Hewan

Cara Budidaya Cacing Lumbricus sampai Panen – Tips dan Trik

Cara budidaya cacing lumbricus – Cacing Lumbricus adalah salah satu jenis cacing yang memiliki pluang budidaya yang besar. Selain karena mudah dirawat dan dikembangbiakkan, cacing ini mempunyai siklus pertumbuhan yang lebih cebat jika dibandingkan dengan jenis lainnya.

Terlebih lagi, hingga kini ketersediaan cacing lumbritus masih terbatas dengan harga yang mahal pula. Padahal, kebutuhan akan cacing ini sangatlah meningkat seiring dapat diolahnya cacing Lumbricus menjadi bahan kosmetik hingga obat. Selainitu cacing ini juga bisa dipakai sebagai pakan hewan budidaya lainnya, pelajari hal tersebut pada cara budidaya cacing tanah untuk pakan

Panggilan pasar yang demikian itulah yang tidak dapat kita abaikan begitu saja. Peluang meraih keuntungan ekstra dari budidaya cacing Lumbricus sangatlah terbuka lebar, asal tentu saja kita paham seputar dunia budidaya cacing semisal cara budidaya cacing darah dan pastinya tentang cacing Lumbricus ini.

Tanpa bertele-tele lagi, kami akan memberikan panduan singkat dan praktis mengenai cara budidaya cacing lumbricus bagi para pemula. Silahkan disimak melalui penuturan berikut ini.

Cara Budidaya Cacing Lumbricus

Meskipun tergolong mudah untuk dibudidayakan, namun kita tetap harus mengenal beberapa faktor pendukung hidup dari cacing Lumbricus ini. Dengan begitu, kita dapat meminimalisir kerugian dan dapat memperoleh keuntungan maksimal sekalipun itu di awal budidaya. Inilah langkah demi langkah budidaya cacing Lumbricus.

1. Persiapan Lokasi Budidaya

Langkah awal yang perlu dilakuakn adalah persiapan lokasi budidaya cacing Lumbricus. Cacing jenis ini sangat menyukai tanah yang bersifat asam ( pH 6 – 7,2 ) dengan banyak bahan-bahan organik di sekitarnya. Anda dapat menggunkan dedaunan kering, kotoran ternak, atau sampah organik lainnya sebagai media cacing.

Selain ketersediaan bahan organik yang melimpah, cacing Lumbricus akan tumbuh baik di area dengan kelembapan udara mencapai 15 – 30 %. Sedangkan suhu udara yang ideal bagi pertumbuhan cacing adalah berkisar 15 – 25 derajat celsius. Karena membutuhkan suhu yang tidak terlalu tinggi inilah, maka lokasi cacing Lumbricus sebaiknya diletakkan di tempat yang terlindung dari sengatan sinar matahari secara langsung. Sedangkan untuk jenis cacing yang lain bisa Anda pelajari di cara budidaya cacing sutra dengan nampan dan cara budidaya cacing sutra tanpa lumpur .

2. Persiapan Alat Budidaya

Buatlah kandang berukuran 1,5 x 18 x 0,45 m dari bahan-bahan yang mudah ditemui semisal bambu, papan bekas, atau rumbia.

Di dalam kandang tersebut, buatlah rak-rak bertingkat sebagi wadah pemeliharaan, namun model dari tempat budidaya ini bisa Anda modifikasi sendiri sesuai dengan kebutuhan.

Contohnya dengan menggunakan rak berkaki atau model tanpa sekat.

3. Persiapan Bibit Cacing

Sediakanlah bibit cacing Lumbricus unggulan yang dijual di pasaran atau pembudidaya yang sudah sukses, namun jika Anda berencana untuk mulai membangun budidaya dalam skala kecil Anda dapat menggunakan bibit cacing Lumbricus yang dari alam saja. Sementara jika Anda ingin budidaya cacing sutra dengan media tahu, maka pelajari tekniknya di cara budidaya cacing sutra dengan ampas tahu.

Selanjutnya Anda dapat memeliharaan bibit cacing Lumbricus tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Sesuaikan jumlah bibit cacing yang akan Anda pelihara dengan luas wadah penampungan. Misal Anda akan memulai dengan 1000 bibit cacing, maka kandang yang disediakan sebaiknya berukuran 2,5 x < 1 x 0,3 m.
  • Pindahkan cacing jika tempat sudah overload
  • Pemeliharaan khusus kokon sampai anakan baru dapat dipindahkan setelah cacing berusia dewasa.

4. Peletakan Bibit Cacing

Apabila tempat serta bibit cacing Lumbricus sudah tersedia, maka sekarang saatny kita meletakkan bibit-bibit tersebut ke tempat pembudidayaan. Masukkan cacing sedikit demi sedikit sambil diamati selama 3 jam sekali untuk melihat kondisi cacing tersebut.

Apabila Anda menjumpai ada cacing yang berkeliaran atau bahkan keluar dari dalam wadah, maka itu berarti media yang Anda sediakan kurang cocok dengan cacing tersebut. Sebaliknya jika dalam 12 jam cacing tidak ada yang berkeliaran, artinya media yang sudah Anda siapkan cocok dengan lingkungan hidup cacing.

5. Proses Perkawinan

Meskipun berkelamin ganda atau hemaprodit, namun dalam bereproduksi cacing tetap membutuhkan bantuan. Sepasang cacing yang telah kawin akan menghasilkan kokon yang berukuran 1/3 kepala korek api dan berisi telur. Telur tersebut akan menetas dalam rentang waktu 14 – 21 hari. Rata-rata dalam 1 tahun 100 ekor cacing dapat menghasilkan 100.000 ekor cacing. Hasil dari budidaya cacaing Lumbricus tentu tidak sama dengan cacing sutra, baca di cara budidaya cacing sutra untuk mengetahuinya.

6. Proses Pemeliharaan

Pemeliharaan cacing Lumbricus meliputi pemberian pakan, penggantian media, penanganan pada saat telur menetas, dan penanganan hama serta penyakit.

  • Pemberian pakan dilakukan sekali dalam 1 hari. Jika kita menanam sebanyak 1 kg, maka pakan yang disediakan adalah 1 kg juga. Pakan yang diberikan hendaknya dalam bentuk serbuk yang ditaburkan rata di atas media, namun jangan sampai pakan tersebut menutupi keseluruhan wadah.
  • Penggantian media dilakukan jika telah banyak kokonnya atau sudah menjadi tanah. Rata-rata penggantian media adalah 2 minggu sekali.
  • Penanganan saat telur akan menetas dapat dilakukan dengan mempersiapkan media berupa kotoran hewan, daun kering, batang pisang, atau limbah organik lainnya yang sudah dipotong-potong. Aduk semua bahan minus kotoran hewan dengan air hingga rata. Baru setalah itu Anda dapat menambahkan kotoran hewan dengan perbandingan 7 : 3 dan tambahkan air secukupnya.
  • Penanganan hama dan penyakit dapat Anda lihat di ll karena hama yang menyerang cacing Lumbricus berupa tikus, serangga, burung, lipan, ayam, serta hewan pemangsa lainnya.

7. Yang Harus Dihindari

Dalam budidaya cacing Lumbricus, Anda harus menghindarkan bahan-bahan ini masuk kedalam kotak pemeliharaan. Bahan-bahan tersebut adalah Ampas kopi dan teh, minyak atau bahan yang berminyak, bahan berbau keras, sabun dan bahan kimia, garam – gula, tulang atau daging, serta buah bersifat masam seperti jeruk.

8. Panen Cacing Lumbricus

Panen cacing  Lumbricus dilakukan dalam dua bagian yaitu cacing itu sendiri dan bekas tanah cacingnya. Untuk memanen cacing Anda cukup memberikan penerangan pada media tanamnya, maka cacing akan keluar dengan sendirinya.

Sangat mudah bukan cara budidaya cacing Lumbricus? Silahkan mencoba dan meraih keuntungan dari pemeliharaan cacing ini. Selain itu, budidaya udang juga sangat menguntungkan Anda dapat pula mengembangkannya dengan belajar cara budidaya udang air tawar di aquarium.

Terima kasih atas kunjungan Anda, salam budidaya.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

10 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago