Ulat ini memakan daun sehingga tidak heran jika kita menemukan ulat sedang memakan daun dari tanaman yang kita budidayakan. Jika prosentese daun yang dimakan sedikit mungkin kita masih bisa bersikap santai, berbeda halnya jika serangan hama ulat terjadi dalam skala luas, sudah tentu kita akan dibuatnya panik.
Sebagian petani terutama petani sayuran memang sering mengeluhkan akan hal serangan ulat yang merusak daun tanaman mereka. Karena rasa khawatir yang tidak diiringi untuk mempelajari cara mengatasi hama ulat pada tanaman yang benar maka kadang para petani bertindak membabi buta dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif kuat dengan konsentrasi tinggi karena mengikut omongan orang “Biar langsung mati ulatnya”. Memang banyak kasus penyemprotan insektisida pada ulat berujung kegagalan sehingga dianggap bahan aktifnya kurang kuat dan hanya buang-bunag biaya dan tenaga. Padahal sebenarnya mungkin cara aplikasinya yang kurang tepat sehingga tidak efektif.
Kami sarankan untuk para petani dalam mengahadapi serangan hama maka jangan mudah langsung percaya omongan orang meskipun terlihat berpengalaman. Yang pertama-tama harus ita ketahui ialah karakteristik dan pola tingkah laku serta kelemahan dari suatu hama seperti ulat ini sebelum kita mencoba mengatasinya. Berikut akan kami jabarkan Cara mengatasi hama ulat pada tanaman dengan benar. Baca juga Cara Menanam Cabe di Tanah Gambut
1. Karakteristik Hama Ulat
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa ulat merupakan larva kupu-kupu. Sebenarnya hewan kupu-kupu sendiri sangat bermanfaat bagi tanaman karena membantu penyerbukan. Sedangkan ulat inilah yang kadang bisa merugikan petani. Yang perlu anda ketahui adalah bahwa ulat ini secara makanan dibagi menjadi 2 kelompok yakni ulat yang memakan daun dan batang muda serta ulat yang memakan buah.
Secara fisik ulat juga dibedakan menjadi ulat berambut dan ulat tak berambut. Ulat yang tak berambut memiliki lapisan kulit tipis sehingga tak kuat dengan terik matahari siang sehingga memilih bersembunyi di rerumputan, didalam buah, atau dibawah mulsa ketika siang hari. Sedangkan ulat berambut tebal ini memiliki tmbut tebal yang melindunginya dari terik matahari dan bahan racun kontak insektisida sihingga kadang tidak mati jika terkena insektisida mengingat insektisida tak mampu mencapai kulitnya. Baca juga Cara Mengatasi Penyakit Daun Keriting pada Tanaman Cabe
Setelah mengetahui pola hidup ulat maka sekarang anda akan kami ajrkan cara mengatasi hama ulat yang tepat.
2. Pencegahan Serangan Hama Ulat pada Tanaman
Sebenarnya serangan hama ulat asal masih dalam taraf wajar maka kita hampir tak perlu menggunakan insektisida. Maka dari itu untuk mengendalikan populasi hama ulat kita bisa melakukan beberapa cara berikut ini sebagai langkah pencegahan :
Ulat yang populasinya terkontrol tidak akan menimbulkan kerusakan dan kerugian yang berarti bagi petani. Baca juga Cara Mengatasi Penyakit Embun Bulu pada Tanaman Melon
3. Menggunakan Insektisida Pembasmi Ulat di Sore Hari
Pestisida yang cocok untuk mengatasi hama ulat adalah dari jenis insektisida. Sebenarnya banyak sekali insektisida baik yang kontak maupun sistemik dan translaminar yang bisa digunakan untuk mengatasi hama ulat. Untuk insektisida kontak spektrum luas seperti deltametrin, sipermetrin dan profenofos dapat membunuh bukan hanya hama ulat namun serangga lainnya.
Saran saya adalah dengan menggunakan insektisida kontak dengan konsentrasi rendah dulu biasanya ditandai dengan harga yang relatif murah. Baca juga Cara Mengusir Hama Burung pada Tanaman Padi. Dan ini adalah yang terpenting yaitu insektisida kontak hanya digunakan ketika terjadi serngan diatas ambang wajar (diatas 15%) serta waktu penyemprotan insektisida harus dilakukan sore hari dikisaran jam 17.00 (lima sore).
Karena anda sudah tahu bahwa ulat besembunyi disiang hari dan baru aktif berkeliaran mulai senja hingga malam hari. Usahakan agar anda menggunakannya sesuai dosis dan tambahkan bahan pelekat, perata dan penembus agar racun insektisida bisa menempel lebih lama pada tanaman serta menembus lapisan kulit ulat. Kesalahan petani yang paling sering ialah mengatasi hama ulat pada siang hari saat ulat sedang bersembunyi
Tunggu keesokan harinya apakah anda bisa menemukan banyak ulat bergelimpangan atau tidak. Selain itu anda juga harus menunggu reaksinya setelah 3 hari apakah serangan berlanjut parah atau menurun kembali wajar. Hentikan penggunaan insektisida (cukup 1 kali) jika serangan ulat sudah kembali wajar. Namun jika serangan berlanjut parah maka anda perlu mengganti bahan aktif ke tingkat yang lebih tinggi yakni mengkombinasikan antara sistemik dengan kontak. Anda bisa menggunakan bahan aktif sistemik imadikoplorid (besvidor) dan metomil (kontak translaminar) atau asefat sebagai kontaknya. Baca juga Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Tanaman Jagung
Penyemprotan juga dilakukan sore hari agar tepat sasaran. Lakukan pemantauan seperti sebelumnya dan hentikan penyemprotan insektisida jika serangan kembali wajar. Biasakan untuk tidak menggunakan bahn aktif yang sama terus-menerus karena bisa menimbulkan resistensi (kekebalan) terhadap bahan aktif tersebut. Baca juga Cara Mengatasi Hama Wereng paada Tanaman Padi.
4. Daftar Insektisida Pembasmi Ulat Beserta Bahan Aktifnya
Berikut adalah beberapa merk dagang insektisida yang efektif untuk membasmi ulat :
diatas adalah beberapa insektisida yang bisa anda gunakan untuk membasmi hama ulat di lahan pertanian anda.
Anda jangan selalu panik jika hanya ada satu atau dua tanaman dihinggapi dan dimakan ulat. Sebenarnya predator alami ulat pun banyak seperti burung dan semut. Hanya saja penggunaan insektisida dan perburuan burung yang dilakukan terus menerus telah banyak mengurangi populasi pemangsa alami ulat ini.
Berbijaksanalah dalam menggunakan pestisida kimia dan pastikan anda sudah membaca keterangan dan petunjuk pada label kemasannya. Kami harap artikel tentang cara mengatasi hama ulat pada tanaman ini bisa membantu anda mengatasi permasalahan hama ulat pada lahan pertanian anda. Jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lain seperti Cara Menanam Jagung Hibrida dan Cara Menanam Melon sistem Lesehan. Salam budidaya.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…