Tips dan Trik

5 Cara Mengatasi Penyakit Tanaman Bawang Merah

Budidaya bawang merupakan alternatif bercocok tanam palawija di sawah setelah menanam padi. Biasanya para petani akan membuat lahan sawahnya menjadi bedengan untuk menanam bawang merah. Sebenarnya bawang merah cocok untuk ditanam baik dimusim penghujan maupun musim kemarau.

Hanya saja para petani biasanya lebih memilih untuk menanam bawang merah di musim kemarau karena tanah di sawah sudah mengering dan mudah dibentuk bedengan.

Kali ini kami tidak hendak membahas mengenai cara menanam bawng merah melainkan bagaimana cara mengatasi penyakit tanaman bawang merah. Seperti kita ketahui bahwa dalam budidaya tanaman bawang merah ini tak luput dari serangan hama dan penyakit pengganggu. Hal ini dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas produksi tanaman bawang merah. Maka dari itu penting untuk mengetahui cara mengatasi penyakit tanaman bawang merah sebelum anda mulai menanam bawang merah.

Nah, untuk lebih lengkapnya mengenai cara mengatasi penyakit tanaman bawang merah silahkan untuk menyimak penjelasan berikut ini.

1. Cara Mengatasi Penyakit Becak Ungu pada Tanaman Bawang Merah

Penyakit bercak ungu memiliki gejala bagian ujung daun mengering atau muncul trotol-trotol kering pada bagian tepi daun. Nama lain dari bercak ungu adalah penyakit busuk daun atau trotol. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cendawan patogen jenis phytopthora infestans. Cara Mengatasi Penyakit pada Tanaman Cabe Rawit

Karena penyebabnya adalah cendawan (jamur) maka penyakit ini akan mudah menyebar pada area lembab terutama dimusim penghujan. Masa infeksi penyakit bercak ungu cukup lama yakni sekitar 7-10 hari tanpa penanganan maka tanaman bisa mati karena seluruh daunnya busuk.

Untuk mencegah penyakit bercak ungu anda bisa memilih untuk menanam bawang merah dimusim kemarau. Selain itu penting untuk rajin menjaga kebersihan area tanam dari gulma yang menciptakan lingkungan lembab serta menggunakan fungisida berbahan aktif mancozeb setiap 4-7 hari sekali. Baca juga Cara Menanam Semangka Inul

Jika tanaman sudah terkena bercak ungu maka semprotkan fungisida kontak berbahan aktif mancozeb selama 3 hari berturut-turut serta gunakan fungisida sistemik berbahan aktif dimetomorf atau metalaksil setiap 7 hari sekali hingga gejala serangan berhenti lalu penggunaan fungisida sistemik bisa diulang setiap 10 hari sekali.

2. Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Bawang Merah

Penyakit ini mirip dengan penyakit layu fusarium pada tanaman cabe. Penyebab layu fusarium yaitu cedawan patogen fusarium sp. Gejala yang ditunjukkan juga sama yakni dengan ciri-ciri daun tampak layu dan lama-kelamaan tanaman akan mati.

Cendawan ini menyerang bagian akar dan umbi tanaman bawang terutama jika ada bagian yang luka. Masa infeksi cendawan fusarium sekitar 7 hari baru tanaman mati.

Penyakit layu fusarium merupakan salah satu penyakit tanaman yang ganas karena mudah menyebar melalui tanah dan parahnya lagi hingga saat ini belum ada fungisida baik yang sistemik maupun kontak yang mampu menyembuhkan penyakit layu fusarium yang sudah terlanjur menginfeksi tanaman. Hanya saja serangan cendawan patogen ini bisa dicegah dengan menggunakan musuh alaminya yakni trichoderma sp.

Dengan pemberian trichoderma sp pada pupuk dasar maupun dengan cara dikocor maka cendawan fusarium bisa ditekan perkembangannya. Trichoderma sp juga berguna sebagai dekomposer pupuk menjadi C organik dan unsur esensial lainnya yang mudah diserap tanaman. Cara Menanam Terong Ungu

3. Penyakit Antraknosa pada Tanaman Bawang Merah

Jika antraknosa pada tanaman cabe dan tomat lebih condong menyerang buahnya maka antraknosa pada tanaman bawang merah lebih condong menyerang bagian daun. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cendawan Collectricum yang menyukai area lembab. Spora antraknosa mudah menyebar terbawa aliran atau percikan air.

Gejalanya mirip dengan gejala busuk daun atau bercak ungu namun antraknosa cepat menyebabkan tanaman mati lanas (meranggas) apabila tidak segera ditangani. Untuk mencegah antraknosa maka anda harus menjaga agar area tanam bersih dari gulma dan tidak terlalu lembab dan rutin menyemprotkan fungisida kontak berbahan aktif propineb. Baca juga Cara Mengatasi Penyakit Embun Bulu  pada Melon

Sedangkan untuk mengatasi jika gejala serangan sudah terlanjur meluas maka lakukan penyemprotan fungisida sistemik berbahan aktif dimetomorf atau difekonazole lalu diikuti dengan penyemprotan fungisida kontak berbahan aktif propineb selama 3 hari berturut-turut. Setelah itu maka penyemprotan fungisida kontak bisa dilakuakn 3-4 hari sekali lalu penyemprotan fungisida sistemik setiap 10 hari sekali. 

4. Penyakit Embun Bulu pada Tanaman Bawang

Penyebab penyakit embun bulu atau yang juga sering dikenal dengan sebutan kresek ini adalah cendawan. Penyebaran spora dan fase infeksinya akan sangat cepat terjadi dimusim penghujan sehingg penyakit ini akan sulit diatasi dengan fungisida kontak saja. Namun pada musim kemarau penyakit ini jarang ditemui karena spora dan cendawan embun bulu akan mudah mati oleh terik matahari.

Baca juga Cara Budidaya Ikan Nila

Untuk mengatasi serangan embun bulu maka sebaiknya anda menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif difekonazol dan fungisida translaminar seperti Trivia yang mampu menembus daun dan mencapai bagian bawah permukaan daun.

5. Penyakit Layu Bakteri

Gejalanya sama dengan layu fusarium namun fasenya berlangsung sangat cepat yakni sekitar 3 hari maka tanaman sudah mati kering. Penyebabnya adalah bakteri patogen yang menginfeksi bagian akar atau batang tanaman yang terluka. Meski sangat ganas namun penyakit ini tak seperti layu fusarium yang tidak ada obatnya. Layu bakteri dapat disembuhkan dengan bakterisida sistemik berbahan aktif streptomicyn dengan tambahan pengkocoran tembaga hidroksida dibagian pangkal tanaman yang luka.

Demikianlah penjelasan dari kami mengenai cara mengatasi penyakit pada tanaman bawang merah. Semoga bisa bermanfaat bagi anda yang hendak membudidayakan bawang merah. Alangkah baiknya kita memahami ilmunya terlebih dahulu sebelum mempraktekkannya. Jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lain seperti Cara Budidaya Ikan Cupang dan Cara Menanam Asparagus.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

10 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago