Teknik

Pola Rotasi Tanam Yang Benar dan Tips agar Panen Berhasil

Menurunnya kualitas hasil panen suatu tanaman seringnya disebabkan oleh serangan hama dan penyakit. Penyakit yang endemik sangatlah sulit diatasi. Salah satu solusi yang baik adalah dengan memutus mata rantai perkembangan penyakit tersebut.

Nah, Memutus mata rantai penyakit tanaman bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan membiarkan tanah terbengkalai terlebih dahulu tanpa ditanami atau dengan jalan menggilir jenis tanaman yang berbeda jenis penyakitnya.

Teknik yang kedua dianggap lebih efisien karena lebih efisien waktu. Teknik menggilir jenis tanaman ini disebut rotasi tanaman. Teknik ini sangat efisien untuk menghentikan endemik penyakit dan patogen pada suatu lahan tanama. Meski demikian banyak petani yang masih salah dalam menerapkan pola tanam. Akibatnya bukan memutus rantai penyakit namun malah menambah parah tingkat serangan hama dan penyakit.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami  bermaksud menjabarkan teknik menerapkan pola rotasi tanam yang benar agar menjadi panduan anda dalam melakukan rotasi tanam. Baiklah langsung saja. Berikut penjelasan lebih detail soal rotasi tanam yang benar.

1. Pengertian Rotasi Tanam

Yang dimaksud dengan rotasi tanam adalah penggiliran jenis tanaman yang ditanam dalam suatu lahan tanam. Rotasi tanam sekilas hampir mirip dengan tumpang sari, hanya saja tumpang sari tidak menunggu hingga tanaman pertama mati lalu segera disusul tanaman lain secara berdampingan, sedangkan jika rotasi tanam berarti tanaman pertama harus benar-benar dihabiskan (dibersihkan) lalu diganti dengan tanaman lainnya secara keseluruhan.

Contohnya jika saat ini anda menanam cabe lalu hendak menanam timun setelahnya maka tunggu hingga tanaman cabe benar-benar sudah tidak bisa dipanen lalu lahan dibersihkan dari sisa tanaman cabe dan ditanami ulang dengan tanaman timun. Jika tumpang sari kita mengenal multikultur seperti tumpang sari melon dan cabe dan sebagainya.

2. Keuntungan Rotasi Tanaman

Bicara mengenai keuntungan rotasi tanam yang jelas ini terkait kesuburan tanah serta populasi patogen penyebab penyakit pada lahan tanam tersebut. Hal itu terjadi karea terputusnya siklus hidup patogen karena bergantinya tanaman inang dengan jenis tanaman lain yang mana bukan merupakan inang dari patogen tersebut.

Sebagai contoh, kita semua tahu bahwa salah satu penyakit tanaman cabe yang paling sering menyerang adalah layu fusarium namun penyakit ini tidak menyerang tanamn kacang-kacangan dan umbi-umbian. Lahan bekas ditanami cabe biasanya masih menyisakan spora jamur fusarium dan sebaiknya tidak ditanami tanaman yang menjadi inang fusarium seperti cabe, tomat dan terong. Untuk itu anda bisa menggantinya dengan tanaman kacang-kacangan atau umbi-umbian yang tidak akan terserang layu fusarium. Anda bisa mempelajari cara mengatasi layu fusarium pada cabe.

Dengan demikian kemungkinan serangan dari patogen bisa diminimalisir. Populasi dari patogen juga bisa ditekan akibat terputusnya siklus hidupnya.

3. Pola Rotasi Tanam

Untuk urutan rotasi tanamnya adalah K-D-B-U (Kacang – Daun – Buah – Umbi). Mengapa dengan urutan sedemikian itu? Nah, berikut adalah penjelasan masing-masing karakter tanaman tersebut. 

  • Kacang-Kacangan

Tanaman jenis kacang-kacangan atau legum memiiki keunggulan dari segi perakarannya yang mana mampu melakukan fiksasi unsur nitrogen dari alam bebas. Artinya akar tanaman kacang-kacangan jenis apapun mampu mengikat unsur nitrogen dengan akarnya.

Padahal kita semua tahu bahwa unsur nitrogen merupakan salah satu unsur makro dengan porsi kebutuhan yang cukup besar pada setiap tanaman. Keberadaan unsur nitrogen dalam tanah akan menyuburkan tanah dan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman yang ditanam pada tanah yang kaya nitrogen tersebut.

Untuk itulah para petani senantiasa mengetahui bahwa lahan bekas tanaman kacang akan subur bila ditanami tanaman apapun setelahnya. Anda bisa mencoba menanam kacang tanah terlebih dahulu.

  • Daun-Daunan

Yang kami maksud adalah komoditas tanaman yang akan dipanen daunnya yang mana sebagian besar adalah sayuran seperti bayam, kangkung, cousin, kubis, sawi, dll.

Pertumbuhan daun dan batang lebih identik dengan pertumbuhan vegetatif yang banyak memerlukan unsur nitrogen. Dengan menempatkan urutan tanaman sayuran (daun-daunan) setelah tanaman kacang-kacangan, tentu bagaikan gayung bersambut.

Tanaman sayuran daun akan merespon cepat dengan menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Itulah alasan mengapa tanaman sayuran lebih bagus ditanam setelah tanaman kacang-kacangan. 

  • Buah-Buahan

Tanaman buah memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dimana ketika memasuki fase generatif, maka ia tidak membutuhkan unsur nitrogen terlalu banyak.

Karena kalau sampai kelebihan unsur nitrogen malah justru bisa menyebabkan tanaman buah terlambat berbuah atau malah gagal berbuah.

Pada saat berbunga tanaman buah lebih membutuhkan unsur phospat dan saat berbuah tanaman buah lebih banyak membutuhkan unsur kalium. Untuk itu tanaman buah seperti melon, semangka, timun dll lebih cocok ditanam setelah sayuran.

  • Umbi-Umbian

Tanaman umbi-umbian seperti ubi, singkong, kentang, bengkoang, talas dll adalah jenis tanaman yang paling rakus menyerap unsur hara. Tanah yang ditanami tanaman jenis umbi akan langsung mengalami penurunan kadar unsur hara secara signifikan sehingga kurang subur.

Untuk itu tanaman jenis umbi-umbian sebaiknya ditanam pada urutan terakhir dan setelahnya ditanami kacang-kacangan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Contoh umbi yang bagus ditanam adalah ubi karena budidaya ubi jalar sangat mudah dilakukan.

4. Hal-Hal Penting dalam Rotasi Tanam

Meski rotasi tanam memang sangat efektif akan tetapi anda juga jangan sampai melupakan kaidah lainnya seperti tipikal tanaman dataran rendah dan dataran tinggi, musim tanam kemarau atau penghujan dan penggunaan pupuk, penggunaan benih unggul dll. Anda tentu akan kesulitan menumbuhkan sawi di dataran rendah dan tanah yang tidak dipupuk tentu lama-kelamaan akan terjadi defisiensi unsur hara.

Semisal anda ingin menanam buncis di dataran rendah, tentu akan gagal jika tidak menggunakan benih buncis khusus dataran rendah. Jadi jangan lupakan kaidah yang lain ya.

Demikianlah penjelasan singkat kami mengenai pola rotasi tanam yang benar dan efektif untuk anda terapkan pada lahan tanam anda. Kami harap anda akan menuai sukses dalam menanam menggunakan pola rotasi tanam K-D-B-U tersebut. Selamat mencoba.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

3 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

4 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

5 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

6 months ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

6 months ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

6 months ago