Buah strawberi memang menjadi salah satu buah yang sangat disukai masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan sedikit rasa asam membuat buah ini sangat lezat saat dikonsumsi.
Selain dikonsumsi secara langsung, buah strawberi juga sering dijadikan toping atau hiasan untuk beberapa makanan tertentu, seperti kue, salad, dan lainnya. Hal ini juga tidak terlepas dari bentuknya yang sangat cantik.
Sehingga tidak heran bila buah ini memiliki permintaan yang banyak dipasaran. Namun bagi beberapa daerah, buah strawberi termasuk buah yang sulit untuk ditemukan ya guys. Terlebih di pasar-pasar tradisional. Sebab buah ini pada dasarnya hanya bisa tumbuh di daerah-daerah tertentu saja. Sehingga persediaan buah strawberi yang dihasilkan oleh petani yang ada di Indonesia juga sangat terbatas.
Buah strawberi berasal dari daerah subtropis. Artinya buah ini akan dapat berkembang dengan bagus di dearah yang memiliki suhu lebih dingin. Seperti di dataran tinggi. Meskipun demikian, seiring dengan berkembang ilmu pengetahuan, saat ini buah strawberi pun sudah bisa ditanam pada dataran rendah atau daerah yang memiliki suhu lebih panas. Baca Juga: Cara Menanam Strawberry di Pipa
Namun untuk menaman tanaman strawberi di dataran rendah, tentu saja memiliki tantangan yang lebih besar. Sebab kita akan menanam tanaman ini bukan pada habibat aslinya. Sehingga membutuhkan perawatan tertentu agar tanaman strawberi dapat tumbuh dan berbuah sebagaimana di dataran tinggi.
Cara Mudah Menanam Strawberi di Daerah Panas
Nah untuk kamu yang tertarik untuk mengembangkan buah strawberi di dataran rendah, baik untuk sekedar hiasan ataupun untuk ditanam dalam skala besar, berikut kami paparkan cara menanam strawberi pada daerah panas.
1. Lakukan proses adaptasi terhadap bibit
Sebagaimana habibat aslinya yang berada didaerah dingin, kamu perlu melakukan proses adaptasi terhadap bibit agar tanamannya tidak menjadi layu dan mati saat ditanam di dataran rendah.
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan. Pertama, yaitu dengan cara membawa bibit strawberi pada malam hari. Karena umumnya suhu dimalam hari jauh lebih dingin ketika siang hari. Sehingga bibit strawberi tetap bisa bertahan sampai daerah tujuan. Baca Juga: Cara Merawat Pohon Mangga yang Sedang Berbunga
Setelah itu, letakkan bibit tersebut di ruang ber-AC dalam rentang waktu 3 sampai 5 hari. Setiap harinya, cobalah untuk menaikkan suhu AC sedikit demi sedikit hingga setara dengan suhu diluar ruangan. Hal ini bertujuan agar bibit-bibit tersebut mulai terbiasa dengan suhu dilingkungannya yang baru.
2. Sediakan media tanam yang memiliki zat organik yang tinggi, serta kelembaban yang tinggi
Untuk di daerah panas, hampir mustahil untuk menanam buah strawberi di tanah terbuka. Sebab, tanaman ini selalu membutuhkan air yang banyak agar bisa bertahan hidup. Namun pemberian air pada tanaman ini juga tidak bisa sekaligus dalam skala yang besar. Harus sedikit demi sedikit namun kontinu sepanjang hari. Untuk itulah nyaris menanam buah ini di tanah terbuka. Solusinya adalah, kamu bisa menanam buah ini secara hidroponik.
Penanaman secara hidroponik dapat memberikan nutrisi serta air yang cukup bagi strawberi, sehingga tanamannya dapat tumbuh dengan baik. Untuk mendapatkan media hidroponik ini, kamu juga bisa mendapatkannya di toko-toko pertanian terdekat. Baca Juga: Cara Menanam Jagung di Musim Kemarau
Tanaman strawberi dapat berkembang dengan baik pada tanah yang bersifat porous, oleh sebab itu kamu harus menanamnya di tanah yang banyak mengandung zat organik. Kamu bisa memberikan sekam padi dan juga pupuk kandang pada media tanam. Perbandingan keduanya kurang lebih sekitar 1:2. Setelah itu biarkan minimal 3 hari sebelum ditanami bibit strawberi.
3. Berikan air yang cukup
Bagaimana cara mudah menanam strawberi di daerah panas? Setelah kamu mendapatkan wadah hidroponiknya, kamu bisa langsung menanam bibit strawberi. Namun untuk dapat tumbuh dengan baik, sebagaimana yang sudah kita bahas sebelumnya, kamu harus memberikan pohonnya air yang cukup. Tapi jangan sampai juga menggenangi akar, sebab hal itu dapat membuat batang strawberi menjadi busuk. Kamu bisa memberikan air sedikit demi sedikit dari pukul 9 pagi hingga pukul 5 sore. Baca Juga: Cara Menanam Bunga Puring
4. Lindungi tanaman strawberi dari serangan hama dan penyakit
Sebenarnya tanaman strawberi sedikit diuntungkan saat ditanam di daerah tropis. Sebab pada derah tropis, serangan hama pengerat jauh lebih sedikit ketimbang dengan daerah lain yang bersuhu sedang. Biasanya, tanaman strawberi sangat rentan terserang oleh hama seperti belalang, kutu kuning, ataupun serangga Meali yang suka mengerat pada batang daun.
Untuk menanggulangi hama-hama tersebut, kamu bisa memberikan curacron dengan dosis sekitar 1 – 2 ml untuk setiap liter air. Namun terkadang penyakit tanaman ini tidak hanya disebabkan oleh hama, melainkan juga oleh kelalaian pemilik kebun. Umumnya akar ataupun dauh strawberi sangat mudah membusuk yang diakibatkan oleh genangan air yang mengisi akar tanaman. Untuk itu kamu perlu memiliki sistem drainase air yang bagus agar pohon tetap dapat hidup dengan baik. Baca Juga: Cara Mengatasi Hama Helopeltis Secara Alami
5. Proses pemupukan
Setelah ditanam, tanaman strawberi sebenarnya relatif tidak memerlukan pupuk. Apalagi umur tanaman ini sangat singkat, yakni hanya sekitar 3 bulan saja. Untuk itu, proses pemupukan sendiri justru dilakukan sebelum bibit strawberi ditanam. Yakni dengan memastikan tanah yang menjadi media tanam strawberi memiliki asupan nutrisi yang cukup membantu perkembangan strawberi.
Itu beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk cara mudah menanam strawberi di daerah panas atau dataran rendah atau dearah yang memiliki suhu panas. Jika proses menanam dan juga perawatan kamu lakukan dengan benar, normalnya tanaman strawberi akan berbuah setelah 2 – 3 bulan sejak masa tanam.