Sebelum mengetahui cara atau langkah yang tepat untuk mengatasi serangan hama gansir pada lahan pertanian kita, ada baiknya terlebih dahulu kita mengenal morfologi hama gansir.
Baca pula: cara menanam paku tanduk rusa dan modifikasi tanaman
Ciri-Ciri Hama Gangsir
Cara Mengatasi Hama Gansir
Hama gansir umunya hidup di tanah yang berumput, mereka menggali liang dalam tanah sepanjang 90 cm untuk ditinggali. Serangan hama gansir berlangsung pada malam hari dengan memotong bagian batang tanaman hingga putus untuk dibawa ke liangnya. Untuk mengatasi hama gangsir ini, Anda dapat mencoca beberapa cara berikut.
1. Menyemprotkan Insektisida
Cara pertama yang dapat kita lakukan untuk mengatasi serangan hama gangsir adalah dengan menyemprotkan insektisida pada setiap lubang tanam. Penyemprotan ini dilakukan sebagai upaya perlindungan tanaman dari gangguan hama serangga seperti gangsir. Jenis insektisida yang tepat untuk mengusir hama gangsir adalah insektisida berbahan aktif karbofuran dengan dosis 1 gram per lubang tanam.
Selain itu kita dapat menggunakan pestisida alami dengan cara mengolah pupuk kompos sebagai pupuk dasar tanaman dengan bantuan jamur metarhizium, kemudian lakukan penyemprotan batang tanaman menggunakan jamur beauveria bassiana. Kedua jenis jamur ini dikenal memiliki sifat jahat terhadap serangga seperti hama gansir.
Baca pula: jenis hama kelapa hibrida dan cara mengatasinya
Seperti yang telah kami sampaikan di atas bahwa hama gangsir hidup dalam liang-liang yang digali pada lahan pertanian. Karena itulah sebelum memulai menanam, ada baiknya kita melakukan pengolahan tanah terlebih dahulu dengan membajak atau mencangkuli tanah.
Langkah ini dikerjakan untuk mengetahui adanya liang hidup hama gangsir, dengan demikian kita dapat membasmi terlebih dahulu hama tersebut sebelum merajarela dan menghabiskan tanaman pertanian kita. Selanjutnya kita juga dapat memberikan pupuk awal berupa kompos atau kandang sebagai suplemen pertama dalam menjaga kesehatan tanaman.
3. Menghadirkan Musuh Alami
Jika Anda menemui laba-laba pada lahan pertanian, maka janganlah terburu-buru untuk mengusirnya. Ada baiknya kita membiarkan mereka hidup, karena keberadaan mereka dapat menjadi predator bagi hama gangsir. dengan demikian kita tidak perlu bersusah payah membasmi hama tersebut, biarkanlah sang predator mengambil alih dan membuat populasi hama gangsir pada lahan pertanian kita menurun.
Baca pula: jenis lahan budidaya kacang tanah
4. Membuat Bumbung Bambu
Untuk membuat bumbung bambu tidaklah sulit, alat dan bahan yang perlu Anda persiapkan cukup parang untuk membelah bambu serta bambu itu sendiri. erikut langkah-langkah yang dapat kita kerjakan.
Proses penancapan bumbung pambu sebaiknya dilakukan sedini mungkin, setidaknya ketika tanaman berumur 3 – 4 hari. Karena jika terlambat dalam memasang bumbung bambu, kemungkinan yang terjadi adalah hama gangsir dapat dengan leluasa menyerang tanaman kita.
Baca pula: cara merawat bambu hoki paling mudah
5. Mengumpulkan Telur
Hama gansir berkembang biak melalui telurnya lalu bermetamorosis dalam 7 tahapan sebelum akhirnya menjadi gansir dewasa. Dalam sekali reproduksi, hama gnasir dapat menghasilkan telur sebanya 123 butir telur dengan perbandingan antara gangsir jantan dan betina seebanyak 1 : 1,5.
Telur-telur itu akan menetas dalam kurun waktu 56 hari, tentu ini waktu yang cukup untuk dapat mengumpulkan dan membasmi telur-telur tersebut sebelum akhirnya menjadi gansir dewasa yang menghabiskan tanaman kita.
Baca pula: cara membuat hidroponik sistem tetes
6. Melakukan Pengecekan Berkala
Pengecekan lahan secara berkala perlu untuk dilakukan mengingat hama gangsir adalah serangga yang hidup dalam liang-liang yang tersembunyi. Begitu mengetahui adanya lubang persembunyian tersebut, maka kita dapat dengan segera memusnahkan bibit-bibit hama gangsir. Selain itu penting pula untuk menjaga kebersihan lahan pertanian kita dari gulma yang mengganggu agar tidak dijadikan sarang berbagai hama serta penyakit.
Demikianlah cara mengatasi hama gangsir yang dapat kami bagikan pada kesempatan ini. Semoga artikel ini menjadi sumber inspirasi bagi para pembaca dalam menangani permasalahan seputar hama dana penyakit yang sering menyeranag lahan pertanian Anda. Kunjungi pula artikel lainnya seputar pertanian dan budidaya seperti Cara budidaya jamur janjangan sawit untuk menambah wawasan Anda dalam dunia bercocok tanam.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…