Cara Budidaya Rumput Raja dan Perawatannya

Rumput raja sudah lama digunakan sebagai pakan ternak seperti sapi. Ukurannya yang besar dan daunnya yang tebal membuat ternak puas saat mengkonsumsinya. Silahkan pelajari cara budidaya rumput raja untuk pakan ternak Anda.

Rumput raja memang memiliki ciri-ciri yang berbeda dari jenis rumput lainnya. Kehadirannya memang dikhususkan untuk pakan ternak, dan bukan sebagai rumput hias.

Untuk lebih mengenal jenis rumput yang satu ini, mari kita simak ciri-ciri dari rumput raja berikut ini:

  • Batangnya tebal dengan tekstur daun yang kasar
  • Berbulu panjang, dan lebar daunnya bisa mencapai 3 – 6 cm. Sementara untuk panjangnya bisa mencapai 70 – 100 cm
  • Bentuknya hampir mirip dengan tanaman tebu, mampu tumbuh hingga mencapai ketinggian 2 -4 meter
  • Pada tiap rumpunnya, bisa membentuk 20 – 40 batang tanaman, tergantung dari kesuburan tanah
  • Tumbuh optimal pada ketinggian 0 – 1500 mdpl
  • Memiliki usia hidup yang panjang

Sama seperti Jenis Tanah untuk Menanam Rumput Gajah Mini, rumput raja pun membutuhkan tanah yang subur untuk bisa tumbuh. Jika kondisinya memungkinkan, rumput gajah mampu diprodukdi hingga 1.076 ton / ha / tahun. Namun tentu saja untuk meraih hasil tersebut dibutuhkan pengetahuan seputar cara budidaya rumput raja yang benar, silahkan disimak pada penuturan berikut ini.

Cara Budidaya Rumput Raja

1. Persiapan Lahan Budidaya

Langkah pertama yang perlu dikerjakan dalam cara budidaya rumput raja adalah persiapan lahan budidayanya. Bersihkan lahan dari semak belukar yang mengganggu, termasuk pula pepohonan yang ada di sekitar.

Lakukan pencangkulan atau pembajakan tanah sedalam kurang lebih 40 cm. Tujuannya adalah untuk memisahkan lapisan tanah menjadi bongkahan. Hal ini bertujuan pula untuk menyingkirkan sampah-sampah yang menumpuk di tanah.

Selain itu, pembalikan tanah perlu dilakukan pula agar aktivitas mikroorganisme di dalamnya hidup kembali. Dengan demikian, mineralisari bahan organik dapat berlangsung secara cepat.

Berikan pula pupuk dasar berupa pupuk NPK dengan dosis per ha sebanyak: 80 kg TSP, 60 kg KCL, serta 110 kh Urea. Atau bisa pula dengan pupuk kandang sebanyak 10 ton / ha, serta 50 kg KCL dan 50 kg SP36 / ha.

Jika memiliki waktu senggang, Anda bisa membuat pupuk organik dengan memanfaatkan kotoran sapi. Caranya bisa dilihat di Cara Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi dengan EM4. Demikian pula untuk pupuk kimianya, bisa pula dipelajari dengan membaca Cara Membuat Pupuk NPK Sendiri.

Jika proses pemupukan selesai, lahan sebaiknya diistirahatkan semala kurang lebih 7 hari. Buatlah parit dengan kedalaman 20 cm, namun pada tanah berkontur miring, pengolahan tidak perlu dilakukan. Cukup buat lubang-lubang menurut kontur tanahnya untuk menahan laju erosi.

2. Proses Penanaman Rumput Raja

Jika penanaman rumput raja dilakukan pada daerah tanpa irigasi, baiknya dilakukan setelah hujan pertama hingga pertengahan musim hujan. Dengan demikian, perakaran rumput raja pada musim kemarau sudah cukup dalam dan kuat.

Cara budidaya rumput raja biasanya dilakukan melalui teknik stek seperti halnya Cara Stek Bunga Mawar Agar Cepat Tumbuh. Dan juga teknik perakaran (pols), seperti halnya Cara Menanam Padi yang Baik dan Menguntungkan Bagi Para Petani di Desa. Berikut adalah panduan lengkapnya.

  • Masukkan 3/4 bagian dari panjang stek dengan kemiringan  30 derajat. Atau bisa pula dengan cara memasukkan stek kedalam tanah secara terlentang.
  • Ciri-ciri bibit stek yang baik adalah: tumbuhan tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda juga, memiliki 2 mata tunas, warna kulitnya hijau – hijau mudah.
  • Untuk teknik pols, kebutuhan tanamannya adalah sebagai berikut: berusia muda, rumpunnya tegak dan sehat, tingginya sama dalam satu rumpun.
  • Tujuh hari pasca penanaman, alirkan air secukupnya ke lahan perkebunan. Lakukan pergantian tanaman jika terdapat stek atau pols yang mati. 

3. Teknik Perawatan Rumput Raja

Sama seperti merawat tanaman budidaya lainnya seperti Cara Budidaya Jagung Manis dan Perawatannya, merawat rumput raja pun tidak terlalu sulit. Anda hanya perlu melakukan langkah-langkah berikut ini.

  • Penyiangan

Yang dimaksudkan dengan penyiangan adalah membersihkan tanah di sekitar dari tanaman liar. Selain itu, baik pula dilakukan penggemburan tanah dengan cara membalikkan tanah tersebut.

Perlu diperhatikan, ketika mencangkul tanah, baiknya dilakukan dengan hati-hati. Hal tersebut bertujuan agar akar dari tanaman rumput raja tidak mengalami luka.

  • Pemupukan

Pemupukan rumput raja dapat dilakukan setelah tanaman berusia 2 minggu. Pupuk yang biasa digunakan sebagai pupuk lanjutan adalah pupuk Urea dengan dosis 50 kg / ha. Selepas itu, pemupukan bisa dilakukan 3 – 4 tiap tahunnya.

Atau lakukan pemupukan setelah tigak kali pemotongan dengan dosisi pupuk yang sama. 

4. Proses Pemotongan

  • Pemotogan tahap 1

Proses pemotongan pertama disebut juga sebagai pemotongan paksa. Hal ini dikarenakan usia rumput raja masih 2 – 3 bulan, namun pemotongan tersebut perlu dilakukan agar pertumbuhannya serempak.

Selain itu, pemotongan ini juga dimaksudkan agar jumlah anakan pun bertambah.

  • Pemotongan tahap 2

Pemotongan berikutnya bisa dilakukan tiap 6 minggu sekali. Namun jika dilakukan saat musim kemarau, waktu pemotongan bisa diperpanjang lagi. Tinggi pemotongan yang ideal adalah 10 – 15 cm dari permukaan tanah.

Hindari pemotongan yang terlalu tinggi, sebab akan banyak sisa batang rumput yang mengayu. Tetapi jangan pula memotong terlalu pendek, sebab akan mengurangi mata tunas yang akan tumbuh.

  • Peremajaan rumput raja

Peremajaan rumput raja baiknya dilakukan saat tanaman telah berusia 3 – 4 tahun. Namun semua juga bergantung pada situasi dan juga kondisi lingkungan perkebunannya.

Pelaksanaanya pun bisa dilakukan secara bertahap. Artinya, diantara rumpun lama ditanami stek atau pols yang baru. Setelah rumpun baru tumbuh dengan baik, rumpun lama bisa dicabut.

Demikian seterusnya hingga persediaan rumput raja di kebun tetap tersedia dan petani tidak perlu membeli bibit lagi.

Itulah tadi cara budidaya rumput raja, semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Tentu akan sangat meringankan biaya produksi apabila ternak Anda makan dari hasil perkebunan sendiri. Demikian pula untuk pupuknya, bisa Anda sediakan secara mandiri melalui Cara Membuat Pupuk Organik Dari Limbah Sampah Rumah Tangga.