Cara Menanam Jahe di Lahan Kering Beserta Panduan Perawatan

Tanaman jahe merupakan tanaman rempah yang populer di daerah tropis. Ciri khas dari jahe yaitu memiliki rasa yang agak pedas. Rasa pedas ini disebabkan oleh kandungan senyawa keton bernama zingeron yang terkandung pada jahe.

Tanaman jahe pada awalnya jahe diyakini berasal dari India. Namun, ada juga beberapa orang yang beranggapan jahe berasal dari Tiongkok. Dari situ, jahe lalu tersebar ke berbagai daerah di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang  cara menanam jahe di lahan kering.

Cara Menanam Jahe di Lahan Kering

Cara menanam jahe di lahan kering tentu akan berbeda dengan cara menanam nangka mini di pot. Lahan kering bisa juga diubah menjadi lahan subur. Simak mengenai cara mengolah tanah tandus agar menjadi subur.

1. Memilih Benih Jahe yang Bagus

Memilih benih jahe yang bagus harus dilakukan agar jahe yang dipanen nantinya juga memiliki kualitas yang baik. Benih jahe dapat didapatkan di pasar atau di toko, atau bisa juga dengan mengambil langsung dari tanaman jahe.

Meskipun begitu, mengambil benih jahe langsung dari tanamannya dipercaya bisa menghasilkan kualitas panen jahe yang lebih baik. Memilih benih jahe yang bagus akan membantu menaikkan kualitas panen jahe meskipun ditanam di lahan kering.

Berikut adalah panduan yang bisa diikuti saat memilih benih jahe untuk ditanam di lahan kering:

  • Pilih rimpang jahe yang berukuran besar-besar
  • Pilih rimpang jahe yang kondisinya masih segar atau tidak keriput

Rimpang jahe yang akan ditanam juga dapat diambil langsung dari tanamannya. Jika ingin mengambil rimpang jahe langsung dari tanamannya, pilih tanaman jahe yang daunnya hijau dan segar, batangnya gagah dan tidak kurus, tanamannya sudah cukup tua, dan menghasilkan rimpang dengan ukuran yang besar.

2. Cara Melakukan Pembibitan Jahe di Lahan Kering

Setelah rimpang jahe untuk benih dipilih, simpan rimpang di ruangan yang sejuk. Siram rimpang secukupnya dengan air, lalu biarkan sampai mengeluarkan tunas atau mata tunas. Rimpang yang telah bertunas siap untuk mulai ditanam.

Rimpang jahe yang akan ditanam sebaiknya dalam kondisi yang masih segar. Jika dalam pembibitan ada rimpang yang membusuk, maka sebaiknya segera disingkirkan dan dibuang.

3. Mengolah Lahan Kering Menjadi Media Tanam yang Cocok untuk Tanaman Jahe

Secara umum, tanaman jahe cocok untuk ditanam di dataran rendah. Tanaman ini memerlukan penyiraman dan sinar matahari yang cukup sepanjang hari. Tanaman jahe juga bisa tumbuh di lahan kering dengan beberapa perlakuan khusus.

Hal ini karena memang tanaman jahe tidak terlalu menyukai adanya genangan air. Media tanam ini akan berbeda dengan media tanam cemara udang. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai cara mengolah lahan kering menjadi media tanam yang cocok untuk tanaman jahe:

  • Menggemburkan tanah terlebih dahulu sebelum ditanami jahe agar tekstur tanah tidak padat sehingga tanaman jahe dapat tumbuh dengan baik
  • Membuat selokan atau galengan agar jahe bisa ditanam dengan rapi dan mudah untuk disiram sehingga tidak kekeringan
  • Memberikan pupuk kompos atau pupuk organik ke media tanam
  • Menanam jahe sebaiknya di awal musim hujan atau di musim kemarau asalkan mendapat penyiraman manual yang cukup
  • Lubangi tanah secukupnya agar bibit jahe bisa masuk
  • Masukkan bibit jahe ke dalam setiap lubang yang telah dibuat
  • Tutup lubang dengan tanah hingga rata, namun hindari menutup bagian tunas tanaman jahe dengan tanah
  • Siram bibit dengan air secukupnya
  • Tunggu bibit tumbuh dalam waktu satu minggu. Cek kembali apabila bibit tidak kunjung tumbuh. Hal ini bisa disebabkan karena bibit membusuk. Bibit jahe yang membusuk sebaiknya segera dipindah dan diganti dengan bibit baru yang segar  

4. Perawatan Tanaman Jahe di Lahan Kering

Agar dapat tumbuh dengan baik, tanaman jahe sebaiknya dirawat dengan baik. Jika ditanam di lahan kering, hal yang harus diperhatikan adanyah kebutuhan air bagi tanaman jahe. Simak juga mengenai cara menanam padi hibrida mapan. Berikut adalah cara merawat tanaman jahe:

  • Melakukan penyiraman setiap hari secukupnya
  • Pemupukan dilakukan di awal tanam menggunakan pupuk kandang atau pupuk organik
  • Lakukan penyiangan setiap dua atau tiga minggu sekali. Bersihkan gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman jahe. Simak alasan mengenai mengapa gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

5. Cara Memanen Jahe

Tanaman jahe akan siap untuk dipanen setelah tiga atau empat bulan. Berikut adalah  cara untuk memanen jahe:

  • Mencabut batang tanaman jahe dengan umbinya
  • Potong bagian pangkal batang jahe
  • Pisahkan umbi jahe yang sehat dengan yang tidak sehat
  • Letakkan umbi jahe yang sehat ke dalam wadah yang bersih  

Manfaat Jahe 

Bagian tanaman jahe yang sering dimanfaatkan yaitu rimpang atau umbinya. Bagian rimpang jahe ini setelah dipanen tidak bertahan lama disimpan di gudang, terutama yang dipanen pada saat masih muda.

Rimpang jahe yang telah dipanen perlu diolah atau dikonsumsi secepatnya. Olahan jahe yang paling populer di masyarakat umum yaitu bubuk jahe, yang bisa diolah menjadi berbagai minuman jahe.

Minuman jahe merupakan minuman tradisional yang sangat populer di antara masyarakat Indonesia. Hal ini karena rasanya yang cukup lezat dan mengandung berbagai khasiat.

Minuman jahe rasanya agak pedas. Jika ditambah dengan gula rasanya akan menjadi lebih manis dan lezat. Minuman jahe dapat menghangatkan tubuh apabila diminum saat cuaca dingin. Saat badan sedang sakit terutama sakit tenggorokan dan flu, minuman jahe agar membantu melancarkan saluran pernapasan.

Tanaman jahe membutuhkan penyinaran sinar matahari dan kadar air yang cukup. Tanah yang subur dan mendapat cukup air merupakan media tanam yang cocok untuk jahe. Namun, apabila media yang tersedia hanya lahan kering, hal ini masih bisa disiasati.