Tips dan Trik

Cara Membuat Pupuk Cair dari Limbah Rumah Tangga – Mudah dan Sederhana

Para pembaca sekalian, setelah beberapa waktu yang lalu kami membahas mengenai cara cara membuat pupuk cair aquascape dari ampas kopi serta cara membuat pupuk cair dari air cucian beras, pada kesempatan ini kita akan mempelajari cara membuat pupuk cair dari limbah rumah tangga.

Apa sajakah yang dapat digolongkan menjadi limbah rumah tangga? Limbah rumah tangga dalam konteks pembuatan pupuk cair organik ini adalah segala sesuatu yang berasal dari makhluk hidup seperti sisa sayuran, potongan tulang ikan, lauk yang sudah basi, atau sisa bumbu dapur yang sudah tidak layak dikonsumsi. Bahan-bahan seperti inilah yang nantinya akan kita daur ulang kembali menjadi pupuk organik cair.

Sementara itu pengertian mengenai pupuk organik cair beserta manfaatnya dapat Anda baca pada ulasan mengenai cara membuat pupuk cair dari kotoran kambingcara membuat pupuk cair dari urine sapi, dan sejumlah artikel serupa lainnya.

Baiklah langsung saja kita pada pembahasan pokok mengenai cara membuat pupuk cair dari limbah rumah tangga, silahkan disimak dengan seksama langkah demi langkah yang akan kami bagikan berikut ini.

Cara Membuat Pupuk Cair dari Limbah Rumah Tangga

Bahan:

  • Limbah organik rumah tangga (dapat berupa sisa sayur, ampas kelapa, sisa ikan, daging, dll).
  • Air bersih
  • Tetes tebu / gula pasir
  • Cairan em4

Cara Membuat:

1. Cincang sampah-sampah organik yang sudah kita kumpulkan, tempatkan pada satu wadah.

Apabila Anda merasa kesulitan untuk mengumpulkan limbah rumah tangga dalam jumlah yang cukup besar, Anda dapat pergi ke tempat pemotongan hewan, perkebunan, atau bisa juga mendapatkannya di tempat industri tahu / tempe untuk mendapatkan limbah sisa produksinya.

2. Siapkan tong plastik atau sejenisnya yang memilki penutup bersama juga dengan kantong plastik dan beri lubang 1 cm guna memperlancar sirkulasi udara di dalam tong

3. Siapkan tetes tebu atau gula pasir yang telah dilarutkan untuk mengaktifkan cairan em4

Cairan em4 dapat pula kita buat sendiri di rumah, caranya adalah sebagai berikut:

  • Campurkan air sumur dengan buah-buahan yang sudah busuk atau tape
  • Masukkan bahan tersebut ke dalam botol plastik bekas air mineral
  • Tambahkan 5 sendok makan gula pasir, lalu tutup rapat
  • Kocok sampai semua bahan hancur dan tercampur rata
  • Buka tutup botolnya dan diamkan selama kurang lebih 3 hari

4. Siapkan air bersih, usahakan berasal dari air sumber seperti sumur atau paling tidak terhindar dari pencemaran zat-zat kimia. Keberadaan zat kimia bisa menghambat pertumbuhan mikroba. 

5. Campurkan cincangan sampah, em 4, serta tetes tebu atau air gula ke dalam tong plastik, selanjutnya jika telah tercampur rata, Anda dapat memindahkannya ke dalam kantong plastik yang telah dilubangi

6. Masukkan kantong tersebut ke dalam tong yang sudah disediakan, lalu tambahkan dengan air bersih (sumur)

7. Jangan lupa untuk mengikat kantong plastik dengan rapat, kemudian tutup pula tong dalam kurun waktu 3 minggu

8. Lepas dari waktu yang telah ditentukan, Anda dapat membuka tong tersebut. Apabila dari dalamnya tidak lagi tercium bau busuk, maka pembuatan pupuk cair dinyatakan berhasil.

9. Angkat kantong plastik untuk ditiriskan. Anda telah mendapat dua macam pupuk, sampah yang berada di dalam kantong plastik dapat digunakan sebagai pupuk padat, sedangkan air tirisan tadi merupakan pupuk cair yang siap pakai setelah dilakukan penyaringan.

Dalam pengaplikasiannya, pupuk cair tersebut juga harus diencerkan terlebih dahulu dengan air. Komposisi yang biasa digunakan adalah kisaran 1:10, atau 1 L pupuk cair untuk 10 L air. Semprotkan pada bagian tanaman seperti daun serta batang atau siramkan pada media tanamnya secara langsung.

Pentingnya kita mulai melirik pupuk organik cair sebagai alternatif penyubur tanaman adalah keramahannya terhadap lingkungan serta terjaminnya hasil perkebunan untuk dapat kita konsumsi secara langsung. Sementara penggunaan pupuk kimia telah membawa banyak dampak negatif.

Baca pula:cara menanam semangka inul yang benar

Dampak Negatif Penggunaan Pupuk Kimia

Di sini kami tidak bermaksud untuk menghilangkan sama sekali penggunaan pupuk kimia sebagai penambah nutrisi bagi tanaman Anda. Pengaplikasian pupuk kimia tetap disarankan, akan tetapi alangkah baiknya apabila jumlahnya dikurangi. Untuk mengatasi tambahan nutrisi sebagai penyokong pertumbuhan tanaman biarlah diisi oleh pupuk organik. Berikut beberapa dampak negatif penggunaan pupuk kimia yang kami himpun dari berbagai sumber.

  • Hilangnya unsur mikro dalam tanah
  • Menyebabkan polusi air
  • Menyebabkan ketergantungan
  • Meningkatkan keasaman tanah
  • Konsumsi energi tinggi
  • Menyebabkan polusi udara

Sedangkan penggunaan pupuk organik utamanya yang bersifat cair memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut.

Baca pula: cara budidaya semangka non biji

Keuntungan Penggunaan Pupuk Organik Cair

  • Tidak menyebabkan perubahan struktur pada tanah meskipun telah diaplikasikan beberapa kali
  • Memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yang disiramkan ke tanah dapat secara langsung diserap oleh tanaman
  • Kandungan alkohol yang berasal dari proses fermentasi pada pupuk organik cair dapat digunakan untuk sterilisasi tanaman. Pertumbuhan mikroba jahat atau bibit hama yang kerapa menyerang tanaman dapat dihentikan
  • Mengandung Asam giberalat (GA) atau biasa disebut juga Giberalin yang merupakan hormon perangsang pertumbuhan tanaman sebagai pemicu munculnya pembungaan secara serempak
  • Ramah lingkungan dan juga ramah di kantong karena dapat kita buat sendiri dari bahan-bahan yang ada di sekitar

Membuat pupuk cair organik secara mandiri memang membutuhkan usaha ekstra, namun melihat hasil yang diberikannya tentu akan membuat kerja keras kita berbuah menjadi panen yang manis.

Baca pula: cara menanam jeruk bali di pot

Demikianlah cara membuat pupuk cair dari limbah runmah tangga yang dapat kami bagikan pada pembaca sekalian. Kami merasa senang apabila dapat membantu Anda mengatasi permasalahan seputar budidaya hewan dan tumbuhan. Sampaikan kritik dan saran apabila Anda merasa ada sesuatu yang perlu diperbaiki, terima kasih atas kunjungan Anda..

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

10 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago