Hewan

Cara Budidaya Hamster yang Baik dan Benar – Perawatan

Hewan mungil bernama hamster ini memang banyak sekali pecintanya, mulai dari kalangan dewasa hingga anak-anak. Bukan hal yang mengherankan, mengingat hamster adalah peliharaan yang menyenangkan dan lucu. Sayangnya, hewan ini terkenal rapuh dan mudah sakit jika tidak dirawat dengan baik dan benar.

Namun jika kita sudah mengenali perilaku serta kebiasaan hamster, tidak menutup kemungkinan kita bisa sukses dalam memeliharanya. Bahkan yang awalnya hanya hobi semata, pada akhirnya bisa menjadi penghasilan yang menguntungkan.

Ya, seiring dengan banyaknya peminat hewan kecil ini, maka semakin terbuka lebarlah peluang bisnis budidaya hamster yang tidak kalah dengan budidaya tanaman yang menguntungkan. Jadi, tidak perlu ragu apabila Anda ingin memulai bisnis budidaya hamter, mengenai cara dan teknik pelaksanaannya bisa Anda pelajari secara instan melalui artikel ini.

Cara Budidaya Hamster yang Baik

Beberapa faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan budidaya hamster meliputi pemilihan bibit hamster, penempatan hamster, cara merawat, hingga cara pemberian pakan. Berikut akan kami ulas satu per satu cara budidaya hamster yang baik, hal ini akan berbeda dengan cara budidaya cacing lumbricus.

1. Cara pemilihan bibit hamster

Bibit hamster yang biasa dipilih sebagai indukan adalah jenis hamster Campbel yang harganya relatif murah dan perawatannya pun mudah, untuk lebih mengenal jenis hamster ini silahkan baca cara budidaya hamster campbel. Sebagai awal, Anda dapat memilih hamster berjenis kelamin betina yang gerakannya lincah serta memiliki nafsu makan yang baik dengan tampilan fisik sehat. Sedang untuk memilih hamster jantan, Anda dapat melihat tampilan fisik bokongnya. Jika bokong hamster tersebut besar, maka dapat dipastikan hamster tersebut subur.

Selain itu, faktor umur juga perlu kita perhatikan. Usia yang cocok dijadikan indukan adalah hamster berusia 4 – 11 bulan, karena jika kurang dari 4 bulan, dikhawatirkan anak yang dilahirkannya nanti lemah dan pertumbuhannya tidak maksimal.

Untuk dapat membedakan hamster jantan dan betina, ikutilah tips dan trik di bawah ini.

Cara membedakan hamster jantan dan betina

  • Jenis kelamin hamster akan jelas terlihat saat hewan tersebut memasuki usia 3 – 4 minggu
  • Peganglah hamster dengan lembut dan balikkan posisi hamater tersebut pada telapak tangan atau dengan istilah lain membuat hanster tersebut telentang. Jika kesulitan dalam membalik hamster, maka Anda dapat memasukkannya ke dalam kantong plastik yang telah dilubangi.
  • Pada hamster jantan, bentuk pantat akan lebih besar, bulat, dan panjang dari pada hamster bertina
  • Strokum dengan testis pada pejantan sudah mulai terlihat di usia 4 minggu 
  • Pada hamster betina akan terlihat puting susunya
  • Perhatikan struktur jenis kelamin jantang dan betina. Pada pejantan memiliki 2 lubang terpisah 1 – 2 cm. Lubang dekat ekor merupakan anus, sedangkan lubang di atasnya merupakan alat kelamin jantan. Sementara itu pada sang betina kedua lubang yang ada sangat dekat seperti menempel. Lubang dekat ekor adalah anus, dan yang berada di atasnya adalah alat kelamin betina
  • Hamster jantan lebih besar dibanding dengan betina
  • Kelenjar aroma bulu hamster jantan lebih besar dibanding sang betina, oleh sebab itu bau dari hamster betina lebih menyengat dibanding hamster jantan
  • Bulu hamster jantan terlihat lebih kotor dibanding dengan sang betina
  • Hamster betina biasanya lebih agresif, terlebih jika telah memasuki usia 2 tahun keatas

2. Tempat pemeliharaan

Tempat pemeliharaan atau kandang hamster sangat berpengaruh terhadap proses reproduksi dari hamster tersebut. Sediakan kandang hamster yang baik dan nyaman untuk ditinggali, idealnya untuk membudidayakan 10 ekor hamster, maka kita memerlukan satu kandang besar berisikan 2 pejantan dan sisanya betina. Jangan heran, karena hamster merupakan hewan yang memberlakukan poligami, perkawinan dapat dilakukan asal jenis hamsternya sama dan tidak terjadi perkawinan sedarah yang memungkinkan bayi hamster cacat.

Karena selama proses budidaya kita membutuhkan 3 kandang berbeda, masing-masing untuk pemeliharaan, tempat kawin, dan tempat karantina hamster betina yang sedang hamil, maka Anda dapat membuat kandang sendiri untuk menghemat biaya. Kandang tersebut bisa dibuat dari kardus bekas, kaleng bekas, atau aquarium yang sudah diberi kasa kawat sebagai penutupnya. Jangan lupa berikan tadah kotoran di bawahnya agar tidak terlalu merepotkan.

Berikan serbuk kayu, kulit padi kering, atau daun jagung yang sudah kering pula sebagai alasnya.

Kandang memang merupakan bagian penting dalam satu budidaya terlebih pula pada budidaya burung merpati pedaging.

3. Proses perkawinan

Sebelum melakukan proses pengawinan hamster, sebaiknya kita menyediakan kandang khusus untuk menyatukan sang jantan dan betina. Karena jika dicampur dengan hamter lainnya, maka akan menimbulkan kecemburuan sehingga hamster-hamster tersebut bertengkar.

Setelah diletakkan pada satu kandang, biasanya hamster jantan akan menciumi alat kelamin sang betina, namun betina akan bersikap jual mahal pada awalnya sehingga sang pejantan akan mengejar-ngejar betinanya. Proses kawin hamster bisa berkangsung selama 3 minggu, atau hanya dilakukan sekali saja dalam tempo waktu 15 menit. Proses kawin selesai jika Anda menjumpai kedua hamster saking menjilati alat kelaminnya. Cukup unik memang, namun demikianlah perilaku hewan, perkawinan yang tidak kalah unik ada pula pada pasangan Lovebird, untuk mengetahuiny, silahkan baca di cara budidaya lovebird agar cepat bertelur.

Apabila hamster betina telah hamil, maka sebaiknya Anda memberikan kandang tersendiri agar sang betina tersebut tidak merasa terancam atau stress. Untuk memindahkannya pun, Anda tidak boleh langsung memegang sang betina, gunakanlah sendok atau semacamnya untuk menghindari gigitan hamster yang sedang agresif dan galak-galaknya itu.

4. Pakan hamster

Makanan yang baik untuk hamster adalah makanan yang mengandung protein tinggi seperti telur. Telur berprotein tinggi akan membangkitkan nafsu pasangan untuk kawin. Selain telur, Anda juga bisa memberikan ragi agar hamster bisa relax serta tidak mengalami stres selama proses budidaya. Hamster yang mudah stress dapat merugikan para peternak bahkan berakhir dengan kematian hamster yang tidak diharapkan.

Sumber ragi bisa diperoleh dari makanan seperti roti, snack hamster, atau vitamin kucing dan anjing yang banyak mengandung ragi di dalamnya. Makanan hamster yang tidak kalah populer adalah biji bunga matahari, proses dari pertumbuhan bunga matahari dapat dibaca di cara menanam bunga matahari.

Cara budidaya hamster nyatanya tidak sesulit yang kita bayangkan, hanya saja memang dibutuhkan semangat dan niat ekstra untuk membangun rintisan usaha ini. Kami berharao informasi yang sudah disampaikan di atas dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi Anda sekalian.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

10 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago