kandang yang sudah kering dan jadi. Tahapan dalam menyiapkan media tanam dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

  • siapkan tanah yang gembur kemudian ayak dan ambil bagian yang halusnya saja.
  • Lakukan hal yang sama untuk pupuk kandang, ambil bagian yang halusnya saja.
  • Sedangkan untu pasir sebaiknya dicuci bersih baru kemudian dijemur dan diayak dan diambil bagian halusnya saja.
  • Siapkan tray semai atau bak semai, dengan bagian dasar yang memiliki lubang kecil, atau anda juga dapat menggunakn polibag sebagai wadah semai.
  • Campurkan seluruh media tanam hingga merata dengan komposisi tanah : pupuk kandang : pasir 2:1:2.
  • Kemudian masukkan media kedalam wadah semai, isikan kedalam wadah hingga padat.
  • Selanjutnya letakkan media tanam di lokasi yang teduh dan tunggu hinga tahapan penyemaian tiba.

3. Penyemaian Benih Kedalam Media 

Tahapan selanjutnya setelah umbi mulai mengeluarkan bakal tunas, maka dapat langsung dilanjutkan dengan tehapan penyemaian sebagaimana cara budidaya daun bawang secara hidroponik . Umbi yang menunjukkan bakal tunas tumbuh akan menampakkan warna hijau pada ujung umbi. Penanaman dilakukan pada sore hari agar umbi dapat langsung beradaptasi.

enanaman dapat dilakukan dengan cara berikut ini :

  • Buat lubang tanam di dalam tray semai atau polibag, sesuaikan umuran lubang tanam dengan ukuran umbi.
  • Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara mengeluarkan sebagian tanah dari dalam wadah semai.
  • sebelum disemai sebaiknya lakukan perlakuan perendaman umbi dengan menggunakan Fungisida dosis 5/liter selama 15 menit.
  • Setelah itu, kemudian kering anginkan selama 10 menit.
  • Kemudian lakukan penyemainan dengan menanamkan umbi bawang merah kedalam media tanam.
  • Usahakan semua bagian umbi tertanam dibawah permukaan tanah, dan sisakan bagian ujungnya yang sudah ditumbuhi bakal tunas.
  • Setelah itu kemudian siram menggunaka air bersih secukupnya dan jangan sampai air menggenang.
  • letakkan media persemaian di lokasi yang teduh dan usahkan meletakkanya di atas rak semai, agar kelembaban tetap terjaga. 

4. Perawatan dan Pemeliharaan

Perawatan dan pemeliharan benih yang disemai haruslah dilakukan dengan intensif dan seksama.

Sebab salah salah dapat menimbulkan resiko bibit tanaman mati dan tak dapat tumbuh sebagaimana cara budidaya jamur kancing . Perawatan dan pemeliharaan yang wajib dilakukan antara lain sebagai berikut :

  • Penyiraman

Penyiraman atau pengairan dilakukan dengan cara menyiramkan air kemedia tanam dengan menggunakan bantuan sprayer. Jangan menyiramkan air ke media dengan menggunakan gayung, sebab akan dapat menimbulkan air menggenang pada media sehingga akan meningkatkan resiko kebusukan pada umbi. Frekuensi penyiraman juga harus diperhatikan, yakni sebaiknya cukup dilakukan 1 kali dalam sehari atau ditingkatkan menjadi dua kali saat cuaca terlampau terik dan panas. Selalu gunakan air bersih saat menyiram ke media tanam sebab akan meminimalisir resiko penyebaran penyakit dan tanaman terserang hama.

  • Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan cara pemupukan cair, yakni melarutkan pupuk dengan kandungan NPK kedalam air yang kemudian disiramkan ke tanaman. Diharapkan dengan cara ini unsur hara akan mudah diserap oleh umbi. Pemupukan dilakukan ketika umur umbi yang disemai telah mencapai umur 2-3 minggu setelah semai. Untuk dosis sendiri sebaiknya diberikan dosis rendah mulai dari 5g/liter dan kemudian dinaikkan sesuai dengan umur bibit yang disemai. Jika sudah dilakukan pemupukan maka anda tidak perlu lagi melakukan penyiraman.

  • Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT)

Umbi bawang merah sendiri amat rentan dengan kebusukan dan juga serangan hama dan penyakit. Pengendalian HPT dilakukan dengan cara pengendalian preventif dimana anda dapat melakukan pencegahan dengan cara menjaga sanitasi lingkungan agar tidak terlampau lembab. Menjaga kebersihan lokasi semai agar tidak ada hama dan penyakit yang leluasa menyerang. Serta juga dengan intensif melakukan penyemprotan menggunakan funisida dosis rendah minimal setiap 2 hingga 1 minggu sekali. Jika ada benih umbi yang tidak tumbuh atau bgusuk maka sebaiknya segera dipisahkan dan dibuang jauh jauh agar tidka menular kepada yang sehat.

4 Cara Membuat Bibit Bawang Merah unggul. Semoga dapat menjadi referensi dan tambahan pengetahuan bagi anda. Selamat mencoba dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.