Budidaya cabe di Indonesia seolah tidak ada habisnya untuk dibahas. Semakin majunya teknologi pertanian membuat metode menanam cabe semakin bervariasi menyesuaikan keadaan lingkungan. Meski demikian secara garis besar para petani membudidayakan dua jenis cabe yakni cabe besar dan cabe rawit.
Untuk cabe besar sendiri terbagi menjadi beberapa jenis seperti cabe keriting, cabe sayur dan cabe lado. Dan untuk cabe rawit juga terbagi lagi menjadi cabe rawit putih dan cabe rawit hijau. Nah baik budidaya cabe besar maupun cabe rawit sama-sama memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Sekarang mungkin anda hendak menanam cabe namun bingung akan memilih menanam cabe besar atau cabe rawit. Bertanya ke beberapa orang tentu akan memberikan saran yang berbeda beda sesuai pemahaman masing-masing. Namun untuk menyamakan kesimpulan maka kita harus mengambil dari dasar ilmu pertanian cabe agar kesimpulan lebih akurat dan tidak asal-asalan. Baca juga Cara Menanam Cabe Merah di Lahan Gambut
Untuk mengetahui mana yang lebih baik ditanam antara cabe rawit atau cabe besar maka kita harus mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Karakter Lahan Tanam
Seperti yang telah disepakati bersama bahwa pada umumnya budidaya tanaman membutuhkan lahan yang terpapar sinar matahari langsung dengan intensitas cukup (minimal 6 jam dalam sehari). Nah lokasi seperti ini akan sangat cocok untuk diatanami baik cabe besar maupun cabe rawit. Namun bagaimana jika calon lahan tanam anda ternyata agak teduh?
Untuk lahan yang teduh tetap bisa ditanami cabe namun yang lebih unggul adalah jenis cabe rawit karena cabe rawit tetap bisa berbuah meskipun di lokasi yang hanya sedikit terpapar cahaya matahari. Jangan pernah menanam cabe besar di lahan teduh karena hampir tidak akan berbuah. Baca juga Cara Mengatasi Penyakit Bulai (Gemini) pada Tanaman Cabe
2. Ketinggian Lahan yang Ideal dari Permukaan Air Laut
Budidaya cabe di dataran rendah maupun dataran tinggi sama-sama bisa dilakukan. Hanya saja khusus cabe rawit hasilnya akan berbeda jika ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi. Hal ini karena ternyata perkembangan tanaman cabe rawit dipegaruhi juga oleh suhu udara.
Kesuburan daun dan kelebatan buah cabe rawit yang ditanam pada dataran rendah yang suhu udaranya cenderung panas akan kalah jika dibanding dengan cabe rawit yang ditanam di dataran tinggi yang iklimnya sejuk.
Sedangkan untuk cabe bear maka hasilnya tidak terlalu signifikan. Jadi jika anda berda di dataran tinggi maka ada baiknya menanam cabe rawit meski menanam cabe besar pun sebenarnya juga baik. Baca juga Cara Mengatasi Daun Keriting pada Tanaman Cabe
3. Menanam Jangka Panjang atau Jangka Pendek
Meski cabe rawit ukurannya lebih kecil dibanding cabe besar, namun keunggulan yang dimilikinya adalah pada umur tanaman yang sangat panjang yakni bisa mencapai 3 tahun. Sedangkan cabe besar kebanyakan hanya bertahan hingga 10 bulan saja.
Jika anda menghendaki panen panjang maka cabe rawit adalah pilihan yang tepat. Namun jika anda menghendaki panen capat dengan hasil banyak sudah tentu cabe besar lebih unggul. Baca juga Cara Menanam Semangka Inul
4. Biaya Perawatan
Nah, untuk urusan biaya perawatan budidaya maka antara cabe besar dan cabe rawit memang memiliki perbedaan yang sangat besar. Sudah diketahui oleh para petani bahwa cabe rawit hanya membutuhkan sedikit biaya perawatan tidak seperti cabe besar.
Kunci utama pada budidaya cabe rawit adalah pupuk dasar berupa pupuk organik yang banyak akan menyuburkan tanaman cabe rawit. Berbeda halnya dengan tanaman cabe besar, karena cabe besar ini membutuhkan perawatan ekstra teliti mengingat usianya yang hanya sebentar. Baca juga Cara Menanam Pepaya California
Biaya perawatan seperti pupuk kimia dan pestisida pun lebih banyak dibutuhkan pada budidaya cabe besar ketimbang pada budidaya cabe rawit.
5. Ketahanan Penyakit
Seperti yag sudah dijelaskan di poin sebelumnya bahwa usia cabe rawit sangatlah panjang. Mungkin karena inilah ia lebih kuat dalam bertahan dan menyembuhkan diri dari serangan hama dan penyakit. Sebagai bukti anda bisa menanyakan kepada petani yang sudah berpengalaman menanam cabe rawit maupun cabe besar. Jika cabe besar terkena penyakit keriting dan bulai sudah tentu tidak akan sembuh meskipun anda mengobatinya dengan pestisida.
Namun lain ceritanya dengan cabe rawit. Tanaman cabe rawit mampu sembuh dari keriting dan bulai dengan sendirinya terutama ketika sudah memasuki musim penghujan. Ternyata setelah diteliti kandungan Nitrogen air hujan sangat menunjang proses penyembuhan dan pertumbuhan daun cabe rawit. Baca juga Cara Menanam Ubi Jalar dalam Karung
Jadi kini banyak yang berusaha mengobati cabe rawit yang keriting di musim kemarau dengan menggunakan pupuk nitrogen cair yang disemprotkan ke daun tanaman. Hal ini tidak efektif jika diterapkan di cabe besar.
Namun kami tidak bermaksud menakut-nakuti anda yang hendak menanam cabe besar. Sekarang ini sudah banyak benih cabe besar tahan virus bahkan beberapa di cap tahan antraknosa yang tentunya sangat menguntungkan bagi petani untuk menanam cabe di musim kemarau ataupun musim hujan. Nah, demikianlah penjelasan dari kami mengenai keunggulan antara menanam cabe besar atau cabe rawit. Anda harus pintar menyesuaikan keadaan lingkungan tanam anda sendiri agar diperoleh hasil masksimal baik dengan menanam cabe besar maupun cabe rawit. Baca juga Cara Menanam Jagung Hibrida dan Cara Menanam Talas