Seperti yang kita ketahui, pupuk adalah salah satu bagian yang penting dari aktivitas bercocok tanam, berkebun, dan kegiatan menanam lainnya. Pupuk sendiri merupakan salah satu zat kimiawi yang di berikan secara langsung ke dalam tanah di sekitar tumbuhan untuk memberi lebih banyak nutrisi dan unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Pupuk kimia sendiri di jadikan pilihan karena penanam memiliki ekspetasi terhadap tanaman mereka, memberikan hasil yang baik dan pastinya menguntungkan.
Banyak orang, petani dan pekerjaan sejenisnya tidak memperhatikan pupuk apa dan berapa banyak pupuk diberikan. Sedangkan, secara jangka panjang, ini sangat merugikan. Secara tidak langsung, mereka telah mengurangi aset mereka berupa tanah yang merupakan salah satu bagian terpenting dari kegiatan bertanam tersebut.
Walaupun tercatat dalam cara menanam pisang agar berbuah banyak, cara menanam pepaya california, cara membesarkan buah semangka ukuran raksasa, dan cara membasmi hama lalat buah. Namun tidak disarankan untuk menggunakannya. Ini akan mendapatkan hasil baik pada awalnya, namun kerugian besar pada jangka panjang.
Alasan Pupuk Kimia dapat Merusak Tanah
Dalam artikel kali ini, kita akan sedikit membahas mengenai alasan mengapa pupuk kimia dapat merusak tanah. Berikut penjelasannya;
Sudah tidak jarang bukan anda mendengarkan istilah urea dalam istilah pertanian? Ya, ini adalah salah satu unsur dari pupuk kimia tersebut. Pada awal pemakaian pupuk kimia dengan urea ini akan sangat menguntungkan para petani. Namun, zat ini akan merusak tanah.
Urea sendiri adalah senyawa yang tersusun dari beberapa unsur kimia, yaitu; Karbon, Hidrogen, oksigen dan nitrogen. Sedangkan, di dalam sebuah kegiatan penanaman, tumbuhan hanya membutuhkan 46% dari kandungan urea tersebut. Sedangkan yang lainnya akan terurai di dalam tanah.
Tanah yang memiliki unsur hara yang cukup subur akan terkontaminasi dengan nitrogen, karbon dioksida. Dan ini sangat merugikan.
Istilah ini sering menjadi gandengan dari urea. Namun, keduanya memiliki perbedaan kegunaan. Jika pupuk urea untuk meningkatkan kualitas produksi dari tanah tersebut, pestisida memiliki kegunaan untuk mengendalikan dan membasmi organisme yang mengganggu seperti contohnya adalah hama. Hama sendiri ada bermacam – macam, seperti serangga, burung, mamalia dan banyak lainnya. Penanam akan memiliki pemikiran bahwa hal – hal ini termasuk salah satu faktor penghambat dan menjadi resiko gagal panen.
Menurut salah satu konvensi Stockholm, pestisida ada pada urutan ke 9 dari 12 bahan kimia yang paling berbahaya. Pestisida dapat merusak tanah dengan mudah, karena menghambat dari peningkatan nitrogen yang sangat dibutuhkan oleh tanah. Hal ini dikarenakan pestisida itu larut dengan jaringan lemak dan tidak daoat di ereksikan.
Ada salah satu jenis pupuk yang sangat sering di gunakan oleh petani, yaitu pupuk kalium klorida. Ini sangat tidak baik untuk lingkungan termasuk yang terbesar adalah tanah.
Pupuk ini memang terlihat sangat baik dan dapat meningkatkan pertumbuhan, namun ada salah satu sifat dari kalium klorida adalah reaksi kimiawi dengan netral hingga asam.
Seperti yang kita ketahui, jika tanah memiliki kandungan netral. Dan dengan kalium klorida, apalagi dengan penggunaan dalam jumlah banyak, akan membuat tanah tidak netral lagi, namun ada resiko menjadi asam/ masam. Akibatnya, pertumbuhan tanaman menjadi terganggu, sebab adanya kelebihan fosfor, dan keracunan dari zat besi.
NPK PHONSKA (Nitrogen Phospate Kalium) adalah salah satu jenis kandungan dan nama pupuk lainnya yang sering di gunakan petani. Dalam pupuk jenis ini terlihar adanya sifat higrokopis (Mudah menyerap air). Tentunya ini sangat berbahaya untuk tanah.
Salah satu unsur tanah yang baik adalah memiliki kandungan air yang cukup untuk tanah itu sendiri. Bayangkan dengan pemakaian pupuk dengan sifat ini dengan berlebihan. Maka, unsur air dari tanah sendiri akan terserap banyak yang digunakan untuk tanaman. Memang, ini sangat menguntungkan untuk tanaman, namun ini merugikan untuk tanah.
Tanah yang hari ini di tanami dengan pupuk ini sendiri akan mengalami kemunduran karena zat air dari tanah tersebut banyak berkurang, dan lama – lama bisa habis dan menyebabkan pastinya tanah tersebut kering.
Di dalam salah satu jenis pupuk SP 36 yang sering digunakan untuk menanam, memiliki sifat kimia mudah terbakar oleh sinar matahari. Bukannya seharusnya itu merupakan hal yang baik untuk tumbuhan? Lalu, mengapa itu dapat merusak tanah?
Sifat mudah terbakar tentunya sangat merugikan tanah. Tanah yang dapat di tanami tumbuhan, pasti memiliki unsur yang sangat baik. Jika anda melakukan pemberian pupuk dengan sifat mudah terbakar, maka, lokasi dimana pupuk tersebut di berikan, akan membakar lebih banyak unsur yang baik ini. Akibatnya, tanah menjadi tidak subur bukan?
Apalagi, pembakaran di sebabkan oleh sinar matahari yang itu bersifat alami dan tidak dapat di kendalikan oleh manusia dan dimana setiap hari pasti ada sinar matahari tersebut. Ini lebih berbahaya bukan?
Proses terbakar disini bukanlah pembakaran secara api langsung membesar. Namun konsep pembakarannya sama seperti kulit terbakar karena sinar matahari yang makin lama makin gosong. Itulah alasan pupuk kimia dapat merusak tanah.
Demikian adalah beberapa alasan mengapa pupuk kimia dapat merusak tanah. Baca juga di : Cara Menyuburkan Tanah pertanian
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…