Pada budidaya tanaman seperti cabe, sangat penting bagi kita untuk mengetahui jenis tanah untuk menanam cabe. Karena tidak dapat dipungkiri, pemilihan jenis tanah serta mengetahui syarat tumbuh suatu tanaman merupakan kunci keberhasilan dalam dunia budidaya tanaman, utamanya untuk menghasilkan tanaman cabe yang subur dan panen melimpah.
Baca pula: cara tumpang sari kacang hijau dan jagung
Oleh sebab itu, sering kita jumpai perbedaan hasil panen cabe pada daerah satu dengan yang lain. Meskipun tidak dipungkiri pula, bahwa negara kita Indonesia yang beriklim tropis inilah yang sangat cocok untuk menanam cabe.
Tanaman cebe memang tidak butuh kondisi tanah yang spesifik untuk dapat tumbuh, asalkan kita paham cara menanam serta merawat tanaman yang menjadi salah satu bumbu dapur tersebut. Kebanyakan petani cabe akan menanam cabe pada tanah yang belum pernah ditanami sebelumnya, contohnya yaitu pada lahan yang baru dibuka untuk pertanian. Pengetahuan mengenai jenis tanah yang baik dan cocok untuk menanam cabe akan sangat menguntungkan bagi budidaya kita.
Agar kita lebih paham mengenai jenis tanah untuk menanam cabe, baiknya kita simak penjelasan berikut ini.
Baca pula: cara membuat tanaman hidropinik dengan mudah
Jenis Tanah untuk Menanam Cabe
1. Tanah yang Subur dan Gembur
Jenis tanah yang baik untuk menanam tanaman cabe yang pertama adalah tanah yang subur serta gembur. Ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup adalah faktor penting untuk pertumbuhan tanaman cabe, baik itu cabe rawit atau pun cabe merah.
2. Tanah dengan pH netral
Tingkat keasaman atau pH pada tanah jelas membawa pengaruh bagi pertumbuhan tanaman cabe. Tanah dengan pH netral atau berkisar antara 6,5 – 7,5 jelas mempunyai kandungan unsur hara yang melimpah. Sedangkan tanah dengan pH < 6,0 mempunyai indikasi jumlah unsur hara utama dalam tanah seperti P, Ca, S , Mo, dan K yang cenderung turun. Padahal unsur-unsur tersebut sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
Baca pula: daftar benih timun terbaik
3. Tanah Lempung Berpasir
Contoh dari tanah liat berpasir dapat kita jumpai pada lahan persawahan. Seperti yang kita ketahui, bahwa tanah persawahan memang cocok untuk menanam tanaman holtikultura seperti cabe. Ketersediaan unsur hara terbukti sangat melimpah di area persawahan, itulah sebabnya tanaman cabe akan tumbuh subur jika ditanam di lahan lempung berpasir seperti di persawahan.
4. Tanah Liat Berhumus
Tanah liat berhumus juga sangat baik untuk menanam cabe, kandungan unsur Nitrogen (N), Kalium (K), Calcium (Ca), serta Magnesium (Mg) tersedia cukup melimpah pada jenis tanah tersebut. Unsur-unsur tersebutlah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Lalu bagaimana jika tanah atau lahan tempat kita menanam cabe tidak memiliki kriteria-kriteria tersebut? Tentu masih ada harapan bagi kita memamen tanaman cabe dari lahan sendiri. Caranya adalah dengan menggunakan plastik mulsa saat penanaman cabe. Penggunaan plastik mulsa dapat memperikan kelembapan pada tanah dan mencegah erosi yang diakibatkan oleh curah hujan ataupun intensitas penyiraman yang terlalu tinggi.
Tidak hanya baik digunakan untuk jenis tanah yang gersang atau, plastik mulsa juga baik digunakan untuk keempat jenis tanah di atas.
Baca pula: manfaat mikoriza untuk kesuburan tanaman
Agar tanaman cabe yang telah tumbuh dapat menghasilkan panen berlimpah dan sehat, tentu kita harus mengetahui tips dan trik seputar perawatan cabe. Berikut adalah 5 langkah perawatan tanaman cabe yang baik dan benar.
5. Tips Perawatan Tanaman Cabe
Lakukan Penyemaian yang Benar
Ternyata penyemaian bibit cabe tidak boleh dilakuakn dengan sembarangan. Beberapa teknik penyemaian tanaman cabe dari beberapa petani profesional adalah teknik steril pro, teknik soil blok atau sistem gelintir, serta sistem polybag. Secara singkat akan kami gambarkan ketiga teknik tersebut.
- Teknik steril pro adalah teknik menyemai bibit cabe pada media kain lembab, sebelum penyemaian bibit cabe haruslah disterilkan terlebih dahulu menggunakan air suam-suam kuku.
- Teknik soil blok adalah menyemai bibit cabe pada tanah lempung atau tanah empuk yang telah digelintir-gelintir / dikepel dengan diameter 2 – 3 cm. Itulah sebabnya teknik ini disebut juga teknik gelintir. Pada tanah yang telah dikepal tersebut diberikan lubang yang berfunsi untuk memasukkan bibit cabe, tutup kembali lubang dengan kompos, lalu pendam dalam jerami. Setelah 6 hari bibit akan bersemi dan Anda dapat mengganti jerami dengan tutup plastik.
- Sistem polybag, dengan menyebar benih di dalam polybag, maka resiko benih saling tindih akan lebih kecil dibanding dengan menyebar secara langsung di tanah.
Anda dapat mencoba ketiga teknik tersebut untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam menangani bibit cabe.
2. Lakukan penyiangan serta pendaringan
Kedua kegiatan tersebut sangat penting untuk dilakukan secara rutin. Penyiangan dilakukan untuk menghilangkan gulma pengganggu. Sementara pendaringan dapat Anda lakukan untuk menggemburkan tanah agar nutrisi yang tersimpan di dalamnya dapat terserap degan maksimal.
3. Berikan pupuk yang tepat
Pupuk yang banyak dipakai oleh para petani cabe adalah pupuk Phonska cair. Pupuk ini sangat mudah ditemukan di toko-toko pertanian, namun jika Anda ingin membuat pupuk sendiri, Anda dapat mempelajari cara pembuatannya di cara membuat pupuk cair dari limbah rumah tangga
4. Lakukan penyiraman serta pemupukan lanjutan
Pasokan air yang cukup sangat penting selama proses pertumbuhan tanaman cabe, lakukanlah penyiraman secara rutin dan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, pemupukan lanjutan juga tidak kalah penting untuk dilakuakan. Jenis pupuk yang baik untuk perkembangan tanaman cabe adalah pupuk Phonska, pupuk NPK, pupuk KCL, Urea, serta SP36. Tidak hanya pupuk buatan, pupuk organik pun sangat baik digunakan, cara membuatnya bisa Anda pelajari di cara membuat pupuk alami untuk cabe
5. Pemberian pestisida
Pestisida sangat dibutuhkan tanaman untuk menghindarkan dari hama serta penyakit. Berikan pestisida saat tanamna Anda terindikasi terserang hama dan penyakit. Jika Anda tidak suka menggunakan pestisida kimia, Anda dapat membuatnya sendiri dengan tips pada cara mengatasi hama dengan pestisida alami. Adapun hama yang sering kali menyapa tanaman cabe adalah wereng, ulat grayak, penyakit layu, serta antraknosa.
Itulah jenis tanah untuk menanam cabe dan beberapa tips agar tanaman cabe Anda tumbuh subur serta berbuah banyak. Semoga artikel ini memberi inspirasi bagi Anda sekalian.
Baca pula: cara mengatsi hama wereng secara alami