Budidaya cabe keriting memiliki prospek yang baik untuk meraup keuntungan yang banyak mengingat harga cabe keriting sendiri berada di kisaran harga yang tinggi.
Meski demikian, jika anda mencoba membudidayakan cabe rawit dalam skala besar maka anda akan mendapatkan banyak kendala terutama dari kalangan hama dan penyakit tanaman cabe. Maka dari itu pada kesempatan kali ini kami hendak menyajikan informasi mengenai cara mengatasi penyakit pada tanaman cabe keriting.
Jika sebelumnya kami pernah membahaskan mengenai Cara Mengatasi Penyakit pada Tanaman Cabe Rawit, maka untuk penyakit dan hama pada tanaman cabe keriting ini sebenarnya tidak jauh berbeda. Akan sangat baik bagi anda untuk bisa segera mengidentifikasi gejala penyakit yang muncul pada tanaman cabe keriting anda agar anda bisa segera mengatasinya sebelum penyakit menyebar terlalu luas dan parah sehingga akan memakan lebih banyak waktu, tenaga serta biaya untuk mengatasinya. Baca juga Cara Menanam Terong Ungu
1. Penyakit Daun Keriting
Berikut ini adalah cara mengatasi penyakit pada cabe keriting. Penyakit daun keriting pada tanaman cabe merupakan penyakit yang sudah sangat dikenal oleh kalangan petani cabe. Penyakit ini terkenal merajalela dimusim kemarau dan sangat merugikan petani karena mampu menghentikan produksi tanaman cabe.
Gejala Penyakit Daun Keriting
Penyakit daun keriting ini memiliki gejala yang mudah dikenali yaitu:
- Pucuk tunas daun menggulung (keriting) baik menggulung keatas atau menggulung kebawah
- Pertumbuhan tanaman cabe terhenti
- Daun dan pucuk tanaman menjadi sangat kaku
- Biasanya disertai bercak kuning pada bagian daun dan terdapat serangga-serangga kecil yang berkumpul dibawah daun
Penyebab Penyakit Daun Keriting
Ada banyak faktor yang menyebabkan daun cabe menjadi keriting. Ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah, serangan serangga kutu daun dan infeksi virus mosaik. Namun yang jelas penyakit ini lebih sering terjadi di musim kemarau dan jarang terjadi di musim penghujan.
Di msuim kemarau suhu udara dan tanah meningkat hal ini akan membuat pupuk nitrogen lebih cepat menguap dan pupuk Phospat akan mengeras dan sulit terurai. Hal ini menyebabkan terganggunya penyerapan kedua unsur hara makro tersebut oleh akar tanaman. Kekurangan unsur hara tersebut menyebabkan pertumbuhan tanaman abnormal dengan gejala daun menggulung dan pertumbuhan yang terhambat. Baca juga Cara Menanam Jagung Hibrida
Selain itu suhu udara yang sangat tinggi di musim kemarau merupakan keadaan yang kondusif bagi telur-telur serangga seperti thrips, aphids dan kutu daun untuk menetas. Hal ini menjadikan ledakan populasi serangga OPT tersebut yang merupakan vektor penyebab penyakit daun keriting pada tanaman cabe. Hama seperti thrips, aphids, dan kutu daun akan menghisap cairan daun muda tanaman.
Air liur seragga yang masuk kedalam daun kan mengganggu keseimbangan sel tanaman sehingga terjadi pertumbuhan abnormal pada daun. Masalah lainnya adalah terkadang cairan dari serangga tersebut membawa bibit virus mosaik yang bisa ikut masuk menginfeksi tanaman cabe.
Cara Mengatasi Penyakit Daun Keriting pada Tanaman Cabe
Inilah cara mengatasi penyakit pada cabe keriting. Untuk langkah pencegahan awal anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini :
- Menanam varietas cabe yang tahan virus serta tahan dimusim kemarau
- Mengatur jarak tanam menjadi lebih rapat apabila menanam dimusim kemarau agar bedengan lebih ternaungi daun tanaman
- Rajin menyemprotkan pupuk organik cair di sore hari. Pupuk cair yang mengandung unsur nutrisi lengkap minimal 7 hari sekali guna mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman yang mungkin hilang karena panas
- Rutin menyemprotkan insektisida sistemik berbahan aktif imadikoplorid 7-10 hari sekali untuk mencegah perkembangan serangga OPT di lingkungan tanam cabe
Jika serangan penyakit daun keriting sudah terlanjur terjadi, maka anda bisa mengambil tindakan berikut ini :
- Segera semprotkan insektisida kontak berbahan aktif abamektin dengan konsentrasi minimal 18 EC selama 3 hari berturut-turut untuk membasmi seluruh serangga OPT lalu diteruskan dengan insektisida sistemik dan abamektin setiap 7 hari sekali
- Bagi tanaman yang sudah terkena keriting maka lakukan penyemprotan selektif menggunaan ZPT Auxin dan POC lalu lakukan pengkocoran selektif menggunakan pupuk nitrogen seperti ZA
- Penyemprotan insektisida sebaiknya dilakukan sore hari karena erangga OPT kadang bersembunyi karena takut degan pantulan cahaya matahari oleh plastik mulsa
2. Penyakit Layu Fuarium pada Tanaman Cabe Keriting
Ini juga merupakan penyakit yang ganas untuk tanaman cabe. Pasalnya hingga saat ini belum ada obat yang ampuh untuk mengobati tanaman yang sudah terkena layu fusarium.
Gejala layu fusarium pada tanaman cabe keriting adalah tanaman tampak layu ketika pukul 10.00-14.30 lalu kembali segar di sore dan pagi hari. Lama-kelamaan layu akan semakin parah dan daun mulai menjadi kuning atau gugur. Dalam waktu 1 minggu tanaman akan mati.
Penyebab layu fusarium adalah infeksi cendawan fusarium sp pada perakaran lalu menyebar keseluruh jaringan dalam tanaman. Biasanya akar yang terluka akan mudah terinfeksi oleh jamur fusarium ini. Spora fusarium sp mampu bertahan dalam tanah hingga bertahun-tahun menunggu akar tanaman inang yang tepat untuk di infeksi. Penyakit ini mudah sekali menyebar pada musim pengujan. Baca juga Cara Menanam Talas
Karena hingga saat ini belum ada fungisida yang ampuh untuk mengobati layu fusarium maka setiap tanaman yang sudah terinfeksi sebaiknya segera dicabut dan dimusnahkan (dibakar). Namun anda bisa melakukan langkah pencegahan dengan memanfaatkan musuh alami jamur fusarium sp yaitu jamur trichoderma sp.
Jamur trichoderma merupakan jamur baik yang bersimbiosis dengan akar sealigus mampu membunuh jamur fusarium sp. Pemberian trichoderma sp bisa dilakukan bersama pupuk kandang, dikocor dilubang tanam sebelum tanam atau dikocor sesudah tanaman ditanam. Baca juga Cara Menanam Ubi dalam Karung
3. Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabe Keriting
Satu lagi penyakit yang cukup merugikan petani karena penyakit ini menyerang cabe pada bagian buahnya yakni penyakit antraknosa atau biasa juga disebut dengan pathek. Jika penyakit daun keriting biasa trjadi dimusim kemarau maka penyakit antraknosa ini lebih sering terjadi di musim penghujan.
Pasalnya penyebab antraknosa sendiri ialah jenis cendawan patogen bernama collectotricum sp yang mana akan berkembang dengan pesat pada kondisi lembab seperti di musim penghujan.
Gejala pathek atau antraknosa ialah munculnya lesi busuk berwarna coklat atau kehitaman pada kulit buah baik buah yang masih muda maupun buah yang sudah tua. Lama kelamaan lesi ini akan menyebar dan membusukkan semua bagian buah. Penyebaran spora antraknosa bisa melalui percikan air hujan maupun angin. Sporanya akan cepat tumbuh dan menginfeksi buah pada kelembaban diatas 80%. Cara Mengatasi Penyakit Busuk Akar pada Tanaman Padi
Untuk mencegah serangan antraknosa maka anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini :
- Menanam varietas cabe keriting yang lebih toleran terhadap antraknosa seperti cabe red kriss
- Mengatur jarak tanam menjadi lebih renggang di musim hujan yakni sekitar 50-60 cm
- Meninggikan bedengan agar percikan air dari bawah tidak memantul mengenai buah
Jika serangan sudah terlanjur terjadi maka tindakannya adalah sebagai berikut :
- Segera membuang buah yang sudah terinfeksi antraknosa jauh dari lahan tanam
- Menyemprotkan fungisida kontak berbahan aktif propineb atau klorotalonil setiap hari jika musim penghujan dengan tambahan pelekat
- Menggunkan fungisida sistemik berbahan dasar triazol setiap 7 hari sekali
Demikianlah pemaparan kami mengenai cara mengatasi penyakit pada tanaman cabe keriting. Penyakit diatas merupakan penyakit utama tanaman cabe yang umumnya memang sangat mengganggu budidaya tanaman cabe keritinge.
Semoga setelah membaca artikel ini anda dapat mengatasi berbagai penyakit diatas yang mungkin menyerang tanaman cabe keriting anda. Jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lain seperti Cara Menanam Cabe sistem Plastik Mulsa dan Cara Menanam Cabe dengan Paralon.