Sebagaimana kita tahu bahwa jamur merang sendiri memiliki habitat alami dan biasa ditemukan pada daerah persawahan dimana terdapat bekas jerani atau merang yang membusuk. Jika anda membuka bagin tumpukan jerami tersebut, maka akn nampak jamur yang berwarna putih dan betukuran kecil. Itulah dia jamur merang yang menjadi sajian favorit banyak kalangan.
Tentunya dengan melihat potensi tersebut, maka tidak salah jika kemudian budidaya jamur merang banyak dilakukan. Sebab secara teknik, budidaya yang dilakukan relatif sederhana bahkan dapat menggunakan peralatan yang apa adanya. Selain itu juga, merang yang merupajan bahan utama salam budidaya relatif sangat mudah ditemukan dan didapatkan. Sehingga tentunya, untuk memulai usaha budidaya jamur ini relatif tidak akan menemui kendala yang berarti .
Jamur merang sendiri menjadi salah satu jamur konsumsi yang permintaannya selalu mengalami peningkatan. Terlebih lagi dalam budidayanya jamur merang tidak terkena senyawa kimia seperti pestisida agau juga zat berbahaya lainnya. Oleh karenanya maka jamur merang menjadi salah satu produk sayuran yang sehat untuk di konsumsi.
Nah, tentunya seiring dengan perkembangan teknologi, muncul befbagai teknik budidaya jamur merang yang moderen. Namun, bagi anda yang inhin coba-coba dapat menarapkan 5 cara budidaya jamur merang alami dan sederhana berikut ini:
Biasanya jerami ini akan langsung dibuang atau dibiarkan begitu saja untuk dipakai sebagai kompos, bahkan juga dapat digunakan sebagai campuran pakan ternak. Tentu saja untuk mendapatkan jerami tidaklah sulit, bahkan anda dapat membelinya dengan harga yang relatif murah. Namun,untuk mendapatkan kualitas jamur yang baik, maka anda harus memperhatikan beberapa kriteria jerami yang baik sebagai berikut :
2. Pengomposan Jerami Padi
Pengomposan jetami sendiri berfungsi untuk menumbuhkan bibit jamur merang secara alami. Dalam budidaya jamur merang alami ini, pengomposan media jerami dilakukan dengan tujuan agar jamur merang dapat memiliki lingkungan tumbuh yang ideal. Adapun tahaoan dalam pengomposan dilajukan dengan cara sebagai berikut:
3. Penaburan Bibit Jamur Merang
Pada dasarnya secara alami jamur merang sudah akan dapat tumbuh di media jerami. Namun tentu produktifitasnya tidak merata dan dapat menghasilkan panen yang banyak seperti pada cara budidaya jamur tiram f0. Oleh sebab itu, maka tentu penabiran bibit harus tetap dilakukan.
Gunakan bibit yang berkualitas dan produktifitasnya terbukti. Tidak ada teknik khusu hanya tebarkan bibit pada permukaan media kemudian tutupi atau covering bagian atas bibit yang di tabur menggunakan jerami juga. Selanjutnya 3-4 hari benit akan mulai menunjukkan pertumbuhannya.
4. Penyiraman
Frekuensi penyiraman sebaiknya disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Namun idealnya adalah 2 kali dalam sehari yakni pada pagi dan sore hari. Namun jika anda melakukan budidaya bersamaan dengan musim hujan, maka penyiraman tidak perlu lagi dilakukan.
5. Perawatan Instensif
Dalam budidaya jamur merang secara alami tentu resiko serangan hama dan penyakit lebih besar sebagaimana pada cara budidaya jamur tiram di daerah panas . Sebab budidaya dilakukan di tempat terbuka. Oleh sebab itu tentu anda hatus rajin melakukan perawatan dan pengamatan.
Serta melakukan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan dan sanitasi lokasi budidaya. Hal ini dapat meminimalisir terjadinya serangan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan resiko kegagalan panen. Selain itu juga, jika menemukan hewan atau juga jamur lain yang bukan jamur merang tumbuh pada media, maka sebaiknya singkirkan dan buang jauh jauh.
6. Panen dan Pasca Panen
Dalam satu kali budidaya rata rata akan bisa dipanen hingga 8 kali tergantung dengan pemeliharaan yang dilakukan. Setelah panen jangan lupa lakukan sortasi untuk memastikan produk yang baik. Sehingga dapat dijaga kualitas dan kesegarannya. Setelah panen, media tinggal di balik dan dapat digunnakan hingga 2-3 kali masa budidaya selanjutnya.
6 cara budidaya jamur merang alami dan sederhana. Selamat mencoba, semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…