Jamur

5 Cara Budidaya Jamur Merang Media Ampas Tebu Paling Mudah

Jamur merang (Volvariella volvaceae) pada awalnya merupakan jamur liar yangtumbuh diatas merang yang telah membusuk. Merang sendiri merupakan malai atau jerami padi, biasanya padi yang telah dipanen bagian jeraminya akan dibuang begiti saja. Saat jerami ini berfermentasi maka akan membuat jamur merang tumbuh secara alami pada permukaan atau sela-sela jerami. Jamur merang sendiri merupakak jamur yang aman untuk di konsumsi dan memiliki cita rasa yang enak.

Pada awalnya jamur merang tidak memiliki nilai ekonomi yang tinggi, namun setelah kemudian ditemukan manfaat dan kandungan vitamin mineral yang baik bagi tubuh. Mulailah banyak bermunculan sentra budidaya jamur merang sebab, nilai ekonomi jamur ini relatif tinggi. Permintàn jamur merang dipasaran juga cukup tinggi sehingga peluang akan usaha ini masih cukup menjanjikan sebagaimana cara budidaya jamur merang dengan media kardus . Bagi anda yang tertarik untuk mulai coba menekuninya, berikut 5 Cara Budidaya Jamur Merang Media Ampas Tebu paling mudah.

1. Persiapan Alat dan Bahan

Tahapan awal dalam bididaya jamur merang adalah mempersiapkan alat dan bahan cara budidaya jamur merang media jerami . Beberapa alat dan bahan yang wajib disiapkan adalah sebagai berikut :

  • Ampas tebu (250 Kg)
  • Dedak halus (50-75kg)
  • Kapur 5 Kg
  • Bibit Jamur merang 60-70 log untuk ukuran kumbung 4×6 meter dengan kebutuhan 1 log/meter persegi.
  • Jerami 1.200 kg-1.300 kg dengan ketentuan jerami digunakan sebagai media bawah.
  • Kadar air jerami berkisar antara 14-17%.
  • Dedak halus 150-200 kg.
  • Kapur sebanyak 25-30 kg.
  • Setelah media siap maka tahap selanjutnya adalah pembuatan serta pengomposan media.

2. Pembuatan Media dan Pengomposan

Pembuatan media sebagaimana dalam cara budidaya jamur merang dengan media kardus dan Pengomposan  dilakukan dalam dua tahap. Dimana pengomposan untuk media atas atau ampas tebu dan pengomposan kedua untuk media jerami. Langkah-langkah dalam pengomposan adalah sebagai berikut :

Pengomposan Media Ampas Tebu

  •  Potong-potong jerami dengan ukuran 2-3 cm.
  • Kemudian rendam potongan dengan menggunakan air bersih.
  • Pastikan semua bagian terendam dengan sempurna.
  • Setelah itu, kemudian ditata diatas terpal dengan ketebalan 10-15 cm.
  • Taburkan kapur diatas permukaan ampas tebu.
  • Setelah itu, kompos disusun hingga mencapai ukuran 10x80x50 cm.
  • Kemudian ditutup menggunakan terpal hingga tertutup rapat.
  • Pada hari kedelapan penutup dibuka, kemudian ampas tebu dibolak-balik.
  • Lakukan pembalikan dengan merata kemudian taburkan dedak sedikit dengan sedikit dengan merata.
  • Setelah itu, kemudian ditata sebagaimana semula.
  • Fermentasikan kembali ampas tebu selama 3 hari.
  • Sehingga total lama waktu pengomposan memakan waktu 12 hari.
  • Setelah itu, media sudah dapat digunakan sebagai media jamur.
  • Sebaiknya pengomposan ampas tebu dilakukan 5 hari sebelum ampas jerami.  

Pengomposan Media Jerami

  • Rendam jerami dalam bak berukuran besar.
  • Pastikan jerami terendam dengan merata.
  • Kemudian injak injak rendaman jerami agar ukuran jerami menjadi lebih kecil.
  • Injak hingga permukaan air berbuih, setelah itu kemudian angkat jerami dari rendaman .
  • Bagian dasar komposan lebih dahulu ditaburi kapur dengan merata.
  • Kemudian susun jerami yang telah direndam diatas permukaan taburan kapur.
  • Susun jerami dengan ukuran panjang 1 meter dan lebar 1 meter serta ketinggian 1,5 meter.
  • Setiap ketebalam mencapai 25 cm bagian permukaan ditaburi kapur hingga merata.
  • Lakukan seterusnya hingga tinggi ketebalan mencapai 150 cm.
  • Kemudian tutup dengan menggunakan terpal hingga tertutup dengan sempurna.
  • Pada hari ke lima komposan dibalik dan diaduk serta dicampur menggunakan dedak.
  • Campuran dilakukam hingga dedak dan jerami tercampur secara merata.
  • Pencampuran lebih efektif jika dilakukan sedikit demi sedikit.
  • Jika komposan nampak kering, maka perlu dilakukam penyiraman agar media nampak lebab.
  • Setelah itu kemudian tata kembali komposan jerami  sebagaimana sebelum di bongkar.
  • Setelah itu, fermentasikan kembali selama tiga hari baru setelahnya, dapat digunakam sebagai media bagian bawah. 

3. Inokulasi Bibit Jamur

Setelah media siap, maka anda bisa langsung melakukan inokulasi atau penanaman jamur sebagaimana cara budidaya jamur kancing . Langkah-langkan inokulasi binit jamur merang adalah sebagai berikut:

  • Pastikan kumbung dalam kondisi bersih dan siap digunakan.
  • Kemudian masukkan media kedalam rak didalam kumbung.
  • Dengan ketentuan media kompos jeramundiletakkan dibagian bawah, dan media ampas tebu diletakkan di permukaan atau bagian atas.
  • Setelah media selesai dimasukkan maka tahapan lanjutan, tutup semua ruangan dan kunci rapat agar proses pasteurisasi berlangsung optimal.
  • Hal ini dilakukan kurang lebih selama 5 jam hingga suhu ruangan mencapai 70 derajat celcius, gunakan termometer agar memperoleh suhu yang tepat.
  • Satu hari setelah proses ini, bibit jamur sudah dapat langsung ditaman pada media.
  • Terlebih dahulu buka jendela dan pintu kumbung jamur agar udara steam dapat keluar.
  • Biarkan hingga suhu turun hingga 35-36 derajat celcius.
  • Kemudian, bawa bibit masuk kedalam kumbung, dan uraikan bibit kedalam wadah atau ember yang bersih.
  • Kemudian anda bisa langsung melakukan penanaman dengan menyebarkan bibit pada bagian media bawah.
  • Hindarkan bibit terpapar sinar matahari langsung.
  • Seteleh penananam selesai maka tahapan selanjutnya adalah kumbung ditutup rapat dan dibiarkan selama 3 hari.
  • Setelah hari keempat maka media dapat disiram menggunakan air bersih melalui handsprayer, kemudian dilanjutkan dengan tahapan pemeliharaan dan perawatan.

4. Perawatan dan Peneliharaan

Perawatan dan pemeliharaan merupakan elemen penting dalam budidaya jamur merang seperti pada cara menanam jamur tiram di daerah panas . Sebagai catatan pada saat masa awal pertumbujan jamur maka kumbung harus rutin dibukan pada jam 1-3 malam dengan lama waktu dibukam 1-2 jam. Selain itu, berapa hal yang wajib dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Penyiraman

Penyiraman dilakukan secara rutin setiap dua hingga tiga hari sekali. Tergantung kondisi cuaca dan kelembaban udara. Penyemprotan dilakukan menggunakan handsprayer agar butiran air menyebar dengan merata, penyiraman dilakukan pada jam 12-1 siang . Jaga suhu dalam kumbung 35-36 derajat celcius dimaana merupakan suhu ideal untuk pertumbuhan jamur merang. Serta kelembaban ideal mencapai 80-85%.

  • Pengendalian Hama dan Penyakit

Ketika jamur mulai tumbuh, maka sanitasi kumbung harus selalu dijaga. Kelembabam harus dikontrol serta kebersihan kumbung juga harus diperhatikan. Untuk pengendalian hama dan penyakit dilakukam secara manual. Yaitu dengam membuang bagian atau tanaman yang terserang penyakit. Sehingga tidak menular kepada jamur merang yang sehat. 

5. Pemanenan

Panen jamur merang seperti pada cara budidaya jamur kuping dengan  serbuk gergaji dapat mulai dilakukan pada hari ke sepuluh atau sebelas setelah bibit ditanam. Serta dapat terus dipanen dengan frekuensi setiap 15-20 hari. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti pisau atau ember. Kedua alat tersebut harus dalam kondisi steril dan bersih, oleh karenanya sebelum digunakan sebaikmya dibersihkan dengan menggunakan alkohol 70% terlebih dahulu.

Waktu pemanenan dapat dilakukam setiap pagi atau sore hari. Jamur yangdapat dipanen memiliki kriteria yakni berwarna putih serta memiliki ukuran yang besar dan berbentuk sepertu bulat telur.

Produktifitas jamur merang yang dibudidayakam pada kumbung berukuran 4×6 meter dapat mencapai 250 kilo gram. Hasil ini bahkam bisa lebih banyak dengan catatan perawatan dan pemeliharaan dilakukan dengan intensif.

5 Cara Budidaya Jamur Merang Media Ampas Tebu paling mudah. Tentu saja dapay menjadi inspirasi bisnis dengan keuntungan yang menjanjika. Apalagi usaha ini bisa dikatakan sebagai usaha sampingan yang tidak memakan waktu seharian penuh. Selamat mencoba, semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

10 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago