Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Kencing Kambing Paling Berkualitas

Tahukah Anda bahwa air kencing kambing yang sering dibiarkan begitu saja rupanya berpotensi menjadi pupuk organik cair berkualitas? Jika tidak, maka sudah saatnya Anda mengetahui manfaat sekaligus cara mengubah kencing kambing menjadi pupuk organik cair.

Senyawa urin yang dikeluarkan oleh kambing sebagai sisa hasil metabolisme mengandung berbagai senyawa yang dibutuhkan tumbuhan seperti zat nitrogen. Ketersediaan urin kambing juga selalu ada karena potensi ternak kambing sangat tinggi. Hal ini karena banyak orang Indonesia menyukai kambing sebagai olahan aneka makanan sehari-hari maupun untuk hari khusus seperti hari raya umat muslim.

Lantas seperti apa proses membuat kencing kambing menjadi suatu pupuk berkualitas untuk mendapat hasil panen yang baik? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini:

Alat dan Bahan

Tidak cukup dengan urin kambing saja, pupuk organik cair berkualitas harus melibatkan berbagai bahan lain antara lain:

  • 10 liter kencing kambing
  • Wadah berukuran 15 liter
  • 10 ml cairan EM-4
  • 100 ml molase atau 1 ons gula merah yang sudah dicairkan
  • 100 gr terasi
  • 1 keping ragi tape
  • 1 Masker penutup hidung dan mulut

Langkah

Beragam cara membuat pupuk organik dari air kencing kambing harus disesuaikan dengan kebutuhan apakah berbentuk padat atau cair. Adapun cara membuat pupuk organik cair dari kencing kambing paling berkualitas ialah sebagai berikut:

1. Mengolah bahan

Pertama, Anda harus menemukan kencing kambing. Bagi peternak kambing, Anda dapat memasang pipa paralon pada bagian bawah kandang kambing. Supaya mampu mengalirkan urin yang menetes dari kandang menuju bak atau wadah penampung urin, maka pipa paralon harus diberi lubang. Besar lubang tidak harus besar sekali seperti cara menanam bawang merah dengan vertikultur menggunakan paralon bekas. Sementara jika Anda bukan peternak kambing, maka memeroleh urin kambing dapat meminta atau membeli pada peternak kambing.

Langkah awal dalam pengolahan bahan ialah menuang kencing kambing ke dalam wadah. Pemilihan kencing kambing sebagai bahan utama pupuk ini bukan tidak beralasan. Buktinya, kencing kambing mengandung nitrogen lebih banyak dari urin hewan lain seperti domba, kerbau, sapi, dan kuda. Kandungan fosfor dan kalium pada urin kambing juga menjadi tertinggi kedua berturut-turut setelah sapi dan domba.

Lalu, penambahan senyawa probiotik EM-4 dan molase ke dalam wadah perlu dilakukan. Tujuan pemberian senyawa ini ialah untuk mempercepat proses pembuatan pupuk melalui kandungan mikroorganisme di dalamnya. Cara membuat pupuk cair dengan EM-4 secara umum menjadi acuan variasi pembuatan pupuk organik cair dengan bahan utama yang berbeda.

Terakhir, Anda harus menghaluskan terasi dan ragi tape sebelum keduanya dimasukkan ke dalam adonan pupuk. Supaya semua bahan tercampur rata, proses pengadukan olahan bakal pupuk harus dilakukan dengan benar. Jika tidak memiliki terasi, Anda dibolehkan untuk menggunakan penyedap MSG atau air kadu daging, ikan, maupun hewan. Hal ini menunjukkan bahwa cara membuat POC (pupuk organik cair) dari kencing kambing amat fleksibel menyesuaikan ketersediaan bahan Anda.

2. Menyimpan pupuk (proses fermentasi)

Setelah bahan berhasil diolah, Anda harus menutup wadah dengan rapat dan aman dari sinar matahari. Penyimpanan dengan teduh ini dilakukan selama tujuh hingga delapan hari. Perlu diingat bahwa Anda harus membuka wadah sambil diaduk setiap pagi untuk mengeluarkan gas amoniak di dalamnya. Adapun cara lain dalam melakukan proses aerasi ini ialah menggunakan pompa.

Selain dengan senyawa EM-4, pembuatan pupuk organik cair dari urin kambing bisa memanfaatkan hormon PGPR. Cairan yang berfungsi untuk memicu pertumbuhan dan fisiologi akar ini dicampur dengan urin kambing sebelum melalui proses fermentasi selama tiga minggu. Waktu yang lebih lama ini menjadi alasan khusus jarangnya pemilihan hormon PGPR.

Tanda keberhasilan fermentasi pupuk ialah hilangnya bau menyengat pada wadah dari urin kambing. Meskipun berbau, tapi urin lebih menguntungkan karena pasti keluar sebagai proses dalam kambing hidup setiap harinya, tidak seperti susu yang dipengaruhi oleh banyak hal. Peralihan guna urin sebagai pupuk organik juga baik untuk tanah dalam jangka panjang tidak seperti pupuk kimia yang menurunkan produktivita tanah.

3. Memanfaatkan pupuk

Sebuah studi menyatakan bahwa 2,5 liter pupuk organik cair dari kencing kambing memiliki manfaat yang sama dengan 2 kg pupuk urea. Bahkan, percobaan pemberian pupuk organik cair dari urin kambing berdampak positif untuk mengurangi serangan hama pada tanaman. Sifat hama yaitu mudah kembali lagi menjadi alasan mengapa hama tanaman harus dibasmi secara teratur khususnya melalui pupuk organik cair dari urin kambing,

Cara pemanfaatan pupuk organik cair dapat melalui penyemprotan maupun pengocoran. Jika Anda memilih cara menyemprot pada daun dan permukaan tanaman, dibutuhkan 1 liter air untuk dicampur pada setiap 10 ml pupuk. Tetapi jika Anda memilih cara pengocoran sebanyak 200 ml untuk tiap tanaman maka dicampurkan 1 liter air untuk setiap penggunaan 25 ml pupuk. Adapun frekuensi pengocoran yang baik ialah satu kali dalam seminggu.

Dengan menerapkan cara membuat pupuk organik cair dari kencing kambing paling berkualitas, Anda akan turut membantu perekonomian peternak kambing sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia. Anda pun dapat mengatasi masalah sosial seperti bau urin kambing yang tidak sedap sehingga mengganggu kelancaran aktivitas masyarakat di sekitarnya. Mulai tertarik untuk mencobanya? Jangan ragu-ragu lagi, ya!