5 Cara Menanam Jagung di Musim Kemarau dengan Mudah

Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini. Ya, jagung adalah salah satu tanaman penghasil karbohidrat yang seringkali menjadi pengganti nasi dari padi ataupun roti dari gandum. Posturnya yang lucu, dengan bulir-bulir berwarna kuning, sejalan dengan rasanya yang enak dan manis.

Selain di Indonesia, tanaman dengan nama ilmiah Zea mays ini juga menjadi makanan pokok di beberapa wilayah baik di Amerika ataupun Afrika. Walaupun masih kalah pamor dari nasi, jagung tetap digemari karena dapat dibudidayakan dimana saja karena iklim tropis di Indonesia sangat cocok untuk pertumbuhan jagung.

Jagung dapat diolah menjadi berbagai makanan yang lezat. Yang paling simpel dan enak, jagung bakar dapat menjadi pilihan karena cara mengolahnya mudah, yakni dengan hanya menguliti, mengoleskan mentega, kemudian membakar di atas api dalam waktu yang singkat dan dapat segera dikonsumsi. Selain itu, jagung biasa dijadikan sup, tumis, pop corn, topping pada hidangan lain, dan sebagainya. Menarik bukan? Anda dapat berkreasi sebebas mungkin karena jagung simpel untuk diolah.

Karena sangat cocok ditanam pada iklim yang panas, maka jagung menjadi pilihan yang tepat bagi para petani untuk membudidayakannya di musim kemarau, khususnya pada bulan April hingga September. Meskipun begitu, kondisi tanah yang terlalu kering juga dapat membuat tanaman mati, karena itu tetap dibutuhkan perawatan yang maksimal agar jagung berkembang sebagaimana mestinya. Jagung membutuhkan penyinaran penuh dari matahari dengan kecukupan air yang sedang, tidak kurang dan tidak lebih. Sistem irigasi perlu diperhatikan dengan seksama karena jagung memiliki fase kritis yang juga membutuhkan air, seperti masa perkecambahan, masa pembungaan, dan masa pembijian.

Kandungan zat di dalam jagung sangatlah banyak, diantaranya adalah:

  • Karbohidrat, ssebagai sumber energi utama yang dibutuhkan oleh pembakaran di tubuh manusia.
  • Lemak, sebagai cadangan makanan di dalam tubuh.
  • Protein, berguna untuk membantu melancarkan metabolisme dan regenerasi sel di dalam tubuh.
  • Berbagai macam vitamin seperti vitamin A, B, dan C untuk menyehatkan mata, kulit, dan organ dalam.
  • Berbagai macam mineral seperti zat besi, kalsium, dan fosfor, sehingga sangat bagus untuk pertumbuhan tulang dan peredaran darah

Dengan segala manfaat tersebut, jagung berkhasiat untuk:

  • Menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung
  • Mencegah kanker
  • Menjaga kesehatan mata
  • Meningkatkan daya ingat

Cara Menanam Jagung di Musim Kemarau

Menanam jagung tidaklah sulit, apalagi jika dilakukan di musim kemarau. Di saat jenis tanaman lain seperti padi tumbuh di cuaca yang panas, maka akan memperbesar peluang akan layu dan mati, sedangkan jagung justru akan tumbuh dengan optimal. Untuk itu, sebisa mungkin jangan lakukan di musim hujan karena jagung tidak cocok dengan kondisi tersebut. Curah hujan yang dibutuhkan hanya sekitar 100 hingga 200 mm per bulannya, dan apabila memang tidak pernah turun hujan, maka dibutuhkan pengairan yang rutin secara efektif dan secukupnya saja. Mari kita lihat beberapa tahap cara menanam jagung di musim kemarau ini.

1. Menyiapkan Lahan

Lahan harus memenuhi beberapa kriteria berikut, walaupun jagung dapat tumbuh di berbagai macam kondisi tanah.

  • Lahan yang akan digunakan memiliki kondisi tanah yang baik. Tanah yang kering dan berpasir pun masih bisa ditanami asalkan tidak benar-benar tandus dan sudah tidak ada tanaman yang ditumbuhi lagi. Bagaimanapun, perkembangan akan membutuhkan unsur hara dan resapan air yang cukup. Tanah yang gembur dan subur tetap menjadi pilihan terbaik untuk menanamnya.
  • Siapkan di posisi yang dapat terpapar matahari secara langsung dalam intensitas yang besar.
  • Bersihkan area di sekitar lubang.
  • Gali tanah kurang lebih hingga sedalam 25-30 cm. Apabila  ingin membuat beberapa lubang, maka antara lubang yang satu dengan lainnya harus diberi jarak kurang lebih 25 cm juga.
  • Apabila lahan tanah terlalu asam yakni memiliki pH di bawah 5, sebaiknya lakukan pengapuran dolomit sebanyak 1 ton/ha untuk menetralkan.
  • Istirahatkan lubang dan juga campuran pupuk dengan tanah tersebut kurang lebih selama 1-2 minggu, untuk menggemburkan dan mematikan hama atas paparan sinar matahari langsung.
  • Buat drainase sekitar 4 meter jauhnya dari lahan untuk mencegah ada air yang menggenang.

Baca juga : Cara Menanam Delima

2. Menyiapkan Benih yang Berkualitas

Benih yang dipilih haruslah yang berkualitas karena akan menentukan sifat keturunan nantinya. Perhatikan bahwa jagung memiliki berbagai macam varietas sehingga jangan dicampur ketika menanamnya. Pilih benih dari tongkol yang besar dan sehat serta tertutup biji secara penuh dan lurus. Anda dapat membeli benih yang dijual di toko pertanian terdekat apabila kebingungan saat memilih sendiri. Penanaman jangan dilakukan secara langsung setelah lubang digali karena belum optimum. Kriteria benih adalah:

  • Benih harus bersih, sehat, tidak cacat, dan aman dari segala macam hama penyakit seperti ulat, tungau, kutu, larva, wereng, dan sebagainya.
  • Untuk 1 lubang tanam, Anda dapat menaburnya sebanyak 1-2 biji sehingga siapkan jumlah yang Anda butuhkan.

Baca juga : Cara Menanam Mawar Hitam dari Bij

3. Penanaman

Penanaman harus dilakukan secara hati-hati dan teliti.

  • Semaikan benih dengan jumlah yang sesuai.
  • Dosis pemupukan disesuaikan dengan keadaan tanah. Pupuk yang digunakan sebaiknya berupa pupuk nitrogen, fosfat, dan kalium, untuk memenuhi kebutuhan unsur hara karena pada lahan kering biasanya komposisinya di dalam tanah lebih sedikit. Selain itu, penggunaan pupuk ini juga baik untuk memberikan hasil produksi yang maksimal.
  • Tutup lubang tanam dengan cara memadatkan serapi mungkin. Hal ini ditujukan agar perakaran dan pertumbuhan ke depannya kuat walaupun tanaman jagung memang tidak besar, tapi tetap dibuat rapi agar mudah dalam pengontrolan.

Baca juga : Cara Menanam Pohon Kelapa

4. Perawatan

Perawatan terdiri dari beberapa cara. Cara yang harus dilakukan secara rutin adalah penyulaman, dan pemberantasan hama dengan cara penyiangan, pemangkasan, ataupun menggunakan pestisida. Pengairan dan pemupukan juga dilakukan dalam jangka waktu yang sesuai.

  • Penyiraman dilakukan secukupnya saja, apabila pada musim kemarau benar-benar panas, siram sekali dalam sehari dengan porsi yang tidak terlalu banyak. Apabila turun hujan, maka tidak masalah apabila rutinitas pengairan dikurangi.
  • Pemupukan susulan dilakukan setelah 2 bulan dari masa tanam pertama.
  • Anda harus melakukan penyulaman apabila ada bagian tanaman yang sudah layu atau mati agar tidak merambat pada bagian yang lain. Anda juga dapat melihat cara merawat tanaman yang hampir mati.
  • Pemberantasan hama menjadi tahap yang paling penting agar tanaman tumbuh dengan optimal, dimana terdiri dari penyiangan, pemangkasan, dan menggunakan pestisida. Penyiangan dan pemangkasan hendaknya dilakukan setiap 2 minggu sekali. Selain mencegah hama, tujuan melakukan penyiangan untuk mencegah tumbuhan atau rerumputan liar tumbuh di sekitar area penanaman yang bisa saja mengganggu pertumbuhan. Pemangkasan ditujukan untuk memudahkan pemilik untuk melakukan pengontrolan apalagi jika tempatnya terbatas. Kemudian, penggunaan pestisida juga harus disesuaikan dengan porsinya karena bahan kimia dapat mencemari. Sebagai alternatif Anda juga dapat memelihara hewan yang dapat memburu hama atau mempelajari cara mengatasi hama tanaman dengan pestisida alami.

Baca juga : Cara Menanam Semangka

5. Masa Panen

Masa panen jagung pertama kali tergantung kepada varietas benih sehingga sangat bervariasi. Ada yang sudah panen setelah 2 bulan terhitung dari masa tanam, ada juga yang hingga 5 bulan. Selain varietas, faktor-faktor lingkungan itu sendiri dan tata cara perawatan dari petani juga menjadi penentu cepat atau lambatnya masa tanam.

Demikian artikel cara untuk menanam jagung di musim kemarau, semoga bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk mulai bertanam. Selamat mencoba!