Cara Memilih Bibit Jahe Merah yang Baik

Jahe merah telah lama dikenal sebagai tanaman herbal yang berkasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Cara mengkonsumsinya bisa dengan merendam jahe merah yang sudah dimemarkan ke dalam segelas air hangat.

Bisa juga sebagai tambahan minuman seperti susu atau obat tradisional lainnya. Untuk mendapatkan kasiatnya setiap hari, kita bisa menanam sendiri jahe merah di pekarangan rumah, atau di pot-pot berukuran sedang. Seperti halnya pula menanam daun kesum.

Dalam hal ini, cara memilih bibit jahe merah yang baik bisa menentukan keberhasilan budidaya kita. Dengan bibit yang unggul serta berkualitas, selayaknya daftar benih cabe terbaik tahan penyakit, dipastikan tanaman kita akan tumbuh subur dan menghasilkan panen melimpah.

Bahkan, bila memungkinkan, jahe merah hasil budidaya kita bisa pula dijadikan sebagai ladang yang menghasilkan, mengingat jahe merah merupakan jenis jahe unggulan yang banyak dicari oleh masyarakat. Harga jualnya juga lebih mahal dibanding dengan rempah-rempah lainnya.

Baiklah, jika Anda tertarik untuk memulai budidaya jahe merah, mari mengawalinya dengan mengetahui cara memilih bibit jahe merah yang baik. Silahkan disimak.

Cara Memilih Bibit Jahe Merah yang Baik

Inti dari cara memilih bibit jahe merah yang baik adalah dengan melihat indukannya. Jika indukan yang kita ambil baik dan berkualitas, maka tanaman jahe yang kita budidayakan pun akan tumbuh dengan optimal. Menghasilkan rimpang yang besar dan padat. Hal ini pernah juga disinggung pada cara menanam temulawak.

Sebaliknya, jika bibit jahe merah yang kita pilih kualitasnya kurang baik, maka akan sangat merugikan dan membuat usaha budidaya kita menjadi sia-sia. Berikut ini akan kami sampaikan cara memilih bibit jahe merah yang baik.

  • Pilih bibit jahe merah langsung dari tanamannya.

Saat memilih bibit jahe merah, usahakan untuk mendapatkannya langsung dari tanaman di kebun. Maksudnya, hindari untuk membeli bibit di pasar atau penjual rempah-rempah lainnya.

Alasannya adalah, kita tidak tahu bagaimana indukan bibit tersebut, apakah baik kualitasnya atau sedang-sedang saja. Demikian pula saat akan menanam jahe dengan sistem hidroponik.

Biasanya juga jahe merah yang tersedia di pasaran ukurannya standar dan kebanyakan sudah kering. Sehingga saat ditanam nantinya akan menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal.

Adapun ciri-ciri dari indukan bibit jahe merah yang baik adalah sebagai berikut:

  1. Daunnya terlihat hijau dan segar
  2. Batangnya besar, gagah, tidak kurus
  3. Umbi atau rimpang yang diasilkan besar dan berisi (padat)
  • Pilihlah bibit jahe merah dari tanaman yang tua

Setelah Anda memutuskan memilih tanaman mana yang akar rimpangnya akan dijadikan bibit, Anda juga harus memastikan bahwa bibit jahe merah yang akan Anda pakai berasal dari tanaman yang sudah tua.

Tujuannya adalah agar pertumbuhan bibit tersebut nantinya bisa lebih cepat lagi. Usia ideal tanaman jahe merah yang akan dijadikan indukan adalah sekitar 10 bulan atau lebih. Demikian pula halnya dengan cara menanam lengkuas.

  • Pilih bibit jahe merah yang sehat dan tidak ada bekas luka

Selanjutnya dalam cara memilih bibit jahe merah yang baik adalah dengan memilih bibit dari akar rimpang yang sehat, bebas dari hama serta penyakit.

Disamping itu, penting pula untuk melihat ada tidaknya bekas luka seperti lecet atau bekas terpotong. Hindari pula memilih bibit yang busuk pada salah satu bagian rimpangnya.

Dengan kejelian kita dalam memilih bibit jahe merah yang baik dan sehat, maka tanaman yang akan dihasilkan nantinya juga sehat dan subur.

Kandungan minyak asiri pada jahe merah diketahui lebih banyak dibanding dengan jenis jahe lainnya seperti jahe emprit dan juga jahe gajah. Agar tidak terkecoh saat akan membeli jahe merah, maka kenali beberapa ciri dan perbedaan jenis-jenis jahe tersebut.

  • Jahe merah

Seperti namanya, tampilan fisik dari jahe merah adalah berwarna kemerah-merahan, hampir mirip dengan lengkuas.

Ukuran akar rimpangnya lebih kecil dibanding dengan jahe gajah, namun lebih besar dari jahe emprit. Ruas-ruasnya rata namun sedikit menggelembung. Panjang dari daunnya adalah sekitar 24,5 cm.

  • Jahe gajah

Jahe gajah adalah jenis jahe yang banyak kita temui di pasar. Warna kulitnya putih kekuning-kuningan dengan ruas rimpangnya yang lebih besar dan gemuk.

Jahe gajah ini biasa dikonsumsi sebagai minuman penghangat tubuh atau dibuat bumbu masakan, sayur, dan juga bahan tambahan permen. Temukan cara menanam jahe dengan media karung pada halaman lain.

  • Jahe emprit

Sesuai namanya, jahe emprit memiliki ukuran yang kecil-kecil , berwarna putih, dengan serat yang lembut. Aroma dari jahe emprit ini kurang tajam jika dibandingkan dengan kedua jenis jahe lainnya.

Kendati demikian, jahe emprit juga kerap digunakan sebagai bahan jamu herbal, minuman, dan juga rempah-rempah untuk masakan.

Manfaat dari Jahe Merah

Mengingat manfaat dari jahe merah yang beragam, maka tanaman ini sangat layak untuk dibudidayakan. Baik itu dalam skala kecil di rumah-rumah, maupun dalam skala besar untuk dipasarkan.

Inilah beragam manfaat dari jahe merah yang tidak kalah dengan manfaat budidaya jamur bagi masyarakat.

  1. Meredakan nyeri dan juga peradangan, termasuk nyeri otot setelah beraktivitas. Atau bisa pula digunkaan sebagai peredam nyeri saat haid.
  2. Menghilangkan jerawat dengan cara menempelkan sari-sarinya pada bagian wajah yang terkena jerawat.
  3. Mampu melawan sel kanker dan juga mengurangi rasa sakit akibat proses kemoterapi.
  4. Konsumsi jahe secara teratur dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah hingga ke angka normal.
  5. Baik untuk merangsang pertumbuhan rambut, serta mencegah kerontokan rambut dan munculnya ketombe. Buatlah masker dari parutan jahe, tambahkan minyak zaitun atau bahan lainnya untuk dioleskan pada rambut saat akan keramas.
  6. Minum jehe juga baik untuk melancarkan peredaran darah sehingga kondisi kesehatan akan tetap terjaga.
  7. Aroma khas dari jahe merah bisa membantu menurunkan stres. Selain itu, jahe mengandung gingerol yang bermanfaat untuk mmeberantas zat kimia berbahaya di dalam tubuh.

Itulah sekilas tentang cara memilih bibit jahe merah yang baik. Kami berharap artikel ini bisa membantu dan memberi informasi terbaru tentang jahe merah dan juga budidayanya.