Cara Membuat Rekomendasi Pemupukan Kelapa Sawit

Faktor pemupukan telah terbukti meningkatkan produksi tanaman. Namun, masih banyak masalah tentang pemupukan terutama dosis pemupukan, sebab pada kondisi tanah yang berbeda dan pada jenis tanaman serta umur yang berbeda, maka dosis pemupukan cenderung juga berbeda. Idealnya cara membuat rekomendasi pemupukan kelapa sawit adalah dengan memperhatikan secara spesifik lokasi, namun keterbatasan hal-hal lainlah yang menyebabkan pemupukan spesifik lokasi tidak bisa segera di peroleh.

Kegunaan unsur hara

Jenis dan kegunaan unsur hara penting di ketahui oleh banyak orang, karena pengetahuan itu akan meningkatkan ketepatan baik jumlah, saat pemupukan, dan efektivitas pupuk terhadap produksi tanaman. Ada beberapa unsur hara yang penting untuk membuat rekomendasi pemupukan kelapa sawit:

  • Nitrogen (N), unsur hara ini di perlukan dalam jumlah banyak dan berguna bagi pertumbuhan tanaman, kekurangan Nitrogen ini adalah bisa mengakibatkan pertumbuhan tanaman menurun. Gejalanya kekurangan nitrogen adalah pertumbuhan terhambat dan daun tua berwarna hijau pucat kekuningan. Sumber pupuk yang mengandung nitrogen adalah urea atau ZA. Baca juga tentang Cara Membuat Sabut Kelapa sebagai Pupuk Organik Cair
  • Phospor (P), merupakan unsur hara yang di perlukan dalam jumlah banyak, berguna bagi perakaran dan batang yang kuat, serta meningkatkan mutu buah. Kekurangan phospor adalah menyebabkan tanaman tumbuh kecil dan daun berwarna keunguan. Sumber unsur hara phospor antara lain pupuk SP-18, rock phosphat, SP-36.
  • Kalium (K), unsur ini juga di perlukan dalam jumlah banyak, penting untuk penyusuran minyak dan mempengaruhi jumlah dan ukuran tandan. Kekurangan unsur kalium akan terjadi pada daun tua karena kalium di angkut ke daun muda. Gejalanya akan timbul bercak transparan, lalu mengering. Sumber unsur hara kalium adalah pupuk KCI.  Baca juga tentang Jenis Tanah untuk Menanam Kelapa Sawit
  • Magnesium (Mg), di perlukan dalam jumlah cukup banyak, berfungsi dalam proses fotosintesis. Kekurangan unsur magnesium di tandai dengan gejala ujung daun tua nampak kekuningan jika terkena sinar matahari, sedangkan daun yang terlindung tidak terjadi hal tersebut. Sumber hara magnesium adalah kapur dolomit.
  • Tembaga (Cu), di perlukan dalam jumlah sedikit, merupkan pembentuk klorofil dan mempercepat reaksi fisiologi tanaman. Umumnya terjadi kekurangan tembaga pada tanah gambut, ciri kekurangan berat tembaga adalah daun kuning pucat lalu mengering dan mati. Sumber unsur tembaga adalah CuSO. Baca juga tentang Cara Membasmi Kumbang Kelapa
  • Boron (B), di perlukan dalam jumlah sedikit, berfungsi menyusun gula dan karbohidrat, protein dan perkembangan ujung dan anak daun. Kekurangan boron di tandai munculnya daun pancing, daun kecil dan daun sirip ikan. Sumber unsur boron adalah borak.
  • Zink (Zn), di perlukan sedikit, berperan dalam enzimatis dan menunjang pembentukan hormon pertumbuhan. Gejala kekurangan zink adalah matinya jaringan tanaman. Gambut banyak mengalami kekurangan zink. Pengenalan kegunaan unsur hara yang penting bagi pertumbuhan dan produksi kelapa sawit, maka petani perlu melengkapi dengan pengetahuan tentang pemupukannya.

Dosis pemupukan

Kelapa sawit berdasarkan masa produktifnya terbagi menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Sehubungan dengan jenisnya tanah podsolik paling dominan, maka di sajikan dosis rekomendasi di tanah tersebut.

Kita juga hendaknya menghitung koversi dari kadar hara ke jenis pupuk. Jenis pupuk boleh berbeda namun harus di ketahui tingkat kadar haranya, jika di rekomendasikan di gunakan ZA (kadar Nitrogen = 21%), namun di lapangan hanya ada urea (kadar nitrogen = 46%), maka di perlukan penyetaraan dengan cara membagi kadar hara kedua jenis pupuk tersebut.

Jenis tanah

  1. Tanah podzolik, adalah tanah yang sudah mengalami pencucian, lapisan atas berwarna abu-abu muda sampai kekuningan, lapisan bawah berwarna merah dan kuning. Terdapat penumpukan liat sehingga teksturnya berat, struktur gumpal, permeabilitas rendah, stabilitas agregat rendah, bahan organik rendah, kejenuhan basa rendah, pH rendah 4,2-4,8.
  2. Tanah aluvial, tanah yang berkembang dari bahan muda atau baru, mempunyai susunan berlapis atau kadar C organik tak teratur. Tanah ini umumnya mengalami endapan berulang-ulang dari limpasan sungai. Tanah ini juga tidak memiliki horison diagnostik selain A okrik, H histik atau sulfurik dengan kadar fraksi pasir kurang dari 60% pada kedalaman antara 25-100 cm dari permukaan tanah mineral.
  3. Entisol, merupakan yang memiliki perkembangan horison lemah bahkan tidak ada perkembangan horison. Tanah regosol atau pasir termasuk jenis entisol. Bahan tanah ini lepas yang bukan bahan aluvium.
  4. Tanah mineral, merupakan seluruh jenis tanah yang bukan gambut (histosol). Bahan induk tanah berasal dari batuan atau mineral bukan dari jaringan tanaman.
  5. Tanah gambut, adalah jenis tanah yang berasal dari jaringan tanaman. Kandungan bahan organik lebih dari 30% dan tebalnya lebih dari 40cm.

Rekomendasi pemupukan kelapa sawit perlu di gunakan dengan administrasi pemupukan yang rapi dan akurat perlu di perhatikan supaya kemajuan kerja dapat di monitor dengan baik. Untuk itu, perlu di buat peta blok pemupukan. Hasil pemupukan yang baik dan sempurna hanya dapat tercapai dengan organisasi dan administrasi pemupukan yang di laksanakan dengan baik dan sempurna.

Jadwal pemupukan perlu di atur sebaik-baiknya untuk menghindari keterlambatan pelaksanaan sehubungan dengan musim. Persediaan pupuk juga harus memadai, terhindar dari pengaruh hujan. Penilaian hasil analisa daun, penilaian pertumbuhan tanaman dan lingkungan, keadaan produksi tandan per pokok dan potensinya, juga penilaian pelaksanaan pemupukan sebelumnya juga sangat harus di perhatikan.

Rekomendasi pemupukan kelapa sawit ini perlu di perhatikan adalah proses dan jenis pemupukannya. Karena itu yang bisa membuat proses ini berjalan dengan lancar ketika akan menanam kelapa sawit. Ini dapat berhasil.