Tanaman

Budidaya Tanaman Kopi Gayo

Tanaman kopi gayo merupakan jenis tanaman kopi yang menghasilkan kopi arabika. Jenis kopi arabika yang dihasilkan ini telah mendapat pengakuan dari pasar kopi dunia sebagai salah satu jenis kopi terbaik. Oleh karena itu tidak heran jika harga kopi gayo arabika ini cukup mahal dibandingkan jenis kopi arabika lainnya. 

Kopi arabika gayo ini sendiri telah menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia. Dataran tinggi Gayo yang terletak di Aceh saat ini telah menjadi perkebunan kopi terbesar di Indonesia, luasnya saat ini telah mencapai lebih dari 100.000 hektar. Selain kopi gayo terdapat pula Tanaman yang Cocok Ditanam di Ketinggian 1000 MDPL dan Perawatannya.

Kopi arabika gayo ini terkenal di pasar dunia karena kualitasnya sebagai kopi specialty yang memiliki rasa yang khas dan aroma yang kuat, serta memiliki cita rasa yang cukup kompleks. Selain itu tingkat keasamannya juga rendah, ditambah dengan rasa keras dan kental yang pas. 

Kopi arabika gayo ini agar dapat dikomersialisasikan sebagai kopi arabika gayo harus merupakan kopi yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo, yang tersebar di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Gayo Lues.

Cara Penanaman Tanaman Kopi Gayo

Sebelum memulai penanaman kopi gayo, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar tanaman kopi gayo dapat tumbuh dengan baik. Syarat yang pertama yakni iklimnya harus sesuai, yakni ketinggian tempat 1000-2000 mdpl, suhu udara 15-25 derajat celcius, curah hujan optimal 1250–2500 mm/tahun, dan bulan kering 1-3 bulan.

Syarat yang kedua yakni ketentuan tanah, kemiringan tanah kurang dari 30%, kedalaman tanah 100cm, tanah harus memiliki tekstur lempung pada lapisan kedua dan gembur pada lapisan pertama, pH tanah optimal 5,5-6,5, kejenuhan basa pada tanahnya harus > 35%, dan kadar unsur hara makro (N, P, K) dan unsur hara mikro seperti Ca & Mg harus tinggi.

Setelah kedua syarat tersebut terpenuhi, maka proses penanaman dapat dilakukan. Berikut tahapan penanaman kopi gayo:

1. Persiapan lahan tanaman kopi gayo

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pembukaan lahan, ketika lahan masih berupa lahan kosong bekas hutan atau tanaman lain, maka perlu dilakukan pembukaan lahan terlebih dahulu. Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yakni membongkar sisa tanaman-tanaman sebelumnya, beserta dengan tunggul/tunggak hingga perakarannya.

Kemudian jika terdapat tanaman/pohon yang masih hidup, tidak perlu dibongkar. Karena tumbuhan tersebut memiliki manfaat sebagai penaung tetap. Selanjutnya bersihkan lahan lahan dari tanaman perdu, gulma atau rerumputan. Namun, pastikan bahwa proses pembukaan lahan dilakukan tanpa dibakar dan tidak menggunakan herbisida secara berlebihan.

Langkah selanjutnya adalah memastikan untuk membuat jalan-jalan produksi (jalan setapak) dan jangan lupa untuk memastikan saluran drainase nya tepat. Kemudian pada lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 30%, dapat membuat teras-terasan untuk mencegah terjadinya longsor.

2. Pembuatan lubang tanam

Lubang tanam perlu dibuat sebelum proses pindah tanam bibit dari lahan pembibitan ke lahan besar. Berikut beberapa ketentuan dan tahapan yang perlu dilakukan pppada proses pembuatan lubang tanam:

  • Siapkan alat untuk pembuatan lubang tanam. Lubang tanam sebaiknya dibuat 6 bulan sebelum masa tanam.
  • Untuk pengaturan lubang tanam dibuat berdasarkan jarak tanam yang dibuat. Jarak tanam tersebut menyesuaikan dengan jenis kopi gayo.
  • Setelah menentukan jenis kopi yang akan dibudidayakan, maka ukuran lubang tanam yang dibuat juga menyesuaikan jarak tanam kopi arabika dan tekstur tanahnya.
  • Buat lubang tanam berdasarkan jarak tanam dan teksturnya. Jika tekstur tanah budidaya ringan, maka lubang tanam tidak perlu terlalu besar. Namun, jika tekstur tanah lebih berat, maka lubang tanam harus lebih besar.
  • Namun, secara umum lubang tanam yang baik perlu memiliki ukuran 60 cm x 60 cm pada permukaan (atas) dan 40 cm x 40 cm pada bagian dasar (di kedalaman 60 cm).

Cara Pemeliharaan Tanaman Kopi Gayo

Cara Pemupukan

Setiap bulannya, tanaman kopi gayo harus diberikan pupuk dengan dosis yang tepat sesuai dengan umur tanaman kopi gayo. Untuk penggunaan pupuk organik, dapat membuatnya sendiri dengan mengikuti panduan Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Urine Kambing dengan EM4 atau panduan Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Limbah Batang Pisang yang Mudah atau juga panduan Cara Membuat Pupuk Organik dari Pelepah Sawit, Mudah dan Bermanfaat!.

Jika pupuk yang sering diberikan pada tanaman kopi gayo adalah pupuk organik yang terbuat dari kotoran hewan ataupun limbah tanaman, ada baiknya jika ditambahkan pupuk kimia sebagai stimulus untuk tanaman kopi gayo.

Ketika kopi gayo berumus 0 hingga 1 tahun, tanaman kopi gayo memerlukan beberapa kandungan pupuk tertentu. Kandungan pupuk tersebut meliputi Phospat (P), Nitrogen (N), serta Kalium (K) sebanyak 60 gram atau setara dengan 0,06 kg untuk satu tanaman kopi gayo. Sehingga jika ditotal, butuh 90 kg pupuk untuk 1 hektar tanaman kopi gayo.

Kemudian jika tanaman kopi gayo telah berumur 1 hingga 2 tahun, akan lebih baik jika pemberian pupuk ditingkatkan dosisnya. Untuk setiap tanaman kopi gayo dapat diberikan 45 gr pupuk NPK dan diberikan sebanyak 4 kali, atau setara dengan 270 kg pupuk NPK untuk satu hektar tanaman kopi.

Selanjutnya ketika tanaman kopi gayo telah berumur 3 tahun, pemberian pupuk NPK dapat ditingkatkan lagi dosisnya. Untuk setiap tanaman kopi gayo diberikan 75 gr pupuk NPK dan diberikan dalam 3 bulan sekali. Sehingga total keseluruhannya akan membutuhkan NPK 450 kg untuk satu hektar tanaman kopi gayo. 

Pemangkasan cabang liar

Selain memberikan pupuk yang rutin dan sesuai dosis, perlu dilakukan pula pemangkasan pada tanaman kopi gayo. Pemangkasan ini merupakan pemotongan cabang-cabang liar pada tanaman kopi gayo, jumlah cabang harus dipertahankan agar kopi gayo dapat berbuah dengan maksimal dan kualitas buahnya dapat memenuhi standar mutu pasar kopi dunia.

Pada beberapa tahun pertama, tanaman kopi gayo akan menumbuhkan banyak cabang. Setelah cabang-cabang tersebut tumbuh, perlu dilakukan pemangkasan agar tanaman kopi gayo memiliki bentuk yang rapi dan cabangnya tidak membuat tanaman menjadi lemah. Pemangkasan dilakukan sedemikian rupa hingga tanaman kopi gayo memiliki ketinggian tetap yakni 180 sentimeter. 

Ditanami pohon pelindung

Di Dataran Tinggi Gayo, tanaman kopi gayo umumnya ditanam di bawah pohon pelindung. Pohon pelindung yang paling sering digunakan adalah pohon lamtorogung, pohon jeruk dan pohon alpokat. Namun, yang paling banyak ditanam adalah pohon lamtorogung.

Pohon lamtorogung sendiri secara khusus dapat tumbuh dari potongan dahan, sehingga dapat dengan mudah dipangkas dan sampah pemangkasannya digunakan sebagai pupuk organik. Dengan metode ini, tanaman kopi gayo dapat bertahan dari matahari dan suhu panas selama musim panas.

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kopi Gayo

Pada proses budidaya tanaman kopi gayo, tentunya terdapat gangguan dari gulma atau tanaman pengganggu. Keberadaan gulma disekitar tanaman kopi gayo ini dapat mengganggu proses pertumbuhan tanaman kopi gayo. 

Untuk mengantisipasi serangan gulma tersebut, dibutuhkan rumput penangkal, yakni rumput pinto. Rumput pinto juga dikenal sebagai rumput penutup lahan. Fungsi utama dari rumput pinto ini yakni menghambat pertumbuhan gulma yang dapat tumbuh disekitar tanaman kopi gayo. Rumput pinto ini juga dapat menjadi pemasok nitrogen untuk tanaman kopi gayo.

Selain itu, rumput pinto ini juga cocok untuk dijadikan bahan pembuatan pupuk organik. Hal ini dikarenakan rumput pinto memiliki sifat yang mudah terurai di dalam tanah. Adanya rumput pinto ini juga dapat membantu untuk menekan biaya produksi dalam perawatan tanaman kopi gayo, karena tidak diperlukan biaya untuk menghalau gulma.

Sebagai gantinya, cukup dengan rutin merapikan dan memotong rumput pinto. Bahkan sisa potongan rumput pinto dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik. Rumput pinto akan dengan sendirinya terurai dan akan menjadi pupuk organik yang baik untuk pertumbuhan tanaman kopi gayo. 

Kemudian untuk cara penghalau hama lainnya dapat dengan menanam tanaman pelindung. Tanaman pelindung ini dapat berupa kayu Afrika atau tanaman sembung. Yang mana tanaman ini memiliki daun yang lebar dan dapat tumbuh hingga setinggi 6 meter. Tanaman ini tidak disukai oleh hama, sehingga tanaman kopi gayo dapat terhindar dan terlindungi dari hama perusak tanaman kopi.

Proses Panen Tanaman Kopi Gayo

Pada bulan Maret sampai dengan juni dan September sampai dengan Desember adalah saat yang tepat untuk musim panen pada bagian dataran tinggi khusus untuk kopi gayo. Untuk panen di lakukan selama 7-10 hari. Jika masa panen telat akan menyebabkan buah menjadi rontok dan mengurangi hasil panen.

Ketika panen, buah kopi yang dipetik umumnya sudah matang optimal, memiliki warna merah menyala, daging buah lunak, berlendir, terasa manis dan tidak tercampur dengan buah yang hijau atau muda. Buah muda  yang terpetik akan menyebabkan pecahnya biji  pada saat di pulper dan mengakibatkan cacat fisik pada kepingan biji kopi.

Setelah kopi gayo dipanen, buah kopi yang terpetik muda yang memiliki warna hijau atau kuning harus diambil dan dipisahkan secara manual. Sedangkan buah yang cacat terserang hama penyakit dapat dipisahkan dengan merendam gelondong merah tersebut kedalam air, buah yang rusak biasanya terapung dipermukaan air.

Proses tersebut biasanya juga disebut sebagai proses sortasi, yang tujuannya untuk menjamin kualitas biji kopi gayo tidak cacat fisik dan cita rasa kopi gayo sesuai dengan standar mutu. Proses ini nantinya akan berlanjut dengan proses pengupasan kulit buah (pulping), yang bertujuan untuk memisahkan kepingan biji kopi dari kulit merah yag masih berlendir.

Proses selanjutnya adalah fermentasi, biji kopi difermentasi 10-12 jam untuk meluruhkan lapisan lendir yang menyatu dengan kulit tanduk biji kopi, sehingga mempermudah peroses pencucian dan mempercepat pengeringan biji kopi. Baru setelah itu dilakukan proses pencucian dengan air bersih dan pengeringan.

Kemudian dilakukan pengupasan kulit tanduk menggunakan mesin huller, baru setelah itu dilakukan penjemuran hingga kadar airnya 12-13%. Setelah itu dilakukan sortasi lagi untuk memisahkan bii kopi yang berukuran besar dan utuh dengan biji kopi yang rusak atau pecah, proses ini menggunakan mesin suton. Baru setelah itu kopi gayo dapat disimpan dan disitribusikan.

Setelah memahami budidaya tanaman kopi gayo, tidak ada salahnya untuk mencobanya. Untuk lebih memudahkan budidaya kopi gayo, dapat menggunakan pedoman Cara Menanam Kopi Bagi Pemula (Teknik Mudah).

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

10 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago