Permintaan ikan ini cukup tinggi di pasaran Indonesia dan juga luar negeri, terutama negara Jepang. Di negara sakura itu, ikan sidat adalah salah satu makanan favorit warganya dimana ikan ini dipanggang dan disantap bersama nasi putih hangat. Meskipun ikan sidat ini adalah makanan favorit, ketersediaan ikan ini di Jepang sangat terbatas, maka negara tersebut melakukan impor ikan sidat secara besar-besaran dari luar negeri, termasuk Indonesia.
Permintaan pasaran Indonesia semakin meningkat juga dengan banyaknya restoran Jepang yang dibuka sedangkan usaha budidaya ikan ini masih cukup kurang. Oleh karena itu, harga ikan ini di pasaran masih sangat tinggi, di kisaran Rp 300.000 hinga Rp 600.000 per kg.
Ada banyak cara untuk membudidayakan ikan ini dan salah satunya adalah dengan menggunakan kolam terpal. Kolam terpal ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
Yang perlu dipersiapkan untuk memulai budidaya ikan sidat ini adalah kolam terpal, bibit ikan sidat, dan pakan yang sesuai. Inilah cara budidaya ikan sidat di kolam terpal yang murah dan menguntungkan. Yuk, cari tahu juga tentang Cara Budidaya Ikan Ramirezi
Persiapan Kolam Terpal
Pembuatan kolam terpal cukup mudah dengan ukuran ideal sekitar 2 x 7 x 0,7 meter. Dimulai dengan memasangka tiang yang kokoh di empat titik dan buat rangka kolam dari bahan kayu ataupun besi. Lalu, buat pagar sisi kolam dengan kayu atau bambu dan beri alas dari bahan karpet atau sekam padi. Setelah itu, ikat terpal dengan kuat di masing-masing tiang untuk mencegah kebocoran dan persiapkan peralon untuk menjaga sirkulasi air yang baik saat melakukan budidaya. Pompa udara dengan 12 lubang juga diperlukan untuk menjaga kadar oksigen di kolam.
Setelah kolam jadi, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum memulai tahap awal budidaya. Kolam harus dibersihkan terlebih dahulu dan dijemur sampai kering dan bisa mematikan bibit penyakit. Setelah itu diisi air terlebih dahulu dan dibiarkan selama 2 hari untuk menyesuaikan suhu dan pH air di kolam. Yuk, cari tahu juga tentang Alasan Penggunaan Terpal dalam Budidaya Ikan
Lingkungan air kolam juga sangat penting supaya hasil budidaya ikan menjadi sukses. Kondisi air yang baik untuk sidat adalah sebagai berikut:
Pada tahap pendederan, benih ikan sidat yang berukuran 0,17 gram diberikan waktu untuk beradaptasi dengan kondisi buatan di kolam dan mampu konsumsi makanan buatan. Bentuk benih ikan ini mirip dengan ikan sidat dewasa, namun lebih kecil dengan warna transparan, disebut juga dengan glass eel.
Untuk proses penebaran benih ikan, harus dilakukan secepat mungkin untuk mengurangi tingkat stress para benih dari proses pemindahan lokasi. Sebelum ditebar, biarkan plastik yang berisikan benih ikan mengapung di air untuk masa adaptasi dulu dengan lokasi pemeliharaan.
Setelah benih ditebar, beri pakan secukupnya sampai glass eel ini membesar hingga memiliki ukuran elver atau sidat fingerling dengan ukuran 10 gram per ekor. Pakan yang baik untuk benih ikan biasanya berupa cacing sutera atau pelet dengan kandungan protein 52-54% dan diberikan 3 kali sehari. Suhu dan kadar oksigen di air juga harus diperhatikan. Suhu yang ideal untuk pembenihan adalah sekitar 29 derajat celcius dengan kadar oksigen ½ hinga 2 ½ ppm. Ketika sudah mencapai tahap elver, maka proses berikutnya adalah tahapan pembesaran sampai masa panen. Yuk, cari tahu juga tentang Cara Budidaya Udang Pakan Ikan
Pembesaran
Pada tahap pembesaran, ikan sidat ini dipindahkan ke beberapa kolam terpal untuk mencegah kanibalisme dan kematian dini. Pakan ikan selama pembesaran juga sedikit berbeda, dimana ikan ini bisa mengonsumsi udang hidup, kepiting hidup, cacing tanah, dan juga pelet dengan kandungan protein 30 – 35%. Suhu di air juga perlu dijaga di sekitar 29 – 31 derajat celcius.
Panen
Budidaya ikan sidat diperlukan waktu yang cukup lama sebelum bisa dipanen. Dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk bisa diekspor dan 1 – 1,5 tahun untuk distribusi dalam negeri. Tetapi, imbalan akhir setelah panen sangat setimpal dengan usaha tekun. Satu ekor ikan sidat dewasa berukuran 200 gram, jadi jika benih yang ditabur sebanyak 1 ton, maka hasil panen akan menjadi 5 ton. Yuk, cari tahu juga tentang Pengertian dan Fungsi Budidaya Ikan Konsumsi
Waspada pada Hama dan Penyakit
Pada saat pembudidayaan ikan ini, kerap terjadi masukknya hama ke dalam kolam ikan seperti kodok. Kodok sangat berbahaya bagi benih-benih yang masih kecil dan berumur kurang dari sebulan karena hama ini bisa memakan habis benih-benih ikan ini dan berletur di dalam kolam. Salah satu cara untuk menghindari ini adalah dengan memasang pelindung untuk menutupi kolam seperti terpal atau anyaman bambu. Selain itu, kolam juga disarankan untuk dipantau secara rutin. Yuk, cari tahu juga tentang Cara Mengatasi Hama Ikan Gabus
Ikan sidat juga bisa mengidap penyakit yang disebabkan oleh parasit seperti bakteri, virus, jamur, ataupun protozoa, dan non-parasit yang disebabkan oleh factor linkungan, kualitas makan, ataupun turunan. Meskipun tidak sulit untuk membudidayakan ikan sidat, perhatikan juga kesehatannya hingga tetap sehat sampai masa panen.
Inilah cara budidaya ikan sidat di kolam terpal yang murah dan menguntungkan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda yang ingin memulai budidaya ikan sidat.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…