Timun jepun atau timun jepang atau yang dalam bahasa jepang lebih dikenal dengan sebutan kyuri. Merupakan salah satu jenis sayuran yanh selalu ada dalam sajian masakan jepang.
Keunggulan timun jepun ini ialah selain bentuknya yang lebih slim dibandingkan dengan timun kebanyakan, rasanyapun relatif lebih manis dan renyah. Selain itu juga teksturnya lebih lembut dan memiliki penampilan dari segi warna buah yang lebih hijau dan mengkilap sehingga lebih menggugah selera. Simak juga cara budidaya labu madu .
Timun jepun banyak digunakan sebagai bahan masakan seperti acar, atau asinan. Kandungan vitamin dan nutrisi yang cukup tiggu membuat buah yang satu ini amat diminati. Timun jepun atau timun jepang juga telah familiar bagi beberapa kalangan terugama orang Indonesia.
Meskipin harganya relatif lebih tinggi dari timun pada umumnya namun secara penampakan, rasa dan penampilan tentu timun jepang jauh lebih unggul. Inilah yang kemudian membuat timun imi banyak diburu sebagaimana cara menaman bunga iris kuning , cara menanam melon sistem lesehan dan cara menanam melon dalam pot . Namun, anda tidak bisa menemukannya disembarang tempat lho. Karena timun jepang hanya dijual di supermarket besar dan sulit di temui di pasar tradisional.
Di Indonesia sendiri, sentra budidaya timun jepun berpusat di dataran tinggi Jawa Barat seperti wilayah Lembang Bandung. Disana budidaya timun Jepun dilakukan secara hidroponik dengan produksi yang bisa mencapai hingga 50 ton perhertarnya.
Jika anda ingin menanamnya sendiri, tak perlu khawatir karena timun ini juga dapat dibudidayakan secara konvensional. Untuk memeudahkan anda, maka dalam artikel ini kami akan menyajikan 6 cara menanam timun jepun secara konvensional. Simak selengkapnya.
1. Mempersiapkan Benih Tanaman
Tahap awal dalam budidaya yang paling penting ialah menyiapkan benih. Karena bagaimanapun juga kualitas tanaman akan bergantung dari benih yang di tanam. Jika benih yang digunakan merupakan benih unggul maka hasil panen yang diberikan juga pasti akan optimal dan melimpah. Karenanya dalam budidaya timun jepun ini beberapa hal dalam pemilihan bibit perlu anda perhatikan.
2. Membuat Persemaian
Tahap kedua yang perlu dilakukan dalam cara menanam timun jepun secara konvensional ialah membuat persemaian sekaligus menyemai benih sebagaimana cara menanam bawang dengan paralon , cara menanam asparagus, serta cara menanam semangka inul . Penyemaian ini dimaksudkan agar tanaman dapat beradaptasi dengan baik saat dipindahkan ke lapangan.
Serta pertumbuhan tanaman akan menjadi serentak dan juga panen dapat dilakukan serempak. Langkah menyemai benih timun jepun dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
3. Menyiapkan Lahan Tanam
Sambil menunggu bibit siap dipindahkan kelahan tanam, maka sebaiknya persiapkan lahan atau lokasi tanam. Langkah-langkah dan caranya dapat dilakukan sebagaimana dibawah ini :
4. Penanaman Timun Jepun
Setelah bibit berumur 10-14 hari setelah tanam atau telah memiliki 2 helai daun sejati maka dapat langsung dipindahkan ke lahan. Penanaman dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
5. Perawatan dan Pemeliharaan
Setelah ditanam tentunya agar proses budidaya dapat menghasilkan panen yang optimal, elemen pemeliharaan dan perawat dibawah ini tidak boleh terlewatkan sebagaimana cara menanam cabe sistem mulsa plastik , cara mengatasi cacar buah melon, dan cara mengatasi busuk buah melon .
Timun Jepun juga memiliki karakteristik sebagaimana tanaman labu-labuan yang lain. Yakni memiliki batang yang merambat oleh sebab lakukan pemasangan ajir sejak tanaman berumur 1 minggu setelah tanam. Pemasangan ajir atau lanjaran sama seperti pada cara menaman timun hibrida. Yaitu dengan menancapkan bambu pada bagian sisi tanaman, kemudian ditali benang dari ujung ke ujung. Sehingga cabang akan merambat mengikuti tali pada ajir.
Pengairan atau penyiraman dilakukan dengan cara menyiramkan air bersih ke tanaman. Penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali pada minggu pertama setelah tanamn di tanam. Pada minggu kedua penyiraman dilakukan setiap 4-6 hari sekali.
Untuk minggu selanjutnya dapat dilakukan setiap satu minggu sekali atau juha disesuaikan dengan kondisi cuaca dan kondisi tanaman. Yang terpenting jangan sampai tanaman mengalami kekeringan sehingga menyebabkan dehidrasi dan pertumbuhan terganggu.
Pemupukan lanjutan dilakukan pada saat tanaman berumur 10-14 hari setelah tanam. Gunakan pupuk Urea, ZA, SP-36 dan KNO3 dengan dosis masing-masing 3 gram pertanaman. Pemupukan dapat diberikan secara utuh dengan jarak 7 cm dari akar tanaman atau di kocorkan pada media tanah.
Lakukan pemberian pupuk secara rutin setiap satu minggu sekali dengan dosis yang meningkat bertahap seiring dengan pertumbuhan tanaman. Berikan juga selingan berupa pupuk kadang 1 kg pertanaman sekaligus juga untuk menimbun akan tanaman yang muncul kepermukaan tanah.
Pemangkasan dilakukan saat tanaman mulai menghasilkan buah. Pemangkasan ini berfungsi untuk merapikan bentuk dan cabang tanaman. Sebaiknya buang cabang tanaman yang tidak produktif atau menghasilkan buah. Setelah tanaman mencapai tinggi 150 cm maka pangkas bagian ujung tanaman. Hal ini untuk merangsang penghentian tinggi tanaman maksimal hanya sampai 180 cm saja. Sebab jika lebih tinggi maka akan sulit dalam hal perawatan dan pemeliharaan lanjutan bahkan pemanenan.
Pengendalian HPT dilakukan secara preventif atau pencegahan. Yakni dengan melakukan penyemprotan rutin menggunakan pestisida dan fungisida sesuai dosis yang dianjurkan. Penyemproran dilakukan setiap satu minggu sekali. Hingga tanaman berumur 2 bulan setelah tanam. Hentikan penyemprotan saat tanaman mulai memasuki masa berbuah.
6. Panen
Panen dapat dilakukan pada saat umur 2,5 bulan setelah tanam. Atau ciri lain ialah dengan melihat kriteria ukuran buah yang akan di panen. Jika ukuran buah telah maksimal maka sebaiknya buah segera dipanen.
Potong buah dari tangkai tanaman, kemudian simpan dan letakkan hasil panen ditempat yang sejut untuk menjaga kesegarannya. Frekuensi panen dapat dilakukan setiap 3-5 hari sekali.
6 cara menanam timun jepun secara konvensional, tentu saja menjadi peluang dan potensi bisnis dalam bidang pertanian yang patut anda tekuni. Secara teknispun budidayanya cukup mudah sehingga dapat dilakukan oleh para pemula. Jadi tunggu apa lagi, selamat mencoba dan semoga artikel imi dapat menbantu.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…