Meski demikian para pembudidaya ikan lele juga berusaha meningkatkan kualitas lele hasil produksinya sekaligus meningkatkan omset. Salah satu teknik terbaru dalam budidaya ikan lele adalah budidaya ikan lele dengan sistem bioflok. Bioflok ini merupakan teknik pemeliharaan ikan dengan memaksimalkan jumlah tebar ikan lele pada wadah terbatas dimana airnya dikondisikan menjadi kaya mikroorganisme bermanfaat yang akan menguraikan kotoran ikan lele menjadi makanan lagi. Baca juga Cara Budidaya Ikan Cupang
Kotoran lele akan berubah menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang mana sebenarnya merupakan perpaduan dari alga, ganggang dan bakteri yang merupakan makanan alami ikan. Setelah diuji coba ternyata metode bioflok merupakan cara terbaik memelihara ikan lele untuk saat ini dimana peternak bisa menghemat pakan hingga 50%. Anda tentu penasaran bukan? Pada artikel ini kami akan mengulas lebih detail mengenai cara budidaya ikan lele sistem bioflok.
1. Persiapan Kolam Bioflok
Setelah siap maka selanjutnya tinggal pengisian air. Baca juga Cara Budidaya Ikan Nila
2. Persiapan Air Kolam Bioflok
Seperti namanya yaitu bioflok yang mana “bio” berarti makhluk hidup sedangkan “floc” berarti gumpalan. Maka air dalam kolam bioflok ini nantinya akan dipenuhi gumpalan-gumpalan kecil yang merupakan kumpulan
Untuk mengkondisikan air seperti ini maka setelah kolam diisi air lalu kita memberikan pupuk dasar berupa pupuk organik (pupuk kandang) yang mana sudah disekomposisikan terlebih dahulu. Setelah itu anda perlu memasukkan molase (gula) dengan kadar 250 ml/m3. Molase ini akan berguna sebagai sumber energi bagi bakteri pengurai.
Langkah selanjutnya ialah memasukkan bakteri probiotik jenis bacilus sp. Namun kini dalam produk probiotik juga sudah dilengkapi berbagai jenis bakteri lainnya yang juga bermanfaat.
Setelah itu diamkan air minimal 2 minggu. Air yang sudah jadi akan berwarna merah kecoklatan yang mana artinya sudah dipenuhi bakteri dan ganggang.
3. Pembesaran Bibit Ikan Lele
Bibit Ikan lele yang akan dimasukkan kedalam kolam bioflok memang seharusnya yang sudah berusia 1 bulan agar disamakan ukurannya terlebih dahulu. Untuk itu, bibit lele yang masih kecil dipelihara dahulu dikolam pembesaran lalu diseleksi ukurannya setelah berusia 1 bulan untuk kemudian dipindahkan ke kolam bioflok.
Air di kolam pembesara juga sebaiknya dikondisikan mirip dengan air dalam kolam bioflok agar iakn tidak kaget nantinya ketika baru dipindah kolam. Baca juga Cara Budidaya Belut di Air Jernih
4. Pemeliharaan di Kolam Bioflok
Ikan lele yang sudah berusia 1 bulan dan sudah disortir maka segera dipindah ke kolam bioflok untuk dipelihara. Pada tahap ini maka anda sudah bisa mulai mengurangi porsi pakannya secara bertahap tiap minggunya. Mulai dari 10%, 20% hingga 50% pada akhirnya.
Yang perlu anda cermati adalah penambahan bakteri probiotik secara berkala serta jam pemberian pakan juga tidak berubah. Jika sedari awal anda memberikan pakan 3 kali maka saat di kolam bioflok pun masih tetap 3 kali haya saja porsinya mulai dikurangi. Baca juga Tips Sukses Budidaya Ayam Kampung
Kenapa dikurangi? Karena ikan sudah akan mendapat pakan alami yang kaya nutrisi dari airnya selain itu kotoran ikan juga akan diubah menjadi pakan yang bermanfaat. Hal ini akan membuat anda lebih hemat dalam pemberian pakan.
5. Cara Pemberian Pakan
Untuk memberikan pakannya maka anda bisa menggunakan pelet yang sudah dibasahi dan didiamkan 5-10 menit agar mengembang terlebih dahulu lalu ditaburkan dari 3 sudut kolam bioflok. Agar semakin menghemat biaya, maka
Pakan diberikan 3 kali yakni pagi jam 9 lalu siang jam 3 dan malam jam 8 atau 9. Jangan memberikan pakan terlalu pagi serta jangan memberikan pakan terlalu banyak. Jumlah pakan adalah 2,5% dari total berat badan ikan yang mana nantinya dibagi lagi menjadi 3 untuk dierikan pagi, siang dan sore. Untuk itu anda harus rutin melakukan pengechekan sample berat badan ikan lele untuk menentukan banyaknya pakan yang harus diberikan Baca juga Cara Budidaya Mentok Secara Intensif
6. Penambahan Probiotik Secara Rutin
Karena ikan lele ini tergolong sangat rakus, maka apabila ukuran tubuhnya semakin besar, maka semakin banyak pula makannya. Kadar mikroorganisme dalam air bioflok juga akan cepat berkurang pada saat usia ikan lele sudah dewasa.
Untuk menjaga kestabilan kadar mikroorganisme dalam kolam, maka anda perlu melakukan penambahan probiotik secara rutin. Paling bagus adalah seminggu sekali. Dengan demikian air dalam kolam tetap akan didominasi oleh mikroorganisme bermanfaat. Baca juga Cara Budidaya Burung Lovebird
7. Panen Lele
Panen pada budidaya ikan lele sistem bioflok bisa diakukan lebih cepat yakni 15-20 hari lebih awal dari pada pemeliharaan model konvesional. Mengapa bisa demikian? Karena asupan nutrisi ikan lele dalam sistem bioflok senantiasa terpenuhi setiap saat sehingga ukuran tubuhnya lebih cepat berkembang. Baca juga Cara Menanam Cabe Sistem Plastik Mulsa
Demikianlah pembahasan kami mengenai cara budidaya ikan lele sistem bioflok. Semoga artikel inni bisa membantu anda mengembangkan dan meningkatkan usaha budidaya lele anda.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…