Pembuatan dan penggunaan pupuk kimia di Indonesia tidak dilarang asalhkan sesuai dengan standart yang ditetapkan oleh Peratuan Kementerian Pertanian. Penggunaan pupuk kimia pun kini juga tidak dapat terlepas dari kegiatan bercocok tanam karena pemberian terhadap tanaman yang mudah dan juga praktis.
Bagi yang bertani, berkebun, atau senang bercocok tanam di rumah pasti sudah tidak asing lagi dengan pupuk. Keberadaan pupuk memang sangat berdampak pada produktivitas dari tanaman baik pupuk organic maupun anorganik.
Pemberian pupuk organik diakui lebih ramah lingkungan karena bahannya yang alami hanya saja terkadang hasilnya kurang memuaskan para pekebun. Sedangkan pupuk kimia biasanya menunjukkan hasil yang cepat dan sesuai dengan keinginan, tetapi jika dosisnya terlalu banyak maka dapat menimbulkan efek toksisitas (racun) pada tanaman dan menyebabkan pencemaran lingkungan terutama tanah. Baca juga tentang Cara Membuat Pupuk Organik Dari Limbah Sampah Rumah Tangga
Ada beberapa pupuk kimia yang tidak dianjurkan karena memiliki dampak buruk bagi lingkungan, tetapi jika pupuk kimia digunakan sesuai aturan dan dosis yang ditetapkan maka pupuk tersebut juga dapat memberikan dampak positif bagi tanaman.
Sama halnya dengan pupuk organic, pupuk kimia atau buatan ini ditambahkan pada tanaman agar tanaman memiliki cukup nutrisi untuk bertumbuh dan berkembang. Sebagian besar pupuk kimia hanya mengandung 1 sampai 3 kandungan nutrisi yang dibutuhkan tanaman saja, tidak sebanyak dan selengkap nutrisi yang dikandung oleh pupuk organik.
Berikut adalah beberapa pilihan pupuk organik yang biasa digunakan oleh petani :
- Pupuk Urea (Amonium Carbamide)
- Pupuk Amonium Sulfat (Pupuk Za)
- Pupuk Super Fosfat (SP 36)
- Pupuk Kalium Klorida (KCL)
- Pupuk Kalium Sulfat (ZK)
- Pupuk Nitrogen Fosfat Kalium (NPK Phonska)
- Kapur Karbonat (Dolomite)
Tentunya beberapa pupuk pilihan diatas digunakan sesuai dengan kondisi dan situasi serta kebutuhan dari tanaman sendiri, oleh karena itu pupuk kimia sangat ebragam macamnya sesuai dengan kandungan yang ada di dalamnya.
Kali ini kita akan membahas sedikit mengenai pupuk ammonium sulfat atau pupuk Za. Mengapa pupuk ini sering digunakan oleh petani dan apa saja manfaat dari pupuk ini?
Berikut adalah penjelasan singkatnya mengenai pupuk Za.
Berbeda dengan Pupuk SP-36 Jenis Pupuk Yang Mengandung Fosfor Tinggi pupuk Za atau ammonium sulfat merupakan pupuk buatan yang banyak mengandung nitrogen (N) sebanyak 21% dalam bentuk amonium dan sulfur atau belerang (S) sebanyak 24%. nama ammonium sulfat ini biasa dikenal dengan rumus kimia NH4SO4.
Sesuai dengan kandungan yang ada dalam pupuk, pupuk ini akan menyediakan unsur hara berupa nitrogen dan sulfur yang dibutuhkan oleh tanaman yang tidak dapatkan dari tanah. Dikarenakan kandungan nitrogen dalam pupuk ini hanya setengah dari pupuk urea, kebanyakan para petani menggunakan pupuk ini karena memperbaiki tanah yang kurang akan kandungan belerangnya. Penampakan fisik dari pupuk ini hampir serupa dengan garam, berbentuk seperti kristal-kristal putih
Sesungguhnya belerang dalam tanah telah tersedia untuk tanaman, sayangnya jumlahnya sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan yang diperlukan tanaman. Sulfur dalam tanah biasanya berasal dari bahan yang sudah berada dalam tanah mengalami dekomposisi, itulah mengapa pupuk Za dapat menyuburkan tanah.
Biasanya tanah yang kaya akan belerang atau sulfur adalah tanah pada daerah yang dekat dengan gunung atau pernah mengalami aktifitas vulkanik dari gunung aktif. Karena dipercaya bahwa material yang dikeluarkan oleh gunung berapi memiliki manfaat menyuburkan tanah dan memperbaiki pertumbuhan dari tanaman. Sehingga tanah yang berada di sekitar gunung aktif biasanya memiliki kesuburan yang baik. Sulfur yang mudah larut dalam air ini akan mudah diserap oleh tanaman terutama tanaman-tanaman muda yang masih membutuhkan banyak nutrisi.
Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari pemberian pupuk Za ini terhadap tanaman maupun tanah Macam-macam Pupuk Dan Manfaatnya Pada Tanaman.
Berikut adalah beberapa manfaat yang diperoleh dari penambahan pupuk Za :
- Karena kandungan sulfurnya dapat memperbaiki kualitas tanah khususnya pada tanah alkalis
- Memberikan unsur hara secara langsung untuk tanaman
- Membantu untuk menumbuhkan daun yang lebih hijau
- Memperbaiki kandungan tanah terutama nitrogen dan sulfur yang mungkin kurang dimiliki oleh tanah
- Mampu meningkatkan produktifitas dan kualitas dari tanaman yang diberikan pupuk
- Tanaman lebih tahan terhadap penyakit dan hama yang dapat menyerang
- Memperbaiki kandungan nutrisi yang ada pada hasil tanaman
- Membantu pertumbuhan tunas pada tanaman
- Dapat memperbaiki aroma pada tanaman karena sulfur mampu membentuk suatu senyawa yang dapat menghasilkan minyak
Dengan adanya nitrogen dalam tanah bermanfaat untuk meningkatkan kadar asam amino yang merupakan protein pada tanah sehingga nitrogen juga berfungssi untuk memperbaiki kualitas tanah. Selain itu nitrogen juga membantu aktifitas mikroorganisme yang hidup di tanah untuk menyuburkan dan menggemburkan tanah. Kemudian, belajarlah Cara Menggunakan Pupuk Granul
Dan nitrogen juga dapat membantu memperbaiki dan meningkatkan pH tanah yang mana pH yang pas juga dibutuhkan oleh tanaman. Hal-hal diatas merupakan manfaat yang akan didapatkan jika kita menggunakan pupuk Za pada tanaman. Penggunaan dan jumlah yang harus diberikan tentu sesuai dengan anjuran pakai agar manfaat yang diperoleh dan meminimalisir dampak negatif baik bagi tanaman maupun tanah.