Hama uret sering sekali ditemukan memakan akar dan umbi tanaman bahkan juga dijumapai sering memakan kulit buah semangka, melon, timun dan labu yang dibiarkan menempel di tanah tanpa alas. Pada pertanian tebu dan jagung, hama gayas juga sangat ditakuti. Pasalnya bagi tanaman jagung yang akarnya diserang gayas apabila tidak mati maka ukuran tongkol jagung akan mengecil karena rusaknya sistem perakaran. Begitu juga dengan tebu.
Gayas juga menyerang pada ada fase awal menanam cabe, semangka, terong, dan melon. Tanaman lain yang sering sekali diserang adalah singkong dan ubi. Oleh karena banyak sekali tanaman budidaya yang menjadi sasaran gayas maka perlu bagi kita untuk memahami cara mengatasi hama gayas pada tanaman. Untuk lebih jelasnya anda bisa menyimak beberapa cara yang bisa ditempuh guna membasmi hama gayas berikut ini. Baca juga Cara Menanam Durian
1. Insektisida Tabur
Penggunaan insektisida tabur sudah begitu dikenal dikalangan petani untuk mengatasi hama serangga tanah seperti gayas/uret, orong-orong, jangkrik, ulat tanah dll. Banyak sekali merk dagang yang dijual dipasaran diantaranya diazenon, marshal, dan furadan.
Cara aplikasinya adalah dengan mencampurkannya pada pupuk dasar dan ditaburkan di lubang calon bedengan. Setelah ditanami maka hama gayas yang ada dalam bedengan tidak akan mencapai akar tanaman karena mati terkena racun insektisida. Selsin ini ada cara lain lagi yaitu dengan membuat larutan insektisida tabur lalu mencampurkannya dengan air besih. Perbandingannya adalah 1kg insektisida tabur bisa untuk 200-250 Liter. Larutan itu dikocorkan pada lubang tanam atau pada pangkal tanaman.
Cara kocor ini bisa diulang setiap 2 minggu sekali hingga tanaman dirasa cukup tua dan kuat terhadap serangan hama gayas. Baca juga Cara Menanam Pisang
2. Insektisida Sistemik
Racun sistemik ini kebanyakan diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada tanaman langsung. Racunnya akan terserap dan menyebar keseluruh jaringan tanaman. Cara ini sangat efisien untuk melindungi tanaman dalam jangka panjang. Baca juga Cara Menanam Cabe Rawit Organik
Meski sangat efisien namun penggunaan racun sistemi ini harus memperhatikan dosis dan interval yang dianjurkan oleh produsen pestisida. Hal ini karena residu racun sistemik mampu bertahan dalam jaringan tanaman antara 7-15 hari bahkan beberapa jenis racun sistemik bisa lebih lama lagi. Interval yang dianjurkan untuk mengaplikasikan insektisida sistemik biasanya antara 10-14 hari sekali dan harus dihentikan minimal 20 hari sebelum panen.
Penggunaan insektisida sistemik yang salah akan berbahaya baik bagi tanaman maupun manusia sendiri. Jenis insektisida sistemik yang paling umum dipakai adalah yang berbahan aktif imadikoplorid.
3. Pestisida Alami
Cara membuatnya juga cukup mudah. Anda bisa mencampur bahan-bahan yang sudah dicampur tadi lalu dihaluskan baik dengan ditumbuk atau diblender. Bahan yang sudah dihaluskan lalu ditambahkan air. Diamkan sekitar semalam lalu diperas dan disaring airnya. Anda bisa membuat takaran sendiri untuk percobaan agar mendapat perbandingan paling efisien menurut anda. Namun intinya semakin kecil rasionya maka semakin kuat kadarnya. Kebanyakan para petani mencampur larutan insektisida dengan air bersih dengan perbandingan 1:15 atau 1:30 saja. Larutan tersebut dikocorkan pada pangkal tanaman. Sedangkan jika untuk mengatasi hama pada daun maka bisa disemprotkan pada sore hari. Baca juga Cara Merawat Pohon Buah Naga
4. Agen Hayati
Penggunaannya juga sangat mudah. Pada saat awal sebelum tanam maka pupuk kandang yang akan dijadikan pupuk dasar bisa difermentasikan terlebih dahulu dengan menggunakan jamur ini. Pupuk kandang yang sudah difermentasikan lalu dijadikan pupuk dasar.
Setiap gayas dan serangga lain yang ada dalam bedengan akan terinfeksi jamur ini jika sampai terjadi kontak langsung. Hama yang sudah terinfeksi bisa menulari hama lain jika terjadi kontak fisik sehingga terjadi efek berantai. Serangga yang terinfeksi maka tubuhnya perlahan akan ditumbuhi jamur sehingga ia akan segera mati. Baca juga Cara Membasmi Hama Orong-Orong
Meski sangat ganas terhadap hama serangga namun jamur ini aman bagi makhluk hidup lain seperti mamalia, ikan, manusia dll. Pengaplikasian jamur ini juga harus diimbangi pengairan untuk menjaga kelembaban tanah karena jamur membutuhkan kelembaban untuk berkembang.
Cara lain untuk mengaplikasikan jamur ini adalah dengan dikocor secara berkala pada pangkal tanaman. Ini juga sangat efisien agar jamur langsung mencapai bagian akar tanaman. Baca juga Cara Menanam Timun Hibrida
Penggunaan berbagai cara diatas dapat mengatasi serangan hama gayas pada tanaman. Serangan hama gayas akan sangat merugikan jika tidak segera diatasi karena bagian yang diserang adalah bagian akar yang sangat sensitif terhadap serangan jamur patogen. Tanaman dewasa yang akarnya terluka karena dmakan gayas juga berpotensi untuk terserang jamur layu fusarium.
Diharapkan sekarang anda sudah tahu cara mengatasi hama gayas pada tanaman anda. Selain ini anda juga bisa membaca artikel kami yang lain seperti Macam-Macam ZPT dan Manfaatnya bagi Tanaman dan Cara Menanam Jagung Hibrida.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…