Kebutuhan pakan sebagai aspek penting dalam menjalankan budidaya perikanan terus meningkat permintaannya seiring waktu. Salah satu jenis budidaya perikanan yang populer yaitu lele memerlukan pakan yang cukup supaya menghasilkan keuntungan. Pakan lele tersebut dapat diperoleh dengan membeli atau membuat sendiri.
Meskipun dengan membeli akan mempercepat ketersediaan pakan, tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba membuat pakan sendiri. Selain jelas bahan pembuatannya, membuat pakan secara mandiri juga akan meningkatkan kemampuan dalam budidaya.
Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk membuat pakan lele ialah kotoran kambing. Caranya pun terbilang mudah dan menguntungkan baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan. Anda akan mengurangi pengeluaran serta turut memanfaatkan limbah secara optimal. Kotoran kambing sebagai bahan utama mudah diperoleh dan sering tidak digunakan kembali. Jenis bahan pakan alami ini efektif meningkatkan mikro plankton yang sangat bergizi dengan cepat.
Tertarik untuk mencoba memanfaatkan kotoran kambing menjadi pakan lele? Simak cara membuat kotoran kambing menjadi pakan lele di bawah ini, ya!
Bahan
Adanya kotoran kambing sebagai bahan utama tidak langsung diberikan kepada lele karena masih mengandung bakteri berbahaya dan tidak memicu pertumbuhan mikroorganisme baik pada kolam lele. Dalam rangka memberi pakan alternatif bergizi sebagai tips sukses budidaya ikan lele bagi pemula, Anda memerlukan beberapa bahan seperti:
Langkah
Selain proses budidaya yang mudah dan memiliki tingkat kesuksesan tinggi, pembuatan pakan alternatif dari kotoran kambing untuk lele juga tidak sulit. Berikut ini merupakan tahap mengubah kotoran kambing menjadi pakan lele:
1. Menyiapkan wadah
Sebagai penampung kotoran kambing selama diproses menjadi pakan lele, wadah merupakan hal yang pertama kali disiapkan. Salah satu dari 8 tips membuat pupuk dari kotoran kambing ini tidak harus berukuran luas asalkan cukup dan aman bagi pakan. Anda dapat menggunakan tabung, jerigen, atau wadah lain yang dimiliki. Pemilihan wadah tidak bergantung pada metode budidaya seperti cara budidaya lele dengan buis beton sekalipun.
2. Mencampur air, gula merah, dan EM-4
Setelah wadah siap, Anda dapat membuat senyawa baru dari campuran gula merah atau tetes tebu yang telah dilarutkan dengan air dan EM-4. Takaran kedua larutan tidak sembarangan yaitu 20 ml EM-4 untuk setiap 1 liter air. Setelah itu, Anda perlu mendiamkan selama kurang lebih dua jam dengan pemasangan aerator.
EM-4 merupakan probiotik yang bermanfaat dalam proses fermentasi untuk menambah kandungan gizi khususnya protein pada pakan lele.
Peningkatan pesat hasil budidaya lele yang berprospek bagus untuk diolah menjadi aneka makanan menjadi alasan kenapa pupuk kompos organik menggunakan EM4. Sementara gula merah atau tetes tebu mampu memperbaiki kualitas habitat lele atau air kolam karena menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Maka ikan lele tidak mudah terserang penyakit dan terhindar dari stress.
3. Mencampur seluruh bahan
Bahan dari unsur limbah seperti kotoran kambing, limbah sayuran atau dedaunan, dan bekatul dimasukkan ke dalam wadah. Perlu diingat bahwa kotoran kambing sebaiknya sudah tidak berbau dan memadat. Setelah itu, Anda perlu menambahkan larutan yang telah dibuat pada langkah nomor 2. Pengadukan semua jenis bahan ini dilakukan secara merata sehingga menghasilkan plankton yang mudah dicerna oleh lele.
Perlu diketahui bahwa pemilihan kotoran kambing beralasan logis yaitu sifatnya yang mudah terurai lebih cepat dari bahan lain. Perkembangan plankton pun menjadi lebih cepat serta menjamin kesehatan pakan yang Anda buat.
Selain itu, kolam lele juga tidak mudah berbau dan menjadi lebih bersih dengan pakan organik sehingga Anda tidak perlu mengganti air kolam. Bahkan, air bekas budidaya lele organik sering digunakan kembali dalam membuat pupuk. Hal ini karena mikroorganisme berjenis phytoplankton mampu melakukan fotosintesis yaitu perubahan bahan anorganik menjadi organik dengan kemampuan penyerapan sinar matahari.
4. Menutup dan menyimpan wadah
Setelah menyelesaikan pembuatan bakal pakan lele, Anda dapat menutup wadah hingga rapat atau kedap udara menggunakan plastik seperti cara budidaya jamur ganoderma.
Lalu wadah disimpan pada tempat teduh sehingga tidak terkena sinar matahari secara langsung. Wadah hanya dibiarkan secara aman sampai seminggu sebelum diaduk kembali atau dibalik. Jangan lupa untuk menutup kembali wadah tersebut dengan plastik.
5. Pemberian pakan
Setelah melalui proses fermentasi selama 14 hari, bakteri pada kotoran kambing menjadi tidak berbahaya lagi sehingga Anda sudah boleh memberikan pakan pada lele berumur kurang dari sebulan. Lele berukuran empat hingga enam sentimeter ini dapat diberi pakan dalam berbagai cara.
Yang pertama ialah meletakkan pakan pada paranet atau memasang wadah dengan kaitan tali. Sementara cara kedua ialah menempatkan pakan dalam karung untuk langsung dimasukkan ke dalam kolam lele. Pada umumnya, lele dapat dipanen setelah diberi pakan selama 2 bulan.
Dengan pakan alami, hasil ternak lele akan memiliki kelebihan seperti rasa yang gurih, lebih bergizi, dan berukuran besar. Anda pun bisa menekan pengeluaran pakan secara drastis sekaligus membantu perekonomian peternak kambing. Setelah membaca penjelasan cara membuat kotoran kambing menjadi pakan lele di atas, apakah Anda sudah merasa tertantang untuk membuat pakan lele sendiri? Selamat mencoba, ya!
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…