Selain itu, jamur tiram cokelat juga belum familiar bagi sebagian masyarakat Indonesia. Padahal harga jamur tiram cokelat relatif lebih mahal ketimbang jamur tiram putih, dimana harga per kilonya dapat mencapai 12-14 ribu, sedangkan harga jamur tiram putih hanya di kisaran 8-10 ribu rupiah.
Secara teknis, budidaya jamur tiram cokelat juga relatif hampir sama dengan budidaya jamur pada umumnya. Hal ini tentu dapat membawa peluang dan potensi usaha yang menguntungkan. Terlebih lagi jamur tiram cokelat memiliki keunggulan dari rasa dan tekstur dimana aroma dan rasanya lebih khas dan kenyal ketimbang jamur tiram putih.
Sehingga tentunya akan lebih dapat memuaskan para pecinta terutama hidangan jamur tiram. Selain itu, melihat kondisi dan iklim Indonesia yang relatif sangat cocok untuk budidaya jamur ini, maka tentunya tidak ada hambatan yang berarti sebagaimana cara budidaya jamur merang alami.
Oleh sebab itu, maka tentu hal ini dapat menjadi peluang usaha bagi Anda. Sebab potensi usaha ini masih cukup menjanjikan, karena pastinya relatif belum banyak pesaing sebagaimana budidaya jamur tiram putih yang sudah cukup banyak yang melakukannya. Nah, tunggu apa lagi, sudah saatnya Anda mulai mencoba usaha ini agar tentunya dapat mendapat keutungan yang besar. Tentunya dengan tetap memperhatikan 7 cara budidaya jamur tiram cokelat agar panen melimpah berikut ini, simak selengkapnya.
1. Persiapan Bahan dan Alat
Tahap awal dalam budidaya jamur tiram cokelat tidak jauh berbeda dengan budidaya jamur pada umumnya seperti pada cara budidaya jamur paha ayam. Anda terlebih dahulu harus mempersiapkan alat dan bahan yang tentunya sudah cukup familiar. Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain sebagai berikut :
2. Pembuatan Baglog
3. Proses Sterilisasi
Sterilisasi merupakan tahapan yang wajib dilakukan. Sebab media dalam baglog yang akan digunakan harus terbebas dari bakteri, atau juga jenis jamur liar lainnya sebagiaman cara budidaya jamur tiram f0. Oleh sebab itu, maka proses sterilisasi akan dapat menjamin media steril dan bersih serta bebas dari kontaminasi. Adapun tahapan sterilisasi sendiri dapat dilakukan dengan metode antara lain sebagai berikut :
4. Inokulasi dan Inkubasi
5. Pemindahan Baglog ke Kumbung
Selanjutnya baglog di tata dalam rak dengan ketinggian 3-4 baglog di dalam rak. Tata dengan rapi, sehingga memudahkan pemeliharaan. Saat miselium telah memenuhi baglog maka selanjutnya buka cincin dan kapas, serta potong plastik sisa agar batang jamur dapat tumbuh dengan leluasa.
6. Perawatan dan Pemeliharaan
Penyiraman cukup dilakukan dengan menyemprotkan air menggunakan sprayer pada bagian atap dan lantai kumbung. Jika cuaca lembab maka penyiraman dapat di kurangi intensitasnya. Untuk pengendalian HPT dapat dilakukan dengan pencegahan, yakni segera mematikan hama yang nampak dan terlihat serta membuang baglog yang mengalami kontaminasi dan terserang penyakit.
7. Panen
Panen ditunjukkan dengan ukuran jamur yang sudah maksimal dan mekar 2-3 buah. Jamur tiram putih memiliki batang yang berwarna putih dan kepala jamur yang berwarna cokelat. Sebaiknya panen dilakukan pada pagi atau sore hari agar kualitas dan kesegarannya terjaga dengan baik.
Itulah tadi, 7 cara budidaya jamur tiram cokelat agar panen melimpah. Selamat mencoba, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda!
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…