Seiring perkembangan zaman, kini ada beragam jenis mikroorganisme ditumbuhkembangkan untuk tujuan tertentu seperti plankton. Cara untuk mengembangbiakkan plankton disebut dengan kultur algae. Lalu apa sebenarnya kultur algae ini? Lalu, adakah kaitannya dengan cara membuat pupuk walne? Nah, untuk lebih jelasnya, silakan untuk memperhatikan ulasannya berikut ini.
Tentang Kultur Plankton
Ada beragam jenis plankton ataupun alga yang bisa kamu gunakan untuk membuat kultur plankton tergantung kebutuhan. Yang pasti, untuk setiap kultur plankton atau algae yang berbeda, diperlukan pupuk yang berbeda pula. Berikut contoh salah satu teknik kultur plankton.
Teknik Kultur Plankton Chaetoceros sp
Teknik kultur plankton Chaetoceros ini memerlukan teknik yang terbilang cukup rumit. Mulai dari penyediaan plankton tersebut yang melalui kultur bertingkat. Tak hanya pada penyediaannya, pada proses pengelolaannya pun memerlukan skala massal.
Bahan-bahan Pembuatan Kultur Plankton Chaetoceros sp
Jenis alat yang diperlukan sangatlah banyak yaitu fiber tank trasnparan 1000 liter, filter bag tipe rich filter green 6 inch/80 cm ukuran 88 cm x 30 cm, timbangan duduk berkapasitas 2 kg, pitcher plastik ukuran 1000 ml, ember plastik 5 galon, beaker glass 500 ml, selang benang 1” 15 meter, erlenmeyer glass 1000 ml, gayung hatchery AE 8.5 inchi, dan pupuk.
Pastikan semua alat yang akan digunakan tersebut disterilkan terlebih dulu dengan larutan kemudian dibilas dengan air tawar. Baru dikeringkan terlebih dulu sebelum digunakan.
Persiapan Media Kultur
Media kultur merupakan tempat tinggal calon plankton yang akan dikembangbiakkan. Supaya plankton tersebut mampu tumbuh dengan baik, maka pastikan media kultur harus sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan plankton.
Pada persiapan media kultur ini, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan air dengan salinitas sekitar 25-27 ppt yang sudah diozon dan juga disaring menggunakan filter bag. Kemudian, masukkan EDTA2Na 3-5 ppm dalam media lalu berikan aerasi dengan kekuatan sedang selama kurang lebih 12 jam. Baru, masukkan pupuk dengan dosis yang sesuai.
Persiapan Pupuk
Pada tahap ini dalam cara membuat pupuk walne, skelon dan pupuk direndam dalam air tawar selama 12 jam. Kemudian, saring dan haluskan menggunakan saringan mesh-300. Pada saat peredaman, jangan sampai kamu mencampur jenis pupuk yang berbeda.
Setelah penyaringan selesai, pisahkan skelon dengan pupuk pertanian Siapkan vitamin B12 dan juga vitamin H (biotin) dengan cafa melarutkannya dalam 100 mg dalam 1000 ml aquadest. Masing-masing penggunaannya 2-4 ppm dari larutan. Kemudian, larutkan sodium silikat dengan air tawar. Perbandingannya 1:30 untuk silikat dan air tawar.
Teknik Pemupukan
Inilah teknik membuat pupuk walne:
Pada tahap ini, tujuannya untuk menyediakn bibit untuk kultur. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. Pertama, siapkan bak kultur berkapasitas 6000 liter yang telah dicuci dan dikeringkan. Kemudian, siapkan pula media kultur sesuai prosedur. Inokulasikan bibit plankton Chetoceros sebanyak 20 persen. Lakukan kultur ini dalam wadah 6000 liter selama 3 hari sampai kepadatan plankton tersebut mencapai 400.000 cell/ml. Selanjutnya, bibit ini siap dijadikan bibit kultur massal.
Sampai pada tahap ini, siapkan bak kultur dengan kapasitas lebih besar yaitu 60.000 liter. Siapkan pula media kultur sebanyak 50 ton sesuai denga prosedur. Inokulasi plankton Chetoceros yang berumur 2 hari sebanyak 20 persen dari volume kultur yang diinginkan.
Pastikan standar kepadatannya tidak kurang dari 400.000 cell/ml. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengamatan setia 24 jam sekali untuk melihat apakah ada pertumbuhan kepadatan cell chetoceros atau tidak. Jika jumlah kepadatan chetoceros sudah mencapai lebih dari 500.000 cell/ml, tandanya kamu sudah bisa mulai untuk memanennya. Untuk mencapai kondisi ini biasanya kamu memerlukan waktu kultur 2 sampai dengan 3 hari.
Setelah memahami cara kultur plankton tersebut, tentu kamu akan menemukan jika bahan yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya memerlukan pupuk bukan. Namun pada kultur Chetoceros bukan pupuk walne yang dibutuhkan melainkan pupuk lain yang lebih cocok. Sedangkan pupuk walne lebih cocok untuk membuat kultur plankton hijau atau Chlorella.
Perlu kamu tahu jika pupuk merupakan suatu penentu keberhasilan dalam kultur. Meski pada skala laboratoriim seringkali pupuk yang digunakan sama, namun takarannya berbeda. Jika plankton hijau menggunakan pupuk walne, berbeda lagi dengan pupuk plankton coklat yang memerlukan pupuk silikat, vitamin, NP, dan TM.
Pembuatan pupuk untuk plankton ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Mulai dari proses pemanasan, pengawetan pupuk, sampai dengan menghindari tumbuhnya jamur ataupun mikroorganisme lain yang berpotensi merusak pupuk tersebut. Berbeda dengan kebanyakan pupuk yang diberikan secaa langsung pada tanaman seperti Za, urea, dan NPK, khusus untuk plankton Chlorella, harus ditampung dan ditumbuhkan terlebih dulu dalam suatu bak untuk kemudian diberi pupuk walne.
Sama halnya dengan pupuk lain dan cara pembuatannya seperti cara membuat pupuk booster lengkeng, cara membuat pupuk ajaib ala haji eng, cara membuat pupuk AB mix sendiri ramah lingkungan, cara membuat pupuk enceng gondok dirumah, cara membuat pupuk hayati biofertilizer di rumah, tentu setiap pupuk memiliki komposisi yang berbeda dari pupuk lain. Hal itulah yang menjadikannya spesifik dan diperlukan dalam kondisi tertentu.
Meski jenis pupuk ini khusus untuk jenis plankton supaya tumbuh subur, komposisinya tak jauh berbeda dari kandungan pupuk guillard. Komposisi utama dalam pupuk walne adalah larutan nutrien, larutan trace meta, dan juga vitamin. Vitamin tersebut terdiri dari vitamin B12, thiamin, dan juga biotin.
Tahukah kamu jika penggunaan pupuk walne untuk kultur Nannochloropsis cukup menguntungkan? Ya, hasil dari berat biomassra kering tertinggi diperoleh sebesar 6.78 gram dari kepadatan awal inokulum sebesar 106 sel/ml. Yuk, mulai manfaatkan pupuk walne untuk kultur plankton!
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…