Budidaya tanaman cabe di Indonesia semakin berkembang. Begitu juga dengan budidaya semangka. Kedua tanaman ini menjadi primadona bagi petani terutama yang berada di dataran rendah. Alasan untuk tanaman cabe adalah karena bisa dilakukan panen berkali-kali dengan harga fluktuatif sedangkan alasan untuk tanaman semangka adalah modal yang kecil serta umur panen yang singkat.
Kadang petani dihadapkan pada pilihan antara menanam tanaman cabe atau semangka. Mengingat modal tanam cabe lumayan besar sedang menanam semangka yang modalnya kecil tak selalu mendapatkan harga jual terbaik akibat hanya satu kali panen. Baa juga Cara Menanam Cabe Merah di Lahan Gambut
Oleh karena itu muncullah ide untuk melakukan tumpang sari antara tanaman cabe dan semangka. Tumpang sari ini akan sangat berguna untuk memaksimalkan lahan dengan modal terbatas serta untuk menjaring harga terbaik demi mendapatkan keuntungan optimal. Anda mungkin tertarik untuk mencoba teknik menanam tumpang sari tanaman cabe dan semangka ini.
Sebelum melakukan tekik tumpang sari, maka alangkah baiknya jika anda mempelajarinya terlebih dahulu hingga memahami. Ini berguna agar anda bisa berhasil, karena tumpang sari yang sembarangan bisa berakibat kerugian yang besar. Berikut adalah cara melakukan tumpang sari antara tanaman cabe dan semangka.
1. Memberikan Ekstra Pupuk Dasar
Karena nantinya bedengan akan diisi dengan dua jenis tanaman sekaligus, maka pupuk dasar yang digunakan haruslah ekstra ketimbang biasanya. Yang dimaksud ekstra ini terutama adalah pupuk kandangnya, sedangkan untuk pupuk anorganik seperti Phonska maka tetap seperti biasanya saja.
Agar hasilnya optimal maka gunakan campuran antara kotoran kambing dengan kotoran ayam. Gunakan EM4 atau Trichoderma sp untuk melakukan pengomposan pada pupuk kandang tersebut menjadi bokashi terlebih dahulu. Untuk Trichoderma sp sendiri memiliki tambahan kegunaan yaitu sebagai pelindung akar tanaman dari serangan bakteri dan cendawan patogen seperti layu fusarium dan layu bakteri yang sulit diatasi dengan pestisida kimia. Baca juga Cara Mengatasi Hama Wereng pada Tanaman Padi
2. Jarak Tanam dan Jarak Bedengan Yang Ideal
Untuk jarak tanam Cabe dibuat minimal 50-70cm untuk cabe merah dan 70-90 cm untuk cabe rawit. Dan untuk semangkanya ditanam disela-sela tanaman cabenya nanti saat usia cabe sudah sekitar 1 bulan. Jarak antar bedengan adalah 3 m. Hal ini dimaksudkan untuk memberi ruang guna menjalarnya tanaman semangka.
Hindari menanamkan semangka terlebih dahulu sebelum cabe karena akar semangka lebih cepat berkembang sehingga ditakutkan bahwa nantinya akar tanaman cabe muda akan kalah dalam perebutan pupuk. Dan juga perlu diingat agar ketika sulur tanaman semangka mulai memanjang maka perlu diarahkan dan di beri penjepit agar mengarah kelahan bebas dan bukannya menjalar ke tanaman cabe.
3. Rutin Melakukan Pemupukan Susulan Kocor
Pupuk kocor yang dipakai minimal haruslah NPK. Akan lebih baik jika diberikan NPK 16-16-16. Namun jika anda ingin hasilnya lebih baik maka NPK 16-16-16 bisa dicampurkan dengan asam humat atau pupuk mikro. Untuk tanaman cabe maka dilakukan pengkocoran pertama yaitu 7 atau 10 hari setelah tanam.
Dosis kocornya adalah 1 gelas minum NPK dilarutkan dengan 25-30 Liter air. Dosis terus ditingkatkan seiring bertambahnya usia tanaman cabe interval 7-10 hari sekali. Dikocorkan ke pangkal tanaman secara merata. Setelah tanaman cabe berusia 3-4 Minggu maka sudah bisa diberi ajir lalu dibuat lubang diantara tanaman cabe untuk calon lubang tanam timun.
Untuk pemupukan kocor NPK pada tanaman ketimun juga dilakukan bersamaan dengan tanaman cabe kecuali jika dirasa tanaman timun sudah sangat subur. Pada saat timun dan cabe sudah mulai berbuah maka pemupukannya ditambahi dengan Kalium yang bisa diperoleh dari KNO atau KCL. Baca juga Macam-Macam ZPT dan Manfaatnya Bagi Tanaman
4. Pengairan Yang Cukup
Karena umumnya tanaman tumpang sari tanaman cabe dan semangka lebih cocok ditanam saat cuaca kering maka pengairan disini sangatlah penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman tumpang sari tersebut.
Terlebih saat kedua tanaman sudah mulai berbuah, jika anda sampai terlambat mengairi bedengan maka bisa-bisa buah cabe akan berkerut dan kurang bobot. Begitu juga dengan buah timun yang kekurangan air juga berukuran kecil.
Meski demikian bukan berarti pengairan harus sering-sering dilakukan. Parameternya adalah kebasahan tanah bedengan yang ideal untuk tumbuh tanamna cabe dan timun yaitu tetap basah namun tidak becek. Baca juga Cara Mengatasi Hama Uret pada Tanaman
5. Pemberian Pupuk Daun dan ZPT
Karena di dalam tanah terjadi persaingan nutrisi yang ketat antara tanaman cabe dan timun, maka pupuk daun bisa anda berikan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi kedua tanaman tumpang sari tersebut secara merata.
Pupuk daun yang baik yaitu yang lengkap kandungan unsur hara makro dan mikronya. Terlebih jika ditambahi mikroorganisme bermanfaat serta ZPT untuk mendukung kesehatan dan memacu perkembangan tanaman. Zpt yang diperlukan oleh tanaman cabe adalah auxin, sitokinin dan giberelin acid. Sedangkan untuk timun maka yang paling dibutuhkan adalah Giberelin Acid dikala tanaman semangka sudah memasuki fase generatif yaitu ketikan berbunga. Efeknya adalah buah semangka jauh lebih berisi dan lebih berat.
Demikianlah beberapa panduan tata cara tumpang sari tanaman cabe dan semangka. Semoga dengan teknik tumpang sari ini anda bisa menjaring harga berbagai macam tanaman sekaligus sehingga anda akan memperoleh keuntungan maksimal. Jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lain yaitu Cara Menanam Pepaya California dan Cara Menanam Terong Ungu. Salam budidaya.