Mengapa Pemberantasan Hama dengan Racun Membahayakan Predatornya?

Hama pada sebuah tanaman memang sebuah hal yang sangatlah menyebalkan bagi para petani, karena keberadaan hama seringkali merusak kondisi tanaman. Kebanyakan hama biasanya menyerang berbagai bagian tanaman seperti bagian batang, bagian daun dan bagian bunga.

Namun penyerangan yang dilakukan oleh sebuah hama biasanya dilakukan dengan beberapa cara ada yang langsung dan ada juga yang mematikan secara perlahan. Dalam kenyataannya bahwa alam juga telah menyediakan musuh dari berbagai hama yaitu musuh yang secara alaminya berada di lahan pertanian.

Musuh alami juga sudah kerap digunakan sebagai salah satu solusi untuk mengedalikan hama yang ada di lahan pertanian. Salah satu negara yang sudah menggunakan musuh alami adalah China, masyarakat disana sudah sejak lama menggunakan semut untuk menjaga dan mengendalikan hama yang menempel serta menyerang pohon jeruk.

Pengendalian sebuah hama oleh para petani memang terus dilakukan dengan berbagai cara tradisional sejak jaman dahulu seperti menggunakan potongan buah gadung, karena di wilayah Jawa Barat gadung dipercaya sebagai salah satu tanaman yang bisa menimbulakan kesan racun pada predator yang memakannya. Namun keberadaan predator tenyata sangat berpengaruh terhadap adanya ekosistem yang berada di sebuah lahan pertanian dan banyaknya predator yang mati akan menimbulkan matinya ekosistem yang ada yang akan berdampak buruk pada tanaman yang ditanam oleh para petani. Anda wajib  juga membaca tentang Cara Mengatasi Hama Boleng pada Ubi Jalar

kelebihan pembasmian hama dengan cara alami:

Cara alami untuk memberantas sebuah hama ternyata memiliki beberapa kelebihan dan berikut ini adalah beberapa

  1. Tidak ada Efek Samping

Dengan membasmi hama secara alami ternyata tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi ekosistem yang lain dan justru akan sangat baik membantu perkembangan ekosistem yang ada pada sebuah lahan pertanian. Tak hanya itu menggunakan cara alami juga dapa menjaga tanaman utama dari serangan racun yang menyasar, yang tujuan awalnya membasmi hama tapi malah membasmi tanaman utama.

  1. Tidak kebal pestisida

Sebuah hama yang dibasmi dengan cara penggunaan pestisida ternyata bila dilakukan secara terus menerus akan membuat hama menjadi kebal terhadap pestisida dan sulit lagi untuk diberantas. Dengan penggunaan cara alami dalam memberantas hama juga dapat mencegah kondisi lahan jadi bersih dari bahan-bahan yang mengandung bahan kimia. Anda wajib  juga membaca tentang Cara Mencegah Serangan Hama dengan Tanaman Refugia

  1. Bekerja dengan sendirinya

Saat kita membesmi hama dengan menggunakan pestisida tentu membutuhkan tenaga yang lumayan besar untuk menaruh dan menabur pestisida pada setiap sudut bagian lahan tanaman. Namun dengan menggunakan cara alami para petani tidak perlu lagi cape-cape mengeluarkan tenaga dan keringat, karena cara ini akan bekerja dengan sendirinya dan akan memperoses segala sesuatunya sendiri.

  1. Biaya lebih murah

Dibandingkan dengan harus membeli sebuah obat hama tanaman kimia yang harganya lumayan mahal mending menggunakan cara alami yang tentu secara biaya lebih murah. Walau secara efektivitas sementara penggunaan pestisida memang lebih cepat efeknya dibanding secara alami, namun bila dilihat dari segi resiko yang dapat ditimbulkan tentu cara alami lebih baik untuk digunakan oleh para petani. Anda wajib  juga membaca tentang Cara Mengatasi Hama Oteng-Oteng di Tanaman

mengapa pemberantasan hama dengan racun membahayakan predatornya?

Banyaknya hama yang ada di lahan pertanian terkadang membuat para petani putus asa dan banyak sekali usaha-usaha yang bisa dilakukan oleh para petani, salah satu usaha yang sedang populer adalah dengan melakukan penyemperotan terhadap adanya sebuah racun.

Namun menggunakan sebuah racun untuk memberantas hama juga sangat merusak sebuah ekosistem yang ada, karena di sebuah lahan pertanian tak hanya hama saja yang hidup dan berkembang biak, tapi banyak pula predator yang sering memakan beberapa jenis hama seperti ular sawah yang biasanya memangsa hama tikus yang sangat banyak di sawah. alangkah lebih baiknya kalo pembasmian hama di lahan pertanian menggunakan cara yang alami yang tidak akan merusak populasi ekosistem yang ada. Anda wajib  juga membaca tentang Cara Membasmi Hama Wawung

Dalam kenyataannya musuh alami yang sangat mengganggu pada tanaman ada tiga jenis yaitu golongan predator, parasitoid, dan patogen. Ketiga golongan hama tanaman ini memiliki tingkat ekosistem yang berbeda-beda dan ada banyak pula fungsi dari ketiga golongan hama tersebut.

Predator adalah gambaran dari berbagai jenis hewan yang sering ditemukan di lahan pertanian seperti laba-laba. Parasitoid adalah berbagai jenis serangga yang sering menjadikan hama sebagai pembentuk inang untuk dapat berkembang dan biasanya telurnya diletakan pada sebuah hama yang nantinya akan berkembang menjadi sebuah parasit yang dapat membunuh hama. Sedangkan Patogen adalah beberapa jenis dari organisme lain yang sangat berperan untuk membuat hama sakit bahkan sampai mati dan Patogen yang sangat terkenal adalah jamur dan virus.

Banyaknya hama yang ada di lahan pertanian sangatlah berpengaruh terhadap hasil yang akan didapatkan oleh para petani, karena semakin sedikit hama yang menyerang tanaman akan semakin banyak pula peluang perkembangan tanaman utama secara baik. Cara-cara yang dilakukan para petani untuk memberantas hama memang bervariasi dan selalu berbeda pada setiap tempatnya, hal ini disebabkan oleh berbagai kepercayaan dari para petani yang berbeda-beda dan cara penangganannya juga yang bervariasi. Anda wajib  juga membaca tentang Cara Mengatasi Hama Garangan

Itulah ulasan lengkap mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan bahayanya hama tanaman di sebuah lahan pertanian dan penjelasan mengenai alasan mengapa racun sangat berbahaya bagi para predatornya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan referensi terbaik untuk mencari berbagai jenis informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan sebuah hama yang dapat merusak tanaman.