Cara Budidaya Kepiting Rajungan – Perawatan Sampai Panen

Banyaknya perburuan kepiting rajungan dengan tujuan untuk dikonumsi atau pun keperluan lainnya membuat populasi kepiting rajungan kian menyusut. Padahal, kandungan gizi serta rasanya yang enak masih banyak diminati oleh masyarakat.

Maka dari itulah budidaya kepiting rajungan masih menjadi salah satu budidaya yang potensial dan menjanjikan keuntungan besar seperti budidaya burung Gould Amadin. Pelajarilah cara budidaya kepiting rajungan yang menguntungkan dan menghasilkan panen melimpah seperti yang sudah kami susun pada halaman ini.

Sekilas Perbedaan Antara Rajungan dan Kepiting

Banyak orang salah mengerti dan mengira rajungan sama dengan kepiting yang kita nikmati selama ini. Keduanya memang mirip dan berasal dari keluarga yang sama, namun tentu ada perbedaan mendasar yang memisahkan keduanya.

Perbedaan yang paling mencolok dapat kita lihat dari tampilan kaki keduanya. Rajungan memiliki kaki yang lebih panjang dan juga lebih pipih jika dibandingkan dengan kepiting. Cangkang dari rajungan pun biasanya membentuk pola bentol-bentol, sedangkan pada kepiting cenderung polos.

Rajungan pada umumnya banyak ditemukan di laut, sedangkan kepiting sudah banyak dibudidayakan di daratan seperti cara budidaya pembesaran lobster air tawar, karena bisa hidup pada dua alam, yaitu air dan darat. Sedangkan rajungan menghabiskan hidupnya hanya di lautan.

Untuk kualitas dagingnya, daging rajungan dikenal lebih manis dan lebih nikmat dibandingkan dengan daging kepiting budidaya. Selain itu, cara budidayanya pun pasti berbeda, silahkan lihat di cara budidaya kepiting kenari untuk mempelajarinya.

Cara Budidaya Kepiting Rajungan

Agar bisnis budidaya kepiting rajungan Anda berjalan dengan efektif tanpa membuang-buang banyak uang dan peluang, maka Anda harus mengerti tentang seluk-beluk budidaya hewan berbuku-buku ini. Berbagai persiapan lahan dan juga bibit merupan faktor utama yang tidak boleh terlewatkan.

Berikut cara budiaya kepiting rajungan selengkapnya.

1. Persiapan Lahan Budidaya

Lahan budidaya kepiting rajungan tidak butuh tempat yang khusus seperti cara budidaya ikan patin di kolam terpal. Rajungan mampu bertahan di segala kondisi lahan, bahkan di kolam buatan sekalipun. Namun yang perlu diperhatikan adalah kadar air serta pH di dalamnya.

Pastikan pH lahan budidaya kepiting rajungan berada pada kisaran 7 hingg 8, sebab pH dalam kolam budidaya akan sangat menentukan keberhasilan ternak rajungan itu sendiri.

2. Persiapan Indukan Rajungan

Seperti halnya cara budidaya ikan hias oranda , dalam budidaya kepiting rajungan kita juga membutuhkan indukan yang berkualitas. Karena tentu saja idukan berkualitas akan membawa anakan yang berkualitas pula. Ciri-ciri dari indukan berkualitas adalah:

  • Badan terlihat sehat
  • Gerakan masih melawan saat dipegang
  • Tidak memiliki cacat pada tubuhnya
  • Porsi badannya seimbang

3. Kualitas Air Kolam Menjadi Perhatian Utama

Jaga kualitas air kolam budidaya kepiting rajungan, gantilah air dalam kolam setidaknya satu minggu sekali untuk menjamin kebersihannya. Rajungan-rajungan yang dipelihara dalam air kolam yang baik tentu akan menghasilkan keturunan yang berkualitas.

Bila perlu tambahkan filter untuk menjamin sirkulasi air dalam kolam budidaya, dengan demikian rajungan akan merasa seperti berada di habitat aslinya. Jika Anda mengandalkan air pasang untuk mengisi kolam budidaya, maka persiapkan pula pompa untuk mengantisipasi terlambatnya air laut naik. 

4. Metode Pembesaran Rajungan

Ada beberapa metode pembesaran yang bisa kita lakukan, Anda bisa menerapkan sistem keramba apung atau pun jaring yang dipasang di dekat pantai. Tapi para petani rajungan biasanya memilih membuat kolam tambak agar lebih praktis seperti dalam cara budidaya ikan cupang di kolam beton.

Ukuran kolam tambak yang ideal adalah berkisar antara 50 x100 meter. Kolam tambak dengan ukuran ini mampu menampung benih rajungan hingga 10 ribu ekor. Terlalu banyak memasukkan bibit rajungan malah akan membuat kepiting-kepiting tersebut mati karena saling memangsa.

Kolam budidaya kepiting rajungan tidak harus berupa kolam permanen, tapi Anda bisa juga menggunakan jaring dengan ukuran yang disesuaikan dengan banyaknya bibit rajungan.

5. Pemberian Pakan Rajungan

Pakan yang biasanya diberikan untuk kepiting rajungan adalah ikan curah yang harganya murah dan mudah didapatkan. Pemberian pakan cukup dilakukan seminggu sekali, asalkan tetap rutin sehingga tidak ada kemungkinan kepiting saling memangsa karena lapar. 

6. Tahap Pembesaran dan Penggemukan

Proses pembesaran merupakan proses untuk membesarkan bibit rajungan yang semula berukuran 30 – 50 gr per ekor menjadi seberat 200 – 300 gr per ekornya. Sedangkan tahap penggemukan adalah proses peningkatan berat rajungan yang semula 100 – 150 gr per ekor menjadi 200 – 300 gr per ekornya.

Untuk kesuksesan budidaya kepiting rajungan sangat disarankan untuk memelihara dalam sistem yang disebut sistem baterai atau menebar sebanyak 40 ekor bibit per m2. Perlu diperhatikan juga untuk memasang pagar bambu yang mengelilingi kolam agar rajungan tidak mudah lepas.

7. Penanggulangan Hama dan Penyakit

Seperti halnya mengatasi hama boleng pada ubi jalar, hama dan penyakit pada kepiting rajungan juga wajib untuk dibasmi. Cara terbaik untuk menghindari hama serta penyakit adalah dengan menjaga kebersihan di area tambak dan memastikan kondisi air selalu baik.

Tidak perlu menambahkan antibiotik pada kolam, karena justeru akan membuat endapan di dasar kolam budidaya.

8. Proses Panen

Untuk memudahkan pemanenan, Anda dapat menguras kolam hingga menyisahkan air setinggi 30 cm saja, pakailah jaring untuk memanen kepiting rajungan alih-alih tongkat bambu karena memiliki resiko tinggi dan bisa mengakibatkan kepiting cedera.

Rajungan yang cedera berpotensi untuk mati atau harga jualnya menjadi lebih rendah, sayang sekali, bukan?

9. Perlakuan Pasca Panen

Setelah panen, kolam harus segera dikosongkan dari air dan melalui proses pengolahan lagi. Padatkan tanah pada kolam tambak lalu keringkan dan taburi dengan batu kapur di sekelilingnya. Proses ini sama seperti cara budidaya ikan air payau, dan bisa berlangsung selama 3 sampai 5 hari.

Itulah langkah-langkah atau cara budidaya kepiting rajungan yang bisa Anda praktekkan untuk meningkatkan hasil produksi dan kualitas dari rajungan tanpa harus mengeluarkan biaya banyak. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian, salam budidaya.