5 Cara Budidaya Cacing Darah Paling Mudah

Cacing darah (Larva chironomus sp) merupakan salah satu jenis pakan ikan yang tentunya sudah sangat dikenal terutama oleh para feeding atau pembudidaya ikan. Cacing darah merupakan makanan favorit terutama untuk jenis ikan cupang sebagaimana cara budidaya ulat hongkong . Cacing darah atau yang lebih dikenal dengan sebutan bloodworm merupakan pakan alami bagi ikan. Banyak yang kemudian menyalah artikannya sebagai cacing sutera yang tentunya sudah lebih populer. Cukup wajar memang sebab keduanya memiliki warna tubuh yang sama-sama merah.

Namun, pada faktanya keduannya merupakan jenis yang berbeda. Cacing darah berasal dari larva serangga ordo diptera atau nyamuk chironomus. Nyamuk ini meeuoakan nyamuk pengisap madu bunga atau nektar dan bukan penghisap darah. Jenis nyamuk ini juga tidak menggigit sebagaimana nyamuk lainnya. Sehingga dengan demikian tentunya keduanya berbeda meskipun sekilas secara penampakam keduanya sama. Dan bahkan kadang banyak yang kerap salah mengartikan .

Secara habitat tentunya cacing darah dapat dengan mudah ditemui di perairan yang tergenang. Sebagaimana kita katahui bahwa nyamuk sendiri sangat menyukai perairan yang tergenang. Larva nyamuk Chironomus sp ini dapat dibedakan dengan larva nyamuk lainnya, nyamuk chironomus amat gemar meletakkan telurnya di dasar permukaan air. Potensi usaha budidaya cacing darah cukup menjanjikan sebagaimana cara budidaya semut rangrang dlam media toples  , berikut 5 Cara Budidaya Cacing Darah paling mudah.

1. Pembibitan Cacing Darah

Tahap awal budidaya cacing darah adalah pembibitan sebagaimana cara pembibitan madu klanceng . Pada tahap ini anda dapat memperoleh bibit dengan mudah dengan membelinya di pasar atau toko penjualan bibit. Pastinya banyak yang menjual bibit cacing darah sebab budidaya cacing darah sudah cukup marak dilakukan.

Anda bisa mendapatkan bibit cacing darah dengan mudah di lokasi persawahan dengan mudah. Namun, tentunya kualitas bibit bervariasi, padahal untuk mendapatkan hasil budidaya yang maksimal tentunya harus menggunakan bibit yang berkualitas. Kriteria bibit cacing darah berkualitas meliputi hal berikut :

  • Bibit cacing berkualitas ditunjukkan dengan daya tahan hidup yang tinggi.
  • Bibit cacing darah biasanya tenggelam dibawah permukaan air seperti rambut-rambut yang kusut.
  • Cacing aktif bergerak dan memiliki pergerakan yang maksimal.
  • Pisahkan antara cacing dan bagian ari cacing kemudian pindahkan kewadah air yang bersih.
  • Proses ini disebut dengan proses karantina hal ini dilakukan untuk menghindarkan cacing darah dari kontaminasi bakteri.
  • Proses karantina biasanya memakan waktu 2-3 hari, selama waktu tersebut sebaiknya air dalam wadah selalu dialiri air dengan aliran rendah.
  • Pastikan bahwa air didalam wadah selalu mengalir untuk bisa menyediakan oksigen yang baik.
  • Jika kadar oksigen di dadal wadah berkurang maka tambahkan aerator kendalam wadah.

2. Pembuatan Media Perkembangbiakan

Tahap selanjutnya yaitu mempersiapkan media perkembangbiakan sebagaimana dalam cara budidaya dan pembesaran kepiting . Pada tahap ini anda bisa memilih salah satu jenis media, yakni ingin mengembangbiakan di media lumpur atau juga media air. Namun, lebih mudah jika dikembangbiakan menggunakan dengan media air sebab pastinya akan lebih mudah mendapatkan media air berkualitas ketimbang media lumpur.

Berikut tahapan pembuatan media perkembangbiakan cacing darah :

  • Persiapkan nampan atau box berukuran besar.
  • Gunakan air bersih yang berkualitas baik.
  • Kondisikan air didalam wadah selalu mengalir, sehingga anda tidak perlu terus erusan melakukan penggantian air.
  • Susun nampan dengan rapi agar aliran air dapat mengalir lancar dan tidak macet.
  • Letakkan saluran air pada bagian rak nampan paling atas, dan lakukan hal yang sama untuk rak dibawahnya. 

3. Pemindahan Bibit 

Setelah media siap, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pemindahan bibit sebagaimana cara budidaya ulat kandang pakan burung . Pemindahan dilakukan dengan hati-hati sebab tentunya jika dilakukam dengan sembarangan maka akan dapat merusak kualitas bibit. Selain itu pemindahan harus dilakukan secara tepat agar bibit tidak mati saat dipindahkan.

Langkah pemindahan bibit dapat dilakukan denhan cara berikut :

  • Siapkan sendok atau jaring kecil sebagai alat bantu untuk proses pemindahan bibit.
  • Lakukan pemindahan dengan hati-hati agar tanaman tidak mengalami stres.
  • Jangan langsung memegang bibit cacing darah, namun gunakan alat yang ada, sebab kontak dengan tangan dengan suhu tubuh dapat mengagalkan proses budidaya dan menyebabkan binit terkontaminasi.
  • Lakukan pemindahan bibit dengan cepat agar binit tidak mengalami stres.

4. Perawatan dan Pemeliharaan

Perawatan dan pemeliharaan pada budidaya cacing darah ini meliputi beberapa hal sebagaimana cara budidaya kutu air dengan susu , antara lain sebagai berikut :

  • Kondisi Air

Tahap pertama adalah perhatikan kondiai air yang ada didalam wadah. Kondisi air harus dijaga sebersih mungkin, sebab cacing darah membutuhkan air yang bersih untuk menghasilkan kualitas panen yang baik. Pastikam bahwa aliran air lancar dan tidak tersendat atau macet. Sebab air yang macet akan dapat menggurangi kadar oksigen yang ada di dalam air. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan masalah yang serius dalam budidaya cacing darah.

  • Pemberian Pakan

Tentunya agar tetap bertahan hidup cacing darah membituhkan makanan untuk bisa terus melakukan proses peekembangbiakannya. Tentunya pakan yang diberikan juga tidak sembarangan sebab membutuhkan penanganan yang khusus. Sebagai sumber nutrisi bagi cacing darah, berikut jenis dan cara pemberian pakan yang baik :

  • Pakan yang diberikan dapat berupa pakan organik cacing darah yang sudah difermentasikan.
  • Tekstur pakan haruslah lembut, lembek dan mudah dihancurkan.
  • Anda juga bisa memberikan pakan ampas tahu yang tentunya sudah difermentasi.
  • Selain kandungan protein yang tinggi, ampas tahu ini juga memiliki jamur yang sangat disukai dan bermanfaat baik bagi tambahan nutrisi cacing darah.
  • Tanbahkam tepung ikan yang tentu dapat dengan mudah anda temukan di pasar.
  • Pemberian pakan dilakukan sampai dengan cacing darah berumur 10-12 hari setelah pemindahan bibit tanaman.
  • Setelah lewat dari umur tersebut maka pakan dapat diganti dengan jenis pakan sayuran dan kotoran ayam yang sudah difermentasikan.

5. Pemanenan

Tahapan akhir dalam budidaya adalah pemanenan sebagaimaba cara budidaya lobster hias didalam akuarium . Tentunya yang diharapkan adalah panen dengan kuantitas banyak dan kualitas yang terbaik. Sebagai pakan ikan tentunya cacing darah diberikan dalam keadaan hidup, pastinya dibutuhkan penanganan khusus untuk mendapatkan kualitas terbaik. Tahapan pemanenan dilakukan melaui tahaoan sebagai berikut :

  • Usia ideal panen untuk budidaya cacing arah adalah 70-75 hari setelah pemindahan bibit.
  • Pemanenan dilakukan dengan cara mengurangi jumlah koloni yang ada di dalam wadah.
  • Siapkan kain gelap yang dapat menutip seluruh permukaan nampan.
  • Pastikan setiap wadah nampan tertutup dengan sempurna.
  • Jika tidak memiliki kain gelap maka cukup letakkan napan dalam ruangan gelap selama 5-6 jam.
  • Selanjutnya pisahkan dengan hati-hati Dan gunakan jaring atau sendok untuk memanen cacing darah.
  • Simpan hasil panen di dalam air bersih dan segera jual agar kualitasnya tetep terjaga.

5 Cara Budidaya Cacing Darah paling mudah. Tentu saja dapat menjadi peluang usaha tersendiri bagi anda. Anda bisa menjadikan nya sebagai usaha sampingan yang pastinya bisa mendatangkan tanbahan pundi-pundi rupiah. Lakukan dengan kesabaran dan ketelitian sehingga hasilnya akan maksimal. Selamat mencoba dan semoga artikel ini dapat membantu.