5 Cara Menanam Bawang Merah dengan Vertikultur Menggunakan Paralon Bekas

Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan yang menjadi kebutuhan terutama bagi kalangan ibu rumah tangga. Sebab sebagimana kita tahu bahwa bawang merah merupakan salah satu bumbu yang wajib hadir dalam setiap sajian. Khususnya bagi makanan dan masakan nusantara.

Maka tidak heran ketika harga bawang merah melambung tinggi masyarakat terutama ibu ibu menjadi menjerit. Tentunya sebagai negara dengan basis agrikultur dan mayoritas berprofesi sebagai petani maka menjadi sedikit heran jika kemudian harus impor bawang merah.

Tentunya hal ini menunjukkan indikasi bahwa budidaya bawang merah yang selama ini dilakukan oleh para petani kita belum dapat menghasilkan produksi yang tinggi. Sehingga dikarenakan jumlah permintaan yang tinggi dipasaran maka tentu tidak ada jalan lain selain daripada impor.

Dalam budidaya konvensional yang selama ini dilakukan resiko kegagalan panen juga relatif lebih tinggi, karena itulah maka petani banyak mengalami kerugian. Sehingga tentu diperlukan sebuah usaha untuk dapat meningkatkan hasil panen dan juga memperkecil resiko kegagalan panen.

Salah satu metode budidaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penanaman bawang merah melalui teknik vertikultur sebagaimana cara menanam vertikuktur dengan botol bekas.  Dimana penggunaan teknik ini tidak hanya dapat meminimalisir resiko kegagalan tapi juga dapat meningkatkan hasil panen hingga dua kalinlipat dari budidaya konvensional biasa.

Meskipun demikian tentu modal awal yang harus dikeluarkan relatif cukup besar, karena dalam pembuatan instalasi vertikultur sendiri membuatuhkan biaya yang tidak murah. Berikut 5 cara menanam bawang merah dengan vertikultur menggunakan paralon bekas.

  1. Menyiapkan Alat dan Bahan

Tahapan awal dalam cara menanam bawang merah dengan vertikultur adalah tentu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Dalam hal ini, bahan utama yanh diperlukan adalah paralon bekas dengan diameter 5-6 Inch seperti pada cara membuat tanaman vertikultur dengan paralon . Mengapa paralon bekas yang dipilih, sebab selain memanfaatkan barang bekas yang sudah todak terpakai lagi, hal ini juga merupakan upaya untuk meminimalisir biaya yang harua dikeluarkan.

Jika harus membeli baru tentu saja harganya relatif jauh lebih mahal. Sedangkan dengan membeli seken atau bekas maka harganya akan jauh lebih murah, sehingga tentu saja anda akan dapat menghemat dan meminimalisir biaya.

Pastikan bahwa meskipun paralon yang anda gunakan bekas atau seken, namun masih kokoh dan layak pakai. Sebab nantinya paralon ini akan ditempatkan diluar ruangan yang terkena panas dan hujan serta cuaca ekstrim. Maka tentunya kualitas bahan juga tidak boleh di abaikan. Selain paron beberapa hal yang juga harus disiapkan adalah :

  • Media tanam dapat berupa campuran tanah dan kompos atau juga campuran
  • pasir dan bahan organik.
  • Bibit bawang merah.
  • Selang untuk penyiraman.
  • Pupuk lengkap.
  • Sambungan paralon. 

2. Memilih Bibit Bawang Merah Unggul

Setelah alat dan bahan disiapkan, maka tahapan selanjutnya adalah memilih binit bawang merah yang akan digunakan sebagimana cara membuat tanaman darat menjadi tanaman air . Perlu diketahui bahwa dipasaran sendiri terdapat beberapa jenis bawang merah yang dijual namun yang paling diminati oleh sebagian masyarakat indonesia adalah jenis bawang brebes.

Meskipun ukurannya kecil namun cita rasa khasnya membuat bawang merang jenis ini lebih digandrungi ketimbang yang lain. Dari sisi harga sendiri bawamg brebes relatif lebih stabil dan bisa dikatakan lebij mahal dari jenis yang lainnya.

Oleh sebab itu, selain memilih jenis yang tepat tentu saja kualitas bibit juga merupakan hal yang palinh diperhatikan. Sebab dengan menggunakan bibit yang berkualitas maka peesentase keberhasilan dan tingginya hasil panen akan lebih besar. Adapun kriteria bibit bawang merang unggul dan berkualitas antara lain adalah sebagai berikut:

  • Umbi sehat, segar dan tidak terpapar hama atau penyakit.
  • Ukuran umbi besar dan memiliki bobot yang berat.
  • Umbi tidak kisur atau layu, serta memiliki warna yang cerah.
  • Sebelum di gunakan sebaiknya umbi harus melewati beberapa treathment seperti pencucian bersih menggunakan air mengalir.
  • Kemudian buang kulit yang terkelupas, dan potong bagian atas umbi 0,5-1cm.
  • Setelah itu, kemudian rendam menggunakan larutan fungisida 5g/liter selama 15 menit.
  • Kering anginkan hingga umbi kering dan kemudian simpan di tempat yang sejuk sampai muncul mata tunas.

3. Membuat Instalasi Vertikultur

Instalasi vertikultur dapat dibuat serupa dengan yang biasa digunakan dalam teknik hidroponik NFT seperti pada cara menanam strawberry di pipa . Adapun tahapan lengkapnya adalah sebagai berikut :

  • Paralon di potong potong dengan ukuran panjang 2-3 meter.
    Kemudian dibuat lubang tanam dengan jarak 5 cm antar lubang tanam.
  • Kemudian tutup salah satu lubang paralon dan kemudian masukkan media tanam berupa pasir dan bahan organik seperti pupuk kandang atau kompos.
  • Setelah itu, kemudian campur dan aduk rata media tanam dan masukkan kedalam paralon.
  • Kemudian jangan lupa tutup bagian yang satunya, lakukan hal yang sama untuk paralin yang lainnya.
    Kemudian susun dan tata instalasi dengan rapi.

4. Penanaman Bibit Bawang Merah

Setelah semua alat bahan dan instalasi vertikultur siap maka tahapan swlanjutnya dapat langsung dilakukan penanaman. Dalam hal ini anda tidak perlu memiliki keahlian yang khusus seperti pada cara menanam tanaman vertikal . Adapun langkah langkah dalam menanam bawang merah antara lain sebagai berikut :

  • Buat lubang tanam terlebih dahulu dengan cara menyingkirkan separuh media tanam yang ada di dalam paralon.
  • Kemudian pilih bibit yang baik, yang telah muncul mata tunasnya dan tumbuh dengan optimal.
  • Setelah itu tanamkan kedalam lubang tanam, dengan bagian tunas menghadap keatas, sisakan bagian mata tunas, kemudian tutup bagian bawah menggunakan media tadi.
  • Lakukan hal yang sama hingga semua bibit ditanamkan kedalam paralon.
  • Direkomendasikan untuk melakukan penanaman pada sore hari, agar umbi dapat beradaptasi.
  • Jangan lakukan penyiraman hingga 3-4 hari setelah tanam, baru setelahnya dapat disiram kembali.
  • Biasanya setelah satu minggu umbi akan mulai bertunas, jika ada bibit yang tidak bertunas maka selanjutnya dilakukan penyulaman agar nantinya tanaman dapat tumbuh seragam dan serentak.

5. Perawatan dan Pemeliharaan

Perawatan dan pemeliharaan juga harus dilakukan secara intensif agar tenrunya hasil panen yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan seperti pada cara menanam hidroponik untuk pemula . Oleh sebab itu, dalam menanam bawang merah dengan vertikultur ini teknik perawatan dan pemeliharaan yang wajib dilakukan antara lain adalah sebagai berikut :

  • Penyiraman

Penyiraman dilakukan dengan cara menyiramkan air bersih kedalam instalasi vertikultur. Penyirakan dilakukan minimal Satu hari sekali dengan menggunakan selang atau handsprayer. 

Jika cuaca terlampau terik maka intensitas penyiraman dapat ditingkatkan. Namun jika musim penghujan tiba maka tak perlu lagi di lakukan penyiraman. Paling penting untuk diperhatikan adalah jangan sampai media telampau lembab sebab umbi bawang merah akan mudah busuk.

  • Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara manual dengan cara menyingkirkan tanaman yang terserang hama dan penyakit. Atau dapat juga dilakukan dengan penyemprotan fungisida dosis rendah secara berkala untuk meminimalisir intensitas serangan jamur penyebab busuk umbi.

  • Pemupukan

Pemupukan dilakukan untuk menambahkan nutrisi dan hara kedalam media tanam agar pertumbuhan tanaman menjadi optimal. Pemupukan dilakukan dengan melarutkan pupuk lengkap yang mengandung NPK kedalam air kemudian disiramkan ke media tanam. Cara ini akan lebih efektif ketimbang dengan pemberian secara butiran.

Itulah tadi, 5 cara menanam bawang merah dengan vertikultur menggunakan paralon bekas. Selamat mencoba semoga artikel ini dapat bermanfaat.