Cara Membuat Pupuk Bokashi dari Kotoran Kambing

Sebagian orang mungkin masih asing dengan istilah pupuk bokhasi. Pupuk bokhasi dapat diartikan sebagai bahan organik seperti kotoran kambing (ternak) yang telah difermentasikan. Cara membuat pupuk bokashi dari kotoran kambing tergolong mudah.

Langkah-langkah pengerjaannya cukup sederhana dan mirip dengan cara membuat pupuk dari enceng gondok. Hanya saja bahan-bahannya menyesuaikan dengan tema yang akan kita bahas pada halaman ini.

Ya, kotoran kambing yang biasanya dibuang dan diabaikan begitu saja sebenarnya memiliki potensi besar untuk dijadikan pupuk kompos. Namun sebagian peternak tidak memiliki pengetahuan maupun akses untuk mengolah limbah peternakan ini.

Padahal jika dikelola dengan benar, limbah peternakan seperti kotoran kambing, urin kambing, maupun sisa pakan ternak dapat memberikan tambahan penghasilan yang cukup menjanjikan bagi para peternak.

Ilustrasinya adalah sebagai berikut, misal kita mempunyai 5 ekor kambing saja, dengan berat masing-masing 24 kg, maka totalnya adalah 120 kg.

Dari berat total 120 kg tersebut, jumlah feses yang dihasilkan adalah sekitar 4 kg dan urin sebanyak 1 liter, atau totalnya sama dengan 5 kg.

Sedangkan berat kering feses kambing adalah 45 % dari 4 kg, yang berarti feses kering yang dapat kita peroleh adalah sebanyak 1,8 kg.

Kandungan Nitrogen dalam feses kambing tersebut adalah 1,6 % dari berat keringnya. Sedangkan pada urine terkandung sekitar 0,6 % Nitrogen.

Nah, katakanlah jumlah Nitrogen dari kotoran kambing tersebut sebanyak 7,434 kg, maka berat tersebut setara dengan pupuk Urea sebanyak 16,2 kg. Sebagai informasi, kandungan Nitrogen dari Urea adalah 46%.

Jika dihitung-hitung, setiap hari kita akan mendapatkan Nitrogen yang terkandung pada kotoran kambinhg sebesar 37,8 gr, sehingga kalau sebulan saja dapat kita kalikan 30 maka hasilnya 1,134 kg.

Jumlah Nitrogen pada pupuk bokashi yang akan kita hasilkan nantinya dapat setara dengan Urea sebanyak 2,5 kg saja, namun ini hanya berlaku untuk kotoran dan urine kambing, belum termasuk sisa pakan.

Baiklah setelah mengetahui hitung-hitungannya, langsung saja kita ke pokok pembahasan yaitu cara membuat pupuk bokhasi dari kotoran kambing. Silahkan disimak langkah-langkah berikut ini.

Proses Pembuatan Pupuk Bokhasi dari Kotoran Kambing

Pada pembahasan kali ini, kita akan membuat pupuk bokashi dari kotoran kambing dengan menggunakan starter EM4. Alasan penggunaan produk EM4 ini adalah karena produknya mudah diperoleh di toko-toko pertanian dengan harga terjangkau pula.

Selain itu, inilah alasan utama kenapa pupuk kompos organik menggunakan EM4

Namun sebelum digunakan, EM4 ini harus diaktifkan terlebih dahulu, mengenai cara dan takaran EM4 yang bisa digunakan dapat disimak pada penuturan di bawah ini.

Perbandingan pengaktifan EM4 ini adalah 1 : 1 : 100 untuk EM4 : molases : air 

Contohnya,

  • 1 ml EM4 : 1 ml molases : 100 ml air
  • 10 ml EM4 : 10 ml molases : 1000 ml / 1 liter air

Diamkan larutan tersebut selama kurang lebih 2 hari agar bakteri aktif dengan tanda munculnya gelembung gas.

Takaran yang kami berikan berikut ini sesuai dengan petunjuk pada kemasan yaitu 1 liter EM4 dapat digunakan untuk 1 ton bahan kompos / pupuk kandang.

Maka dengan kata lain apabila bahan-bahan pembuatan pupuk bokashi dari kotoran kambing ini tidak mencapai 1 ton, maka penghitungan takarannya harus disederhanakan.

Contohnya,

  • Jika Anda memiliki bahan pupuk bokashi sebanyak 1 kg bahan, maka EM4 yang dibutuhkan adalah 1 ml (1000 ml = 1 liter, 1000 kg = 1 ton).

Dan begitu seterusnya, untuk bahan serta alat penunjang lainnya silahkan disimak pada catatan berikut ini.

– Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan:

– Cara Pembuatan:

1. Masukkan kotoran kambing pada wadah penampungan yang telah Anda sediakan.

2. Campurkan kotoran kambing dengan EM4 yang telah diaktifkan seperti contoh yang telah kami tunjukkan di atas.

Siramkan secara merata pada permukaan bahan, aduk-aduk hingga semua tercampur rata.

3. Tutup rapat wadah penampungan tersebut selama kurang lebih 5 minggu.

Selam proses pengomposan tersebut, perhatikanlah kadar air dari pupuk bokashi yang sedang diproduksi.

Tanda bahwa kadar air dalam pembuatan pupuk bokashi ini telah pas adalah apabila pupuk diambil dan dikepal menggunakan tangan, maka bahan-bahan pupuk tidak akan terlepas atau ambyar. 

Tanda-tanda yang lain adalah tidak ada tetesan air yang mengocor berlebihan pada saat pupuk dikepal.

4. Pada saat proses pengomposan berlangsung, beberapa pakar menyarankan untuk membolak-balik bahan, namun ada pula yang tidak menyarankan untuk mengaduk-aduk kembali bahan seperti pada cara membuat pupuk organik dari pelepah sawit.

Sebenarnya, proses pembalikan bahan saat pengomposan berlangsung bertujuan agar pengomposan terjadi secara aerobik (bukan anaerobik).

Menurut penelitian, hasil pupuk bokashi yang melalui proses aerobik lebih baik jika dibandingkan pupuk yang melalui proses anaerobik.

Berikut keuntungan yang diperoleh jika kita mengolah pupuk bokashi secara aerobik:

  • Proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat yakni hanya 4 – 6 minggu, namun jika tidak diaduk maka pengomposan dapat mencapai waktu 24 minggu.
  • Pengomposan secara aerobik tidaklah menghasilkan gas yang berbau menyengat
  • Proses aerobik memungkinkan pupuk dalam keadaan tetap dingin atau tidak terjadi peningkatan suhu yang siknifikan. Contoh khasus penaikan suhu pada proses pengomposan dapat dilihat pada cara membuat pupuk organik dari air kencing kelinci.
  • Proses aerobik pada pengomposan bahan organik dapat menguraikan materi limbah yang mengandung serat selulosa. Sedangkan proses anaerobik tidak memungkinkan hal tersebut.

5. Setelah matang, pupuk dapat digunakan atau diaplikasikan pada tanaman secara langsung.

Mengolah kotoran atau limbah peternakan ternyata sangatlah mudah. Selain memberdayakan bahan-bahan yang biasa dipandang sebelah mata, beberapa keuntungan yang dapat kita peroleh dari pengolahn pupuk bokashi ini adalah:

  • Mengurangi penumpukan limbah pada peternakan
  • Mengurangi polusi udara yang biasanya ditimbulkan olaeh area peternakan
  • Menghilangkan potensi munculnya patogen pada kotoran atau limbah ternak
  • Mematikan biji-bijian yang nantinya dapat berpotensi menjadi gulma
  • Pupuk kompos yang dihasilkan dapat bernilai ekonomi
  • Manfaat pada tanah dengan menggunakan pupuk bokashi adalah adanya tambahan nutrisi yang dibutuhkan tanpa membebani tanah dengan bahan-bahan kimia berbahaya.

Kami berharap informasi seputar cara membuat pupuk bokashi dari kotoran kambing ini dapat menjadi inspirasi bagi Anda khususnya para peternak yang risau pada limbah peternakannya.

Tetap kunjungi halaman kami dan dapatkan berbagai ilmu budidaya yang bermanfaat bagi kehidupan seperti cara budidaya bawang merah di dataran tinggi.