Sebelum masuk ke dalam inti pembicaraan kita pada saat ini, mari pahami terlebih dahulu faktor yang berpengaruh terhadap budidaya rumput laut ini. Faktor-faktor tersebut tentu tidak sama dengan Cara Budidaya Ikan Ramirezi Balon. Antara lain adalah faktor ekologi dan konstruksi tambak itu sendiri.
Berikut ini adalah syarat yang wajib Anda patuhi apabila ingin sukses dalam budidaya rumput laut Gracilaria di tambak.
Teknik Budidaya Rumput Laut Gracilaria di Tambak
1. Persiapan Tambak Budidaya
Baiklah, untuk memulai pembelajaran kita pada saat ini, mari kita asumsikan lahan budidaya rumput laut Gracilaria kita adalah 1 ha. Dengan lahan seluas itu, maka yang harus dipersiapkan adalah;
Sekat-sekat inilah yang nantinya berfungsi untuk mencegah mengumpulnya rumput laut pada satu sisi tambak saja. Berikan pula dua pintu air sebagai pintu masuk dan pintu pembuangan air.
Kedalaman tambak budidaya rumput laut Gracilaria yang ideal adalah berkisar 50 – 100 cm. Dengan kontur melandai antara 5 – 10 cm. Hal ini sama dengan Teknik Budidaya Rumput Laut Eucheuma Cottonii.
Sebelum digunakan, area tambak baiknya dibersihkan terlebih dahulu dari sampah dan polusi lainnya. Demikian pula untuk saluran air yang tertutup oleh lumut, segera bersihkan.
Untuk mempercepat pertumbuhan, pemberian pupuk dengan dosis 450 kg / ha juga dianjurkan. Bila perlu, angkat dasar tambak yang berlumpur ke atas permukaan. Setelah tambak benar-benar kering, lumpur tersebut bisa dimasukkan kembali.
Namun perlakuan yang demikian hanya dilakukan pasca panen dan sebelum pelaksanaan penanam rumput laut.
Buatlah pematang utama tambak yang mengelilingi tambak milik Anda. Gunanya adalah untuk menahan air sekaligus melindungi unit tambak dari bahaya banjir, erosi, atau pasang.
Oleh sebab itu, tanggul utama ini haruslah kuat, bebas kebocoran, dan juga bahaya longsor yang mengancam kapan saja.
Pintu air merupakan pengendali keluar masuknya air dalam dunia budidaya. Jumlahnya tergantung dari kebutuhan dan juga teknologi yang diterapkan. Namun biasanya terdiri dari dua jenis, yaitu pintu masuk dan pintu keluar air.
Saluran air ini fungsinya adalah untuk memasukkan air kapan saja secara mudah. Baik itu untuk memasukkan air dari laut, maupun untuk menambah kadar air tawar ke dalam tambak.
2. Teknik Budidaya Rumput Laut Gracilaria
a. Penyediaan bibit Gracilaria
Bibit yang Anda beli baiknya diperlakukan sebaik mungkin selama perjalannan. Tujuannya tentu saja untuk menghindari kerusakan dan juga bibit yang mati. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pengangkuan bibit adalah sebagai berikut:
b. Proses pemecahan bibit
Setelah bibit tiba di area tambak, segera buka kemasan dan rendam bibit Gracilaria tersebut pada air tambak agar bibit beradaptasi terlebih dahulu. Perlakuan ini sama dengan Cara Budidaya Udang di Empang.
Rendam selama 2 hari, baru setelah itu, proses seleksi bibit bisa dimulai. Adapun bibit berkualitas baik memiliki ciri berwarna gelap dan tidak pucat.
Bibit tersebut bisa digandakan melalui teknik vegetatif atau pemecahan saat menginjak usia 2 – 4 minggu. Jika Anda ingin melakukan budidaya multtikultur, Anda bisa sekaligus membeli bibit bandeng atau udang.
Bibit bandeng atau udang tidak disebar secara bersamaan, tapi menunggu selang 8 – 10 hari setelah penebaran Gracilaria. Untuk bibit bandeng yang dibutuhkan adalah 1500 / ha, sedangkan untuk udang adalah 5000 / ha.
c. Proses penanaman
Seperti halnya Teknik Budidaya Pembesaran Ikan Konsumsi, proses pembibitan rumput laut Gracilaria pun sangat simple. Cukup tebarkan bibit-bibit tersebut secara merata ke seluruh area tambak. Usahakan penanaman bibit dilakukan pada sore hari agar rumput laut tidak stres karean kekeringan.
Pada penanganan yang pertama, rumput laut wajib diambil dari gudang bibit untuk menjaga kualitasnya. Baru pada panen selanjutnya, bibit dapat diambilkan dari sisa panen.
Jika kondisi serta perawatan yang Anda berikan baik, maka rumput laut Gracilaria akan tumbuh dengan subur di dasar tambak. Periode perdana penanaman dilakukan selama kurang lebih 4 bulan.
Jika telah nampak bongkahan-bongkahannya, maka dapat dilakukan penyebaran ulang dengan pemecahan kembali dan menyebarkannya ke area tambak baru.
Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk tambak 1 ha adalah 1 – 1,5 ton di awal. Jika pertumbuhan menampakkan hasil yang memuaskan, maka penebaran bisa ditambah menjadi 2 ton / ha.
3. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Penanggulangan hama dapat dilakukan dengan cara memasang saringan di pintu keluar masuk air. Tujuannya tentu saja untuk mencegah predator berbahaya masuk ke dalam area tambak. Teknik ini sama dengan Cara Mengatasi Hama Ikan Gabus.
Sementara untuk mencegah penyakit white spot pada rumput alut Gracilaria, maka Anda harus rajin-rajin menguras air tambak, minimal seminggu dua kali.
Itulah teknik budidaya rumput laut Gracilaria yang bisa kami sampaikan. Selamat mengerjakan lahan budidaya Anda, salam sukses dari kami.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…