Budidaya ayam petelur tampak seperti usaha yang amat menjanjikan. Keuntungan budidaya ayam petelur juga mendulang banyak rupiah, sama halnya dengan beternak ikan lele atau yang lainnya. Namun, mungkin sebagian dari Anda yang ingin mulai beternak ayam petelur perlu mempertimbangkan berbagai aspek.
Salah satunya dan yang paling utama adalah berkaitan dengan modal. Anda boleh jadi berpikir bahwa beternak ayam berarti harus mempersiapkan kandang yang untuk membangunnya butuh biaya, belum lagi untuk membeli ayam, pakan, membayar pekerja, dan lain sebagainya.
Tenang! Mempertimbangkan keuntungan yang bisa Anda peroleh, semua itu rasanya butuh pengorbanan. Buatlah pengorbanan Anda tidak sia-sia dengan menekuni usaha budidaya ayam petelur.
Jika Anda masih belum yakin, artikel ini membahas mengenai keuntungan budidaya ayam petelur yang mungkin akan Anda peroleh. Langsung saja kita mulai dengan menghitung estimasi modal dan berapa jumlah keuntungan dari penjualan telur ayam.
Keuntungan Materiil
Katakanlah Anda memiliki 100 ayam petelur di kandang. Berikut ini estimasi dana yang mungkin Anda dapatkan hanya dari modal dan jumlah yang bisa Anda terima dari hasil penjualan telur:
Modal Awal
- Biaya pembuatan kandang sebesar = Rp 10.000.000
- Bibit ayam petelur umur 4 bulan = Rp 50.000 per ekor x 100 = Rp 5.000.000
- Pakan konsentrat Rp 5.000 (per kg) x 3 kg (per 100 ekor) = Rp 15.000
- Pakan beras jagung sebanyak Rp 2.500 x 6 kg = Rp 15.000
- Pakan bekatul sekitar Rp 2.000 x 2 kg = Rp 4.000 (perkiraan total biaya pakan Rp 34.000)
- Diasumsikan setiap ekor ayam membutuhkan 100 gram pakan per hari. Berarti 100 gram x 100 ekor ayam sama dengan 10.000 g atau 10 kg. Jika tiap harinya 100 ekor ayam menghabiskan pakan sebanyak 10 kg, maka dana yang dikeluarkan untuk pakan ialah sebesar Rp 34.000 x 30 hari, yaitu Rp 1.020.000.
- Total modal awal: Rp 10.000.000 + Rp 5.000.000 + Rp 1.020.000 = Rp 16.020.000 Baca juga: Manfaat Beternak Hewan Unggas bagi Masyarakat
Keuntungan
Dari modal awal, biaya kandang dan pembelian bibit ayam sudah tidak lagi dihitung (kecuali akan menambah kandang dan jumlah ayam petelur). Tanpa menghitung dua faktor tersebut, berikut ini estimasi keuntungan yang dapat Anda peroleh dari budidaya ayam petelur. Baca juga: Usaha Peningkatan Produksi Telur pada Cara Budidaya Burung Puyuh Petelur
Katakanlah dalam sehari 100 ekor ayam mampu menghasilkan sekitar 6 kg telur. Maka hitungannya:
- 6 kg x Rp 20.000 (harga per kg telur ayam) = Rp 120.000. Hasil penjualan dikurangi modal pakan sehari, yaitu Rp 100.000 – Rp 34.000 = Rp 66.000. Jadi, keuntungan bersih yang bisa Anda dapatkan setiap harinya dari beternak ayam petelur adalah sebesar Rp 66.000.
- Per bulannya, keuntungan harian dikalikan 30 hari menjadi Rp 66.000 x 30, hasilnya Rp 1.980.000.
Penting Anda catat, keuntungan tersebut baru dari telurnya saja. Padahal, ayam petelur tidak hanya dapat dimanfaatkan telurnya. Kotoran ayam juga dapat dijual sebagai pupuk organik. Dan meski merupakan ayam petelur, ternak dapat dijual sebagai ayam pedaging ketika sudah tak lagi menghasilkan telur. Tahu sendiri kan berapa harga pasaran ayam sekarang? Budidaya ayam petelur memang sangat menggiurkan. Baca juga: Cara Budidaya Burung Puyuh Rumahan
Keuntungan Nonmateriil
Terlepas dari keuntungan materiil, beternak ayam petelur juga dapat memberikan kepuasan batin bagi peternaknya. Pertama, sebagai peternak ayam petelur, Anda bisa memberdayakan tetangga atau warga sekitar tempat tinggal yang masih menganggur. Dengan begitu, Anda turut berkontribusi mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Jika telur yang dihasilkan sehat, berukuran besar, dan memuaskan konsumen, pastilah hal itu ikut juga membuat Anda puas dan semakin bersemangat membudidayakan ayam petelur. Siapa tahu dengan penghasilan yang Anda peroleh, jumlah ternak bisa ditambah dan semakin mampu menghasilkan telur-telur berkualitas.
Hal-Hal Penting dalam Usaha Budidaya Ayam Petelur
Dalam rangka menghasilkan telur yang berkualitas dari ternak-ternak yang sehat, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan untuk usaha budidaya ayam petelur. Apa saja?
- Jauhkan lokasi kandang dari tempat ramai, seperti di tepi jalan raya. Sebaiknya, jauhkan pula dari area dekat perkampungan agar bau kotoran tidak mengganggu aktivitas warga sekitar. Hal ini untuk menghindarkan ayam petelur dari polusi udara dan kemungkinan ayam mengalami stres.
- Jaga kebersihan kandang dengan cara membersihkan kotoran secara rutin, minimal 2 kali sehari. Upaya ini untuk mencegah agar ayam tidak mati karena terserang penyakit.
- Berikan vitamin pada ayam petelur untuk merangsang produktivitasnya.
- Jika diperlukan, Anda sebaiknya melakukan vaksinasi saat ternak baru didatangkan untuk mencegah munculnya berbagai penyakit unggas yang tidak hanya akan membahayakan ternak sendiri, tetapi juga manusia.
- Anda harus tahu ke mana akan menjual telur yang dihasilkan ayam-ayam petelur peliharaan Anda. Tentukan target pasar. Apakah hanya dipasarkan kepada warga sekitar, masyarakat perkotaan, pasar-pasar tradisional atau modern, atau mungkin untuk semua kalangan. Minimal, Anda sudah memperkirakan kemungkinan untung dan rugi dari penjualan ke target-target yang Anda tentukan itu.
- Cari pemasok pakan yang menjual pakan ayam petelur dengan harga relatif murah. Sebaiknya Anda mempunyai langganan untuk pembelian pakan ternak. Ini tidak hanya akan memudahkan proses pembelian, tetapi juga sebagai usaha menekan biaya produksi demi mendapatkan keuntungan yang besar. Namun, perlu diingat bahwa pakan yang Anda berikan untuk ternak hendaknya tetap memperhatikan kualitas. Untuk mengakalinya, Anda bisa mensurvei harga dengan membanding-bandingkan harga pakan di tiap-tiap distributor. Begitu menemukan yang terjangkau, tidak ada salahnya berlangganan terus membeli di distributor yang sama.
- Jangan mudah menyerah. Namanya juga usaha, pasti ada naik turunnya. Demikian halnya dengan beternak ayam petelur. Anda tidak boleh menyerah karena ternak ayam petelur amat menjanjikan mengingat kebutuhan penduduk akan telur sebagai sumber protein juga sangat tinggi.
Bagaimana? Anda tertarik menjadi peternak ayam petelur?