Tips dan Trik

Cara Membuat Pupuk Alami untuk Tanaman Cabe – Mudah Dilakukan Sendiri

Salah satu hal yang wajib dilakukan dalam budidaya tanaman cabe adalah pemberian pupuk yang tepat bagi tanaman tersebut. Tentu saja hal ini akan menambah pengeluaran bagi para petani cabe. Oleh karena itulah penting bagi kita, khususnya para petani pemula untuk mengetahui cara membuat pupuk alami untuk tanaman cabe.

Ya, meskipun tanaman cabe tergolong mudah ditumbuhkan di berbagai jenis tanah, namun penambahan nutrisi melalui pupuk tentu akan menunjang tanaman menjadi subur, berbuah lebat, serta terhindar dari hama dan penyakit.

Pada pembahasan kali ini, kami akan mengulas mengenai pembuatan pupuk organik yang dapat Anda kerjakan sendiri di rumah. Bahan serta pengerjaannya sangat sederhana sehingga tingkat keberhasilannya bisa mencapai 100 %. Langsung saja disimak penjelasan di bawah ini.

Baca pula: Daftar benih cabe terbaik tahan penyakit

Cara Membuat Pupuk Alami untuk Tanaman Cabe

Resep pembuatan pupuk untuk tanaman cabe ini tidak hanya berfungsi untuk menyuburkan tanaman, namun telah terbukti menghindarkan tanaman dari berbagai virus serta bakteri yang kerap menghinggapi tanaman cabe Anda. Pupuk yang akan kita buat ini adalah pupuk cair dengan alasan pupuk cair lebih cepat diserap dibanding dengan pupuk padat lainnya.

Untuk alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut.

Alat:

  • Drum dengan volume 200 L. Usahakan untuk memasang pipa atau kran yang berfungsi untuk mengeluarkan air
  • Timba dengan volume 10 L

Baca pula: cara membuat pupuk hayati biofertilizer sendiri

Bahan:

  • Kecambah kacang hijau yang baru pecah sebanyak 3 kg
  • Pupuk kandang dari kotoran kambing 30 kg
  • Tepung jagung 3 kg
  • Dedak 3 kg
  • Gula merah sebanyak 500 gr
  • Dolomit 5 kg
  • Larutan em4 1 botol
  • Ragi tape 10 buah
  • KNO3 Putih 2 kg
  • MKP 2 kg
  • Magnesium Sulfat 1 kg
  • Calsium Fertilizer 500 gr

Cara Membuat:

  1. Lubangi bagian atas atau tutup dari ketiga drum yang sudah disediakan, beri selang penghubung yang sudah dipasang pada botol air mineral berisi air.
  2. Rebus gula merah menggunakan 3 L air hingga larut, kemudian diamkan sampai dingin.
  3. Beri larutan em4 pada rebusan gula merah yang telah dingin tersebut bersamaan dengan ragi tape yang telah dihancurkan. Biarkan hingga 5 hari.
  4. Hancurkan kecambah kacang hijau dan beri air sebanyak 5 L
  5. Siapkan kotoran kambing, tepung jagung, dedak, dan dolomit. Campur semua bahan tersebut hingga rata kemudian masukkan pada drum yang sudah diberi kran pada bagian bawah, dan selang pada bagian atas
  6. Beri air hingga mencapai ketinggian 3/4 dari drum, aduk hingga rata lalu masukkan larutan gula merah yang sudah tercampur dengan em4 dan telah didiamkan selama 5 hari.
  7. Masukkan air kecambah aduk kembali sampai semua bahan tercampur rata
  8. Tutup rapat drum agar tidak ada udara yang keluar kecuali lewat lubang drum yang sudah dipasangi selang
  9. Biarkan proses fermentasi berlangsung selama 20 hari kedepan
  10. Buka drum pada hari ke 21
  11. Siapkan timba untuk diisi dengan air sebanyak 5 L, masukan ke dalamnya KNOP3 sebanyak 2 kg, MKP sebanyak 2 kg, Magnesium sulfat sebanyak 1 kg, serta Calsium fertilizer sebanyak 500 gram, aduk hingga larut dan menjadi hancur
  12. Isikan larutan dalam timba tersebut pada drum yang telah dibuka, aduk lagi hingga tercampur rata, diamkan selama 2 malam
  13. Pupuk cair telah siap digunakan, cara mengambilnya cukup dengan membuka kran yang telah Anda sediakan pada bagian bawah drum.

Baca pula: cara menanam buah semangka raksasa

Itulah cara membuat pupuk alami untuk tanaman cabe secara mandiri. Apabila dipraktekkan dengan benar dan penerapan pada tanaman sesuai dosis, maka Anda akan mendapatkan tanaman cabe yang kebal terhadap hama dan penyakit, serta menghasilkan panen berlimpah.

Selain pemupukan yang baik, Anda juga perlu untuk mengetahui beberapa hal yang menyebabkan tanaman cabe Anda gagal panen. Diharapkan setelah mempelajari beberapa kesalahan berikut, Anda dapat meraih hasil panen cabe yang melimpah serta sehat. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan panen cabe.

  • Kurangnya asupan air yang cukup

Seperti halnya tanaman lain, tanaman cabe pun membutuhkan air untuk mencukupi kebutuhan dalam pertumbuhannya. Sering kali ketika tanaman cabe kita telah berbunga dan berbuah, kita lengah dan mengurangi intensitas penyiraman, padahal justeru pada saat itulah tanaman cabe membutuhkan asupan air yang cukup untuk menunjang perkembangan bunga dan buahnya.

  • Terlalu banyak unsur kimia

Penggunaan pupuk kimia memang tetap dianjurkan, namun keberadaannya dalam jumlah yang besar pada media tanam membuat unsur hara yang ada malah tertutupi, sehingga tidak mampu diserap dengan maksimal oleh tanaman. Karena itulah penggunaan pupuk alami seperti kompos atau pupuk cair organik sangat disarankan, terlebih lagi dampak negatif yang dibawa oleh pupuk kimia dapat masuk pula ke dalam tubuh manusia yang mengkonsumsinya. 

  • Penanganan hama yang tidak tepat

Penggunaan pestisida kimia sebenarnya tidak menyelesaikan masalah, banyak kasus yang terjadi setelah penggunaan pestisida buatan, hama malah menjadi kebal dan semakin kuat dalam menyerang tanaman. Seperti halnya pupuk organik, penggunaan pestisida alami dapat Anda terapkan sebagai solusi terbaik.
Selain aman, tentu saja lebih menghemat biaya produksi, karena bahan-bahan untuk pestisida alami ini dapat Anda peroleh di lingkungan sekitar. Untuk mengetahui langkah-langkah pembuatan pestisida alami tersebut, Anda dapat mempelajarinya pada cara membuat pestisida alami untuk tanaman cabe

  • Salah dalam melakukan penyiangan

Kebanyakan dari kita memusnahkan segala macam gulma yang ada di area tanaman cabe, padahal ada sebagian gulma yang justeru dapat membantu menghindarkan tanaman cabe dari serangan hama serta penyakit. Gulma yang wajib dibersihkan adalah gulma yang ada di dekat akar serta batang tanaman cabe.

  • Teknik perempalan tanaman yang kurang tepat

Perempalan atau pemotongan tunas berfungsi untuk merangsang pertumbuhan bunga cabe. Proses ini tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, namun harus mengenal bagian mana yang harus dipotong. Perempalan yang tepat dilakuakan pada saat cabe berusia 3 minggu, dengan bagian yang dipotong adalah 1 -2 tunas samping pada ketiak daun tanaman induk.

Demikianlah cara membuat pupuk alami untuk tanaman cabe dan juga informasi mengenai perlakuan yang salah pada tanaman cabe. Kami berharap informasi di atas bermanfaat dan memudahkan Anda dalam merawat tanaman cabe Anda hingga menghasilkan panen melimpah.

Baca pula: cara menentukan musim tanam di Indonesia

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

9 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago