8 Tanaman Yang Tidak Bisa Dicangkok

Mencangkok adalah cara mengembangkan atau memperbanyak tanaman dengan cara vegetatif yang akan menghasilkan bibit tanaman baru dengan sifat dan kualitas yang sama dengan tanaman induknya.

Proses pencangkokan dilakukan dengan cara membuka atau mengupas bagian ranting maupun dahan pohon sampai terlihat kambiumnya.

Setelahnya, bagian tersebut ditempelkan atau diberikan tanah dan humus sebelum ditutup dengan plastik dan diikat sebagai langkah terakhir.

Meskipun ada beberapa syarat tanaman yang dapat di cangkok, cara pengembangan tanaman ini masih sering kali jadi pilihan karena memiliki banyak keunggulan.

Seperti tanaman menjadi lebih cepat berbuah, memiliki sifat yang sama persis seperti indukannya, serta batang tumbuhan yang tidak terlalu tinggi sehingga memudahkan proses perawatan.

Cangkok kerap dipilih sebagai cara untuk mendapatkan tanaman berkualitas tinggi tanpa harus mencari dan menelusuri keberadaan benih aslinya.

Namun sayangnya, tidak semua tumbuhan dapat dikembangkan dengan cara dicangkok. Berikut beberapa tumbuhan tidak dapat dicangkok yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari:

1. Padi

Salah satu syarat utama tanaman yang dapat dicangkok adalah adanya batang yang memiliki kambium sebagai media pencangkokan.

Padi termasuk jenis tumbuhan monokotil yang tidak memiliki kemampuan pertumbuhan sekunder. Tumbuhan ini tidak memiliki kambium yang menyebabkan adanya cabang-cabang pada batang tanaman.

Meskipun ada banyak syarat tanaman padi unggul dan jenisnya yang dapat dipilih sebagai tanaman pertanian, tetap saja tumbuhan yang menjadi makanan pokok itu tidak dapat dikembangkan dengan proses pencangkokan.

2. Lidah Buaya

Lidah buaya memiliki batang kecil yang sering luput dari perhatian. Sebagian batang lidah buaya tertanam di dalam tanah, sedang sebagian lain yang berada di luar nyaris tertutup oleh pelepah daun.

Meskipun memiliki batang, lidah buaya termasuk tumbuhan yang tidak dapat dicangkok karena batang kecil yang dimilikinya tidak memenuhi syarat pencangkokan. Lidah buaya tidak memiliki pertumbuhan sekunder, sehingga tidak ada cabang yang tumbuh dari batang kecilnya.

Meskipun ada cara menanam lidah buaya tanpa akar dengan mudah, bukan berarti tumbuhan ini dapat dikembangkan dengan proses pencangkokan. Satu-satunya cara memperbanyak tumbuhan lidah buaya adalah melalui anakan yang muncul dari tanaman induk.

3. Jagung

Jagung termasuk tumbuhan monokotil yang tidak dapat dicangkok meskipun memiliki batang yang cukup tinggi. Jagung hanya memiliki satu batang utama yang terus tumbuh tinggi tanpa cabang.

Sebagai bagian dari tanaman monokotil yang tidak memiliki kambium, pengembangan jagung dilakukan melalui penanaman biji jagung yang di semai pada media tanam yang bagus untuk perrtumbuhan jagung.

4. Kelapa

Kambium pada tanaman dikotil berada antara kulit dan bagian keras pada batang. Kelapa meskipun memiliki batang keras yang kokoh, namun tidak ada kambium yang dapat ditemui dibawah lapisan kulitnya.

Proses pengembangan cangkok yang dilakukan dengan cara merangsang pertumbuhan akar pada bagian cabang tanaman yang dilukai, tidak akan berhasil pada kelapa.

Sebagai tumbuhan monokotil, kelapa tidak memiliki kambium dan cabang sebagai syarat pencangkokan. Tumbuhan ini hanya memiliki satu cara berkembang biak yaitu melalui biji yang bertunas.

5. Pisang

Pisang tidak memiliki kambium dibawah lapisan kulitnya karena merupakan tumbuhan monokotil. Secara fisik dapat langsung terlihat jika tumbuhan ini tidak memenuhi kondisi utama tanaman yang memenuhi syarat pencangkokan.

Pisang berkembang biak melalui tunas. Anakan pisang biasanya akan tumbuh secara alami disekitar indukannya. Adapun pada pertanian pisang dengan skala besar, bibit-bibit unggul tanaman ini dikembangkan dengan sistem kultur jaringan.

Meski tidak bisa diperbanyak dengan cara cangkok, manfaat gedebog pohon pisang untuk pupuk tanaman dapat digunakan untuk menunjang pertumbuhan tanaman lainnya.

6. Timun

Timun atau mentimun adalah tumbuhan yang tumbuh merambat. Jenis tumbuhan ini sama sekali tidak memiliki batang keras yang mengandung kambium untuk dapat dilakukan proses pencangkokan.

Untuk pengembangan mentimun cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penanaman biji yang dapat langsung disemai pada tanah subur. Sedangkan untuk mempertahankan kualitas bibit timun terbaik dapat dilakukan dengan memilih dari daftar benih timun terbaik tahan penyakit dan subur.

7. Tumbuhan umbi-umbian

Umbi merupakan salah satu organ tanaman yang mengalami perubahan bentuk dan ukuran akibat perubahan fungsinya. Bawang, kentang dan wortel merupakan jenis umbi-umbian yang tidak dapat dikembangkan dengan cara cangkok.

Umbi-umbi tersebut berkembang biak dengan cara vegetatif alami melalui umbi yang dapat ditanam kembali.

8. Tebu

Tebu memiliki akar serabut dan tidak terdapat kambium pada batangnya. Batang tebu merupakan mata tunas yang tumbuh dari dalam tanah hingga membentuk rumpun-rumpun yang lebat.

Ketika kulit tebu dibuka, tidak ada lapisan kambium yang diperlukan untuk proses cangkok. Bagian dalam batang tebu hanya terdiri dari ruas-ruas dengan rasa manis karena mengandung gula.

Cangkok merupakan salah satu metode perbanyakan tanaman yang cukup populer dari tanaman unggul. Namun tidak semua jenis tumbuhan bisa diperlakukan sama dengan metode ini. Umumnya tumbuhan monokotil hanya dapat dikembangkan melalui benih atau penanaman biji pada media tanam.