Tanaman

4 Syarat Tanaman Padi Unggul dan Jenisnya

Padi unggul adalah bibit padi hasil persilangan yang memiliki satu atau beberapa keunggulan yang tidak dimiliki jenis padi lainnya. Keunggulan ini dapat berupa hasil panen lebih tinggi, kemampuan adaptasi pada lingkungan yang lebih baik, kualitas hasil panen yang lebih baik, daya tahan lebih kuat terhadap serangan hama dan sifat-sifat lain yang lebih dominan dibanding jenis padi pada umumnya.

Kelebihan lain dari padi unggul adalah bibitnya yang dapat ditanam berkali-kali dan tetap menghasilkan kualitas yang sama. Bahkan jika hasil panen padi unggul ditanam, maka tetap akan menghasilkan padi dengan kelebihan sama seperti sebelumnya.

Tidak hanya unggul dari segi kualitas, hasil panen padi unggul juga memiliki kuantitas yang baik. Rata-rata janis padi ini dapat menghasilkan 8 – 10 ton per hektar. Harga bibitnya pun masih dalam kisaran yang normal. Dalam penggunaan tanaman padi unggul, petani juga harus memahami cara bercocok tanam padi dan tips agar panen berhasil.

Untuk dapat dikatakan sebagai padi unggul, bibit harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Berikut syarat-syarat yang harus dimiliki padi unggul:

1. Tahan terhadap penyakit dan hama

Ada beragam jenis hama pada tanaman padi. Padi unggul memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari serangan penyakit. Biasanya padi ini dapat melawan beberapa serangan hama.

Kemampuan alami padi unggul bertahan melawan hama dapat mengurangi penggunaan bakterisida. Setiap varietas padi unggul memiliki kekebalan terhadap hama tertentu. Hal ini sangat menguntungkan bagi petani karena bisa memilih jenis padi unggul yang sesuai dengan mayoritas hama pada suatu daerah atau lahan pertanian.

Pemilihan tanaman padi unggul yang tepat dapat dijadikan sebagai cara mengatasi hama walang sangit pada tanaman padi. Hal tersebut tidak lupa untuk diimbangi dengan pengetahuan kumpulan jenis obat untuk hama padi yang pasti ampuh.

2. Umur tanam pendek

Padi unggul memiliki kelebihan umur tanam yang lebih singkat, sehingga bisa menghasilkan jumlah panen yang lebih besar dalam kurun waktu tertentu.

Salah satu tantangan yang harus dihadapi petani padi adalah perubahan musim dan cuaca yang tidak menentu. Padi termasuk tanaman yang memerlukan banyak air dalam proses pertumbuhannya, sehingga petani kerap kali harus berlomba dengan cuaca agar dapat menyelesaikan panen sebelum musim kemarau.

Tanaman padi unggul hadir sebagai solusi yang tepat untuk masalah tersebut. Padi unggul memiliki periode penanaman yang lebih singkat. Waktu yang diperlukan sejak proses penanaman hingga panen berkisar antara 80 – 116 hari.

3. Rasa padi enak

Tanaman padi unggul akan menghasilkan nasi yang enak dan pulen. Beras yang berasal dari padi unggul biasanya selalu menjadi incaran konsumen, bahkan sekelas restoran dan hotel ternama.

Karena kualitas berasnya yang sangat bagus, nasi hasil budidaya padi unggul kerap dijadikan berbagai olahan lezat. Meskipun memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan beras biasa, banyak masyarakat yang lebih memilih kualitas nasi dari padi unggul.

4. Hasil panen berlimpah

Hasil akhir yang paling diharapkan dalam budidaya tanaman padi unggul adalah hasil panen yang berlimpah. Kemampuan melawan hama yang dimiliki padi unggul menyebabkan padi tumbuh lebih sehat dan berkembang pesat.

Dalam satu kali panen petani padi unggul dapat menghasilkan 8 – 10 ton padi per hektar. Dengan usia tanam yang lebih pendek petani dapat panen hingga beberapa kali dalam setahun. Jumlah tersebut yang jika di akumulasikan akan menghasilkan jumlah beras yang jauh lebih besar dari bibit padi biasa.

Namun meskipun memiliki banyak keunggulan dibandingkan padi biasa, dalam perawatan tanaman padi unggul tetap perlu untuk memperhatikan dosis pupuk yang tepat untuk padi agar panen berhasil.

Contoh jenis padi unggul

Tanaman padi unggul kemudian memiliki jenis yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat terletak pada keunggulan yang dimilikinya. Para petani padi dapat memilih jenis bibit unggul yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan.

Berikut contoh jenis padi unggul :

  1. Inpari 32 HDB
  2. Inpari 33
  3. Inpari 43 Agritan GSR
  4. Padi 45 Dirgahayu
  5. Intani 1 dan 2
  6. Rokan
  7. SL 8 dan 11 SHS
  8. Segera Anak
  9. PP1
  10. H1
  11. Bernas Prima
  12. SEMBADA B3, B5, B8 DAN B9
  13. Long Ping (pusaka 1 dan 2)
  14. Adirasa-1, Adirasa-64
  15. Hibrindo R-1, Hibrindo R-2
  16. Manis-4 dan 5
  17. Hipa4, Hipa 5 Ceva, Hipa 6 Jete, Hipa 7-10 11,
  18. MIKI 1-3
  19. SL 8 SHS, SL 11 HSS
  20. Maro.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

9 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago