Pupuk adalah salah satu hal terpenting dalam penanaman dalam pembudidayaan tanaman. Kegunaan dari pupuk sendiri untuk memberikan nutrisi lebih yang di butuhkan oleh tumbuhan. Seperti yang sudah sering kita ketahui, tumbuhan membutuhkan nitrogen untuk bertumbuh. Tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis, tumbuhan membutuhkan zat hara juga. Dari banyaknya kebutuhan untuk tumbuhan dapat bertumbuh, maka manusia membuat banyak penemuan – penemuan terbaru untuk mempercepat pertumbuhan dari tumbuhan.
Pada masa SD, kita sering sekali memahami dan mengenal mengenai pupuk. Pupuk sendiri yang digunakan menggunakan kotoran dari sapi atau binatang lainnya. Ya! Benar sekali, itu sangat subur, namun itu merupakan salah satu contoh pupuk alami yang ramah lingkungan. Namun, makin kesini, manusia makin kreatif.
Dari hasil penelitian dari banyak pihak, di temukan bahwa ada unsur kimia yang di butuhkan oleh tanaman untuk bertumbuh dengan cepat. Walaupun sebenarnya sudah ada di alam terbuka mengenai setiap unsur tersebut. Seperti contohnya saya Nitrogen Oksida. Di dunia berupa gas juga sudah ada nitrogen oksida yang memiliki fungsi untuk menjaga kehangatan di bumi ini.
Terlebih dari pada itu semua, manusia memakai nitrogen secara berlebih agar tanaman dapat bertumbuh dengan cepat. Namun, hal itu menjadi efek yang besar untuk lingkungan termasuk di dalamnya ekosistem kehidupan. Walaupun di dalam cara menanam pisang, cara menanam pohon kelengkeng, Cara membesarkan buah semangka, dan cara menanam buah naga membutuhkan pupuk kimia sebagai cara untuk sukses panen namun tetap saja pupuk kimia dapat merusak ekosistem.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai Bahaya dari Pupuk kimia dapat merusak ekosistem. Berikut adalah Penjelasan dan beberapa poin – poin nya;
Penggunaan pupuk kimia sangat merusak air yang ada. Kok bisa? Dalam setiap upaya pertanian di butuhkan pemupukan dan pengairan bukan? Pengairan sendiri biasanya akan di buang lagi ke laut. Pengairan adalah hal yang sangat besar yang dibutuhkan setiap tanaman.
Jika anda memakai pupuk kimia sebagai alat dalam bertani atau menanam, ketika pengairan itu terjadi dan di buang ke laut atau sungai, maka sungai akan tercemar. Sebab, pastinya bahan kimia tersebut ikut larut di dalam air. Apalagi bahan kimia yang bersifat cairan seperti pembersih hama menggunakan Pestisida.
Jika kualitas air menurun dan terjadi pencemaran di dalam laut atau sungai, pastinya anda mengetahui, bahwa hal tersebut merusak ekosistem biota di dalam laut itu sendiri. Ikan ikan kecil akan mati, tumbuhan, terumbu karang juga akan mati akibat dari limbah yang menyebabkan pencemaran air sungai dan laut tersebut.
Maka, jika kehidupan di air tercemar, rantai makanan juga akan terganggu bukan? Maka dari itu, ini adalah salah satu alasan mengapa pupuk kimia sangat merusak dan mengganggu ekosistem.
Selain dari ekosistem di dalam laut mati, zat kimia dari pupuk yang menyebabkan pencemaran ini dapat berupa eutofikasi yang berarti kandungan kimia di dalam ar berlebih. Ini sangat berbahaya untuk manusia, sebab, jika manusia mengonsumsi air dengan kontaminasi ini, maka akan mengganggu kesehatan dan kerusakan ginjal, osteoporosis terjadi.
Jika anda memiliki pandangan udara tidak akan berpengaruh dalam pencemaran jika kita memakai pupuk kimia, maka anda memiliki pandangan yang salah. Mari kita lihat berikut ini.
Jika anda memakai pupuk kimia sebagai nutrisi untuk tumbuhan yang anda tanam, sekarang anda lihat, setiap siang ketika matahari terik dan tumbuhan berfotosintesis, maka zat yang di keluarkan oleh tumbuhan adalah zat yang anda tanam.
Seperti halnya begini, makan apa yang anda konsumsi maka makanan itu juga yang akan di keluarkan.
Ini juga berlaku juga untuk udara. Jika nutrisi yang di berikan kepada tumbuhan adalah bahan kimia, maka yang dikeluarkan bukan oksigen yang murni, namun bahan kimia tersebut. Ini tentunya sangat merusak ekosistem dari udara. Apalagi bahan kimia itu memiliki ciri khas mudah terbakar dan menguap. Tentunya ini berbahaya untuk mahkluk hidup lainnya. Ekosistem udara menjadi imbasnya, Jika udara tercemar, maka burung yang berterbangan juga mengalami keracunan akan udara ini.
Selain itu, manusia juga terkena imbasnya bukan? Setiap hari anda menghidup oksigen dan udara di sekitar. Jika udara tersebut tercemar, maka anda juga terkena imbasnya.
Tidak hanya asap pabrik yang menyebabkan polusi dan pencemaran udara, namun pupuk kimia juga dapat mencemarkan udara. Mulai kurangi pemakaian pupuk kimia.
Jika anda memakai pupuk kimia untuk kelangsungan tanaman anda, maka anda juga mengancam kehidupan tanah dan daratan yang anda injak ini. Mungkin tidak banyak yang anda ketahui mengenai tanah. Namun, banyak mikroorganisme di dalam tanah yang sangat bermanfaat dan bisa menyuburkan tanah.
Namun, dengan banyaknya alasan apapun, pupuk kimia dapat merusak tanah loh!
Di dalam tanah juga terdapat binatang lain seperti contohnya saja cacing yang menggunakan kulit untuk bernapas, ada semut, dan banyak lainnya. Jika anda memakai pupuk kimia, maka anda merusak ekosistem dari dalam tanah dan daratan lainnya. Selain lama – lama anda tidak bisa menanam lagi, anda juga membunuh sekian banyak hewan.
Penggunaan pupuk kimia dapat merusak setiap ekosistem entah itu daratan, udara maupun air. Pencemaran ini sendiri juga merugikan kehidupan manusia, maka dari itu, coba mengurangi penggunaan pupuk kimia demi kehidupan yang lebih baik.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…