Cara Budidaya Kepiting Tapal Kuda untuk Pemula

Kepiting tapal kuda atau yang disebut juga belangkas merupakan hewan laut yang kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Darah dan telurnya dimanfaatkan sebagai obat yang sangat bernilai, namun sayangnya harga yang dipatok untuk seekor kepiting tapal kuda cukup mahal.

Budidaya kepiting tapal kuda salah satunya bisa kita lihat di Kampung Laut Tanjung Jabung Timur, Propinsi Jambi. Banyak pembudidaya yang mengusahakan kepiting tapal kuda ini, mengingat potensi keuntungannya sangat besar dan merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan.

Cara budidaya kepiting tapal kuda berbeda dengan cara budidaya kepiting air tawar atau pun jenis kepiting lainnya.

Sekilas Tentang Kepiting Tapal Kuda

Kepiting tapal kuda sebenarnya bukanlah salah satu jenis kepiting, meskipun memiliki ciri yang hampir sama, yaitu tubuhnya yang berbuku-buku, dan saat dibalik kepiting tapal kuda memiliki kaki yang menyerupai kepiting pada umumnya serta capit berukuran kecil.

Kepiting tapal kuda sendiri berasal dari keluarga Xiposhura, hidup di perairan dangkal dan mencari makan berupa cacing, kerang, atau alga pada malam hari. Jika musim kawin tiba, kita akan melihat kepiting tapal kuda berdatangan ke tepi pantai.

Hal tersebut tentu tidak sama dengan perilaku budidaya dan pembesaran kepiting.

Sekilas jika kita perhatikan, bentuk tubuh kepiting tapal kuda hampir menyamai ikan pari, yaitu pipih pada bagian punggungnya, dan berekor panjang meruncing. Namun punggung dari kepiting tapal kuda tentu saja keras layaknya cangkang pada umumnya.

Bentuk tubuh bagian depan dari hewan laut yang unik ini menyerupai tapal kuda, di luar negeri, banyak yang menjulukinya sebagai horseshoe crab. Dari situlah sebutan kepiting tapal kuda berasal.

Darahnya yang banyak dipakai untuk obat-obatan memiliki warna yang khas, yaitu biru karena mengandung hemosianin atau zat tembaga dalam protein.

Cara Budidaya Kepiting Tapal Kuda

Umumnya cara budidaya kepiting tapal kuda dilakukan dalam bak fiber dengan isian 25 hingg 40 ekor indukan atau tergantung dari ukuran kepiting tapal kuda atau belangkas. Metodenya juga berbeda dengan budidaya ikan cupang di kolam beton.

  • Pemberian Pakan

Untuk pakannya, belangkas sangat menyukai ikan curah, karena tergolong hewan carnivora. Pemberian pakan yang ideal adalah sebanyak 3 kali sehari agar belangkas dapat tumbuh dengan optimal.

  • Waktu Pemeliharaan

Belangkas-belangkas yang dibudidayakan dalam kolam fiber umumnya dipelihara selama 4 bulan atau lebih untuk dapat menghasilkan telur. Namun tidak semua belangkas yang dibudidayakan dapat menghasilkan telur, karena belangkas membutuhkan adaptasi yang lama.

Di alam bebas, belangkas mampu menghasilkan telur sebanyak 120.000 butir telur setiap kali bereproduksi. Kendati demikian, tidak semua telur berhasil menetas oleh sebab adanya perburuan predator. Bahkan kesempatan hidup belangkas hingga dewasa pun sangat kecil.

Hal tersebut diakibatkan oleh maraknya perburuan manusia yang ingin mendapatkan manfaat dari hewan purba ini.

  • Pembesaran Kepiting Tapal Kuda

Belangkas yang dibudidayakan selama 4 bulan biasanya memiliki ukuran diameter sebesar 10 hingga 20 cm, sedangkan belangkas yang sudah mampu menghasilkan telur memiliki diameter 30 cm. Sangat berbeda dengan budidaya ikan nila keramba apung.  

  • Masa Tunggu Telur Menetas

Telur-telur belangkas akan menetas dalam kurun waktu 2 hingga 5 minggu dengan bantuan suhu ruang yang hangat. Semakin hangat suhunya, maka semakin cepat pula telur-telur tersebut menetas.

Di alam liar, telur-telur belangkas akan tetap tinggal di dalam pasir yang digali oleh sang induk selama beberapa minggu. Saat air laut sedang pasang, maka larva-larva kepiting tapal kuda akan terseret oleh arus selanjutnya hidup mengapung dengan mengandalkan cadangan kuning telur sebagai makanannya.

Manfaat Kepiting Tapal Kuda

Kepiting tapal kuda sudah ada di dunia sejak 445 juta tahun yang lalu. Pada mulanya hewan purba ini memiliki dua cabang pada bagian depan tubuhnya, namun karena telah berevolusi, maka bentuk bagian depan dari kepiting tapal kuda hanya memiliki satu bagian saja seperti yang kita ketahui saat ini.

Jika dibiarkan hidup di alam bebas, maka belangkas mampu bertahan hidup hingga 40 tahun, tetapi seiring maraknya perburuan liar, maka kepiting tapal kuda rata-rata yang ditemukan hanya bisa mencapai usia 12 tahun saja.

Adanya perburuan untuk kepentingan industri, pencemaran air laut, hingga pemberantasan yang dilakukan oleh peternak kerang (karena dianggap hama, seperti mengatasi hama ikan gabus) menjadi faktor-faktor turunnya populasi belangkas di laut.

Ironisnya, belangkas merupakan salah satu hewan yang sulit berkembang biak karena membutuhkan waktu hingga 9 tahunan untuk mencapai fase dewasa dan mampu bereproduksi. Oleh karena itulah, belangkas saat ini sudah terancam punah.

Sangat disayangkan, bukan, jika hewan laut yang kaya manfaat ini tidak bisa kita temukan lagi suatu hari nanti? Padahal manfaatnya sangat banyak, termasuk untuk kesehatan manusia. Berikut ini beberapa manfaat dari belangkas yang bisa kami bagikan. 

1. Darahnya  dipakai sebagai obat

Darah dari belangkas yang berwarna biru dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk kesehatan manusia. Ekstrak darah ini juga digunakan untuk menguji endotoksin dan juga mendeteksi penyakit meningitis.

Di Eropa, Amerika Serikat, Asia Barat, dan juga Jepang, darah dari belangkas ini dapat dipakai sebagai serum antitoksin. Harga yang ditaksir untuk satu liter darah belangkas adalah USD 5.000, mahal sekali, bukan?

2. Daging dan telur belangkas bisa dikonsumsi

Masyarakat Melayu sangat menyukai telur belangkas yang dimasak asam pedas dan sambal tumis belangkas. Namun jika ingin merasakan telur belangkas yang lebih original, maka belangkas bisa langsung dikonsumsi dengan membakar atau memangganggnya saja.

Hanya saja perlu kehati-hatian saat mengkonsumsi belangkas, karena ada bagian tubuh dari belangkas yang menghasilakn racun memabukkan.

3. Bahan kosmetik

Tidak hanya enak dikonsumsi dan darahnya bermanfaat dalam bidang kesehatan, kepiting tapal kuda juga kerap dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik.

Tantangan terbesar dari budidaya kepiting tapal kuda adalah sulitnya hewan ini dalam beradaptasi dan juga berkembang biak, di sisi lain, kebutuhan industri akan kepiting tapal kuda kian hari kian meningkat.

Sebagai upaya pencegahan kepunahan, para ilmuwan terus berupaya untuk mempelajari siklus hidup belangkas di alam liar, agar bisa dibudidayakan dengan mudah dan terjaga kelestariannya seperti budidaya ikan cupang plakat koi.