Metode ini sering dipilih oleh petani modern untuk menanam berbagai jenis tanaman palawija, buah maupun sayuran. Keunggulan lainnya dari teknik fertigasi ialah proses perawatan tanaman yang menjadi lebih mudah karena sudah tertata dan tersistem sedemikian rupa. Jadi teknik fertigasi ini cocok diterapkan bagi mereka yang hendak menanam dalam skala kecil seperti di pekarangan rumah ataupun dalam skala besar.
Baik, langsung saja bagi kalian yang berminat ingin mencoba menanam dengan cara fertigasi, anda bisa mencoba cara menanam sayur fertigasi yang akan kami paparkan berikut ini.
Langkah-langkah cara menanam sayur fertigasi adalah :
1. Menyiapkan Lahan Tanam
Pastikan juga lahan yang hendak anda tanami sayur ini jauh dari tepia laut karena aerosol air asin bisa merusak daun beberapa sayuran hijau. Jika lahan ini mudah banjir (becek) saat musim penghujan, maka sebaiknya anda meninggikan area lahan sembari mengatur irigasi dengan cara membuat bedeng-bedengan.
Jika tidak hendak membuat bedengan, maka anda cukup menggemburkan tanahnya lalu diberi pupuk dasar yang bisa anda peroleh dengan sisa kotoran ternak atau pupuk kompos.
2. Memasang Plastik Mulsa
Untuk jenis sayuran berdaun lebar, maka anda bisa mengambil jarak yang lebih renggang dan begitu juga sebaliknya. Perlu diingat bahwa pembuatan lubang ini sebaiknya anda lakukan beakangan menjelang pemasangan polybag plastik diatas lubang tersebut.
3. Menyiapkan Polybag
Jnagan lupa untuk mencampurkan juga pupuk dasarnya agar persebaran pupuk juga merata dalam polybag. Gunakan pupuk yang sudah di dekomposisi dengan baik agar nantinya tidak menaikkan suhu media dalam polybag yang malah justru dapat memtikan akar tanaman.
4. Menyiapkan Bibit Sayur
Jika anda masih bingung mencari referensi, anda bisa mempelajari terlebih dahulu cara menanam sawi, cara menanam kubis, cara meananam asparagus, cara menanam timun atau cara menanam kangkung. Dengan membaca beberapa artikel tersebut mungkin anda akan mendapatkan gambaran.
Bibit sayuran sebagian besar dijual dalam wujud biji. Yang harus dilakukan ialah menyemai benih tersebut terlebih dahulu. Langkah menyemai ini bisa anda lakukan sebagai berikut :
Rajin-rajinlah menyirami bibit hingga berusia 2 minggu maka bibit sudh siap dipindah ke polyag besar
5. Menanam Bibit Sayuran Pada Polybag
Kocorlh lubang tersebut dengan Pupuk NPK Grower + KNO3 dosis rendah lalu pindahkan bibit ke lubang itu dengan melepas plastiknya terlebih dahulu.
Pindahkan bibit ke polybag pada waktu sore hari dan segera disirami.
Lakukan pengawasan ketat pada 1 minggu pertma dengan mengganti bibit yang mati serta menyemprotkan fungisida sistemik 3 hari setelah tanam agar nantinya daun sayuran tidak terinfeksi jamur
6. Memasang Sistem Pengairan
Nah inilah yang unggul dari metode cara menanam sayur fertigasi karena sistem irigasinya memanfaatkan selang yang di pasang melewati setiap tanaman. Untuk mengalirkan airnya anda bisa memilih 2 cara yaitu dengan menempatkan tempayan penampungan air dengan posisi lebih tinggi atau cara kedua yaitu dengan menggunakan pompa air.
Selang yang di arahkan ke setiap tanaman agar nanti air yang keluar langsung mengucur ke setiap tanaman. Hal ini tentu akan memudahkan anda dalam proses pengairan tanaman.
7. Pemupukan Susulan
Beberapa sayur membutuhkan banyak unsur hara Nitrogen (N) untuk memacu pertumbuhan vegetatifnya. Anda bisa mempelajari lebih lanjut cara menanam bayam, cara menanam chesin dan cara menanam seledri.
Untuk itu anda bisa mengkocoran ZA atau NPK grower sembari menyemprotkan POC (Pupuk Organik Cair) guna menyuplai kebutuhan unsur hara micro.
Dengan begitu laju pertumbuhan tanaman sayur akan semakin cepat.
8. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Meski laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman sayuran hijau bisa dipacu, namun bukan berarti ia akan bebas dari serangan hama dan penyakit. Cara menanganinya ialah dengan PHT (Penanganan Hama Terpadu) yaitu dengan cara menaganalisa gejala yang muncul lalu mencocokkan dengan data tentang penyakit yang paling mungkin.
Biasanya yang paling mengerikan adalah serangan jamur patogen. Untuk mengatasi serangan jamur ialah dengan menyemprotkan fungisida kontak dan sistemik sekaligus sesuai dosis yang tertera di label. Serangan lainnya ialah serangan busuk bakteri yang bisa anda atasi dengan fungisida rangkap bakterisida yang memiliki bahan aktif tembaga sulfat atau tembaga hidroksida.
Jika terjadi serangan hama serangga seperti ulat dan kutu daun yang bisa menularkan virus keriting dan bulai, maka anda bisa menyemprotkan insektisida.
9. Panen Sayur
Sayuran bisa anda panen biasanya 2 bulan setelah tanam namun itu tergantung dari jenis sayuran yang anda tanam. Jika itu bukan 1 kali penen langsung habis maka setelah panen sebaiknya anda segera menyemprotkan fungisida guna mencegah jamur masuk melalui luka bekas pemetikan daun. Anda bisa melakukan pengairan terlebih dahulu sebelum pemanenan agar tanaman lebih tahan angkut karena memiliki kandungan air yang lebih banyak.
Nah agar hasil panennya nanti bisa lebih bagus, maka anda bisa mengikuti beberapa tips menanam sayur fertigasi berikut ini.
Ikutilah beberapa tips dari kami berikut ini :
Nah, demikianlah penjelasan mengenai cara menanam sayur fertigasi. Mungkin anda juga tertarik dengan artikel kami yang lain seperti cara menanam terong dan cara budidaya burung lovebird. Selamat menanam.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…