14 Cara Budidaya Burung Merpati Dalam Kandang

Merpati merupakan salah satu jenis burung yang marak dibudidayakan di wilayah Indonesia. Selain sebagai binatang peliharaan, burung merpati juga sebagai binatang untuk berlomba atau pun dijadikan makanan. Karena minat burung merpati yang besar di Indonesia, tidak sedikit peternak merpati yang bermunculan.

Bagi anda yang ingin memulai bisnis untuk budidaya burung merpati, inilah 14 cara budidaya burung merpati dalam kandang.

1. Pengenalan Merpati

Sebagai tahap awal dalam memulai bisnis budidaya merpati, perlu diketahui juga pengenalan mengenai burung ini. Beberapa jenis merpati dapat dikategorikan sebagai berikut:

  • Merpati Carrier: memiliki tinggi 45 – 48 cm dengan berat 500 – 600 gram.
  • Merpati Carneau: memiliki berat hingga 1 kilogram.
  • Merpati Strasser: memiliki banyak warna dibalik tubuh yang putih
  • Merpati Mondaine: memiliki keturunan Prancis dan Italia.
  • Merpati Kipas: memiliki ekor seperti kipas.
  • Merpati Jabobin: memiliki bulu di sekitar kepala yang terlihat seperti topi.
  • Merpati Frillback: memiliki bulu ikan di bagian badan dan sayap.
  • Merpati Stropper: memiliki tembolok berukuran besar.

2. Mengenali Perbedaan Merpati Jantan dan Betina

Untuk mempersiapkan indukan, sebaiknya diketahui juga perbedaan antara merpati jantan dan betina. Cara mengetahui perbedaannya juga cukup mudah. Salah satunya adalah dengan memasukkan kedua merpati kedalam kandang. Merpati jantan akan membekur dan memiliki ciri paruh yang tebal, leher besar, kepala besar, dan juga panjang. Hindari membeli burung merpati dengan ciri paruh yang terlihat tebal, pada bagian lubang hidung ada kerutan daging tebal, dan tidak mengkilap lagi.

3. Persiapan Indukan

Seperti cara budidaya burung finch, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan indukan merpati supaya budidaya yang dilakukan berhasil.

  • Merpati yang siap untuk berkembangbiak ketika sudah berumur 7 bulan, tetapi pastikan induk merpati tidak lebih dari 4 tahun karena dapat menurunkan kualitas anakan.
  • Pastikan juga induk betina tidak dipaksa untuk bertelur lebih cepat dari siklus normalnya yang sekitar 60 hari, karena dapat menyebabkan kualitas anakan menurun.
  • Jika melakukan budidaya lebih dari 1 pasang, sebaiknya dilakukan bersamaan supaya lebih efisien dalam perawatan dan pemberian pakan.
  • Sebelum dijodohkan, sebaiknya indukan diberi obat cacing agar anakan tidak tertular, berikan sekali lagi kepada anakan supaya tidak menghambat pertumbuhannya.
  • Pastikan juga bulu indukan tidak berkutu karena dapat menyebabkan pertumbuhan piyik tidak normal.

4. Persiapan Kandang

Seperti cara budidaya burung lovebird koloni, kandang yang digunakan untuk budidaya merpati adalah kandang yang dibuat tinggi dari bahan kayu atau bambu dan dilekatkan pada dinding. Kandang merpati tidak seperti kandang burung lainnya karena merpati membutuhkan tempat yang luas.

5. Ukuran dan Sanitasi Kandang

Kandang yang digunakan untuk beternak burung merpati biasanya berukuran panjang 50 cm x lebar 40 cm x tinggi 35 cm. Dalam satu kandang, disarankan hanya memasukkan 4 ekor merpati. Selain itu, letakkan tempat untuk bertengger dan lapisan dalam kandang supaya burung bisa tetap hangat. Pastikan juga kandang tidak lembab dan diberikan alas di bagian dasar kandang sebagai tempat penampungan kotoran. Seperti cara budidaya burung puyuh hutan bagi pemula, sanitasi kandang merpati juga harus dijaga.

6. Menjodohkan Merpati

Penjodohan merpati dilakukan dengan cara menempatkan dua sangkar terpisah untuk jantan dan betina dan letakkan secara berdampingan agar bisa saling mengenal. Ketika kedua indukan sudah terlihat saling menyukai satu sama lain, maka bisa disatukan dalam satu kandang. Tetapi biarkan kedua indukan dalam beda sangkar jika merpati jantan masih terlihat galak. Simak juga cara budidaya burung kacer poci.

7. Mengawinkan Merpati

Pada saat kedua merpati memperlihatkan tanda mau kawin, maka kedua indukan bisa dimasukan ke dalam pegupon pada malam hari, dan kemudian dipindahkan ke kandang besoknya. Supaya bisa kawin. Setelah matahari tinggi, merpati bisa dimasukkan ke dalam gupon, diberi makan, dan dikawinkan kembali pada malam hari. Burung merpati akan giring sesudah 2 – 3 hari tergantung dari karakter jantan. Ketika giring sudah mencapai 5 – 7 hari, merpati betina akan mulai menunjukkan ciri-ciri mau bertelur.

8. Pengeraman Telur

Salah satu hal penting dalam 14 cara budidaya burung merpati dalam kandang adalah pengeraman telur. Pengeraman telur biasanya dilakukan selama 19 – 22 hari hingga menetas. Tidak ada perawatan khusus untuk induk pada saat mengerami telur. Hanya saja ketika induk betina sudah mengerami telur lebih dari 10 hari, sebaiknya diberikan pakan bernutrisi seperti kacang tanah, kacang hijau, atau milet. Berikan juga suplemen atau vitamin untuk menjaga kesehatan induk.

9. Penetasan Telur

Untuk penetasan telur, yang perlu dipersiapkan adalah sarang yang terbuat dari jerami dan dimasukkan ke dalam kandang. Sarang juga harus diletakkan di wadah datar supaya tidak jatuh atau menggelinding dan bisa dierami dengan baik. Sarang bisa dibuat dengan bentuk mangkuk dan berdiamter 15 cm.

10. Bahan Sarang Pengeraman

Bahan terbaik untuk membuat sarang pengeraman adalah tembako karena bakteri tidak akan berkembang biak di bahan ini. Cara pembuatannya adalah dengan memotong batang tembakau sepanjang 20 cm, di gepreng, dan disuwir. Setelah disuwir, batang tembakau dijemur hingga kering. Jika kesulitan untuk mendapatkan batang tembakau, bisa diganti dengan daun cemara kering atau ranting kering berukuran kecil. Simak juga cara budidaya burung ciblek gunung.

11. Pemberian Pakan Induk Meloloh

Ketika piyik/anakan sudah berumur 1 – 7 hari, maka indukan harus diberikan makanan bergizi seperti jagung, beras merah, milet, kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai. Namun kedelai harus disangrai terlebih dahulu sebelum diberikan pada indukan. Ketika piyik berumur 1 minggu, indukan sudah bisa meloloh dengan biji-bijian tersebut.

12. Pemeliharaan Piyik Sesudah Disapih

Banyak peternak yang sering memisahkan piyik dan indukan sebelum disapih secara alami supaya indukan bisa cepat bertelur lagi. Tetapi sebaiknya hal ini tidak dilakukan karena piyik bisa stress karena kehilangan indukan dan dapat menyebabkan piyik sakit. Baca juga cara budidaya burung gelatik belong.

13. Perawatan Tambahan Piyik

Piyik sudah dapat dipisahkan ketika sudah bisa makan sendiri dan sebaiknya ditempatkan dalam 1 kandang yang agak besar. Jika ingin dicampur dengan burung dewasa, pastikan dimasukkan dengan betina saja supaya tidak berkelahi. Piyik juga dapat dimandikan sesekali dan berikan dinar matahari yang cukup dengan seminggu sekali meminum air campuran cuka apel atau cuka biasa.

14. Perhatikan Penyakit yang Dapat Menyerang

Ada beberapa penyakit yang dapat menyerang burung merpati, contohnya adalah sebagai berikut:

  • Newcastle Disease

Penyakit ini merupakan virus yang tergolong mematikan, termasuk burung merpati. Ciri-ciri merpati yang mengidap penyakit ini adalah pilek, kepala terkulai, lumpuh setelah 1 – 2 hari, sayap lemas, dan mengorok.

  • Penyakit Pigeon Pox

Penyakit ini merupakan virus yang menyebabkan kulit merpati menjadi bengkak kecil-kecil. Ciri-cirinya berupa kulit melepuh, berbintik-bintik, dan menyerang bagian kulit lainnya seperti kaki dan kelopak mata.

  • Penyakit E-Coli

Penyakit ini merupakan penyakit yang hanya menyerang bagian pencernaan saja dan tidak akan menjalar ke bagian lain. Ciri-ciri merpati mengalami E-coli adalah murung, tidak suka makan, dan sering buang air besar/mencret.

Nah itu dia beberapa cara budidaya burung merpati dalam kandang. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para peternak burung. Sekaligus dapat terus membudidayakan burung dalam negeri.