Kroto adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut telur atau larva semut. Kata kroto sendiri berasal dair bahasa Jawa dan menjadi kata yang populer di daerah lainnya juga.
Sekilas, kroto terlihat seperti butiran nasi karena bentuknya yang lonjong dan berwarna butuh. Satu butir kroto memiliki panjang sekitar 1 cm dan diameter sekitar 5mm.
Kroto bisa dihasilkan dari semut rangrang. Sayangnya, kroto ini sangat dilindungi oleh semut pekerja sehingga Anda harus hati-hati saat akan panen kroto. Meskipun begitu, jika dijual, kroto bisa menghasilkan banyak sekali keuntungan. Cara budidaya kroto juga bisa dilakukan.
Kroto memang banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal atau sebagai pakan burung karena mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Burung yang diberi pakan kroto juga konon katanya bisa menjadi lebih lincah dan bisa berkicau dengan lebih merdu.
Tips Budidaya Kroto
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk ternak atau budidaya kroto. Cara yang populer yaitu menggunakan media paralon atau toples. Berikut adalah cara ternak kroto menggunakan media paralon:
- Buat model rak bersusun dua tingkat. Simak juga cara budidaya semut rangrang penghasil kroto.
- Potong paralon sepanjang 50 cm atau bisa disesuaikan juga dengan lebar rak
- Letakkan rak di dalam wadah yang berisi ari atau oli agar semut tidak bisa keluar dari paralon. Pastikan juga paralon atau rak ini tidak bersentuhan dengan dinding atau benda lainnya agar semut tidak bisa merayap keluar
- Tabur kroto atau bibit koloni semut rangrang dalam kandang
- Beri makan semut menggunakan hewan hewan kecil yang sudah dihancurkan terlebih dahulu seperti cicak, belalang, jangkrik, ulat, atau hewan lainnya. Simak cara membasmi hama cicak dan cara budidaya jangkrik.
- Kroto bisa dipanen setelah usia 15 hingga 20 hari. Panen ini bisa dilakukan apabila sarang telah penuh dengan telur atau kroto yang berwarna putih
Cara Panen Kroto
Berikut adalah penjelasan mengenai cara panen kroto dan tips panen kroto lengkap agar tidak digigit.
- Menggunakan sarung tangan terlebih dahulu
Agar kulit Anda tidak digigit saat panen kroto, Anda bisa menggunakan sarung tangan terlebih dahulu sebelum panen. Sarung tangan ini akan memberikan perlindungan pertama bagi tangan Anda dari gigitan kroto. Sarung tangan yang bisa Anda gunakan misalnya sarung tangan plastik atau karet.
- Oleskan tepung kanji, aromaterapi, atau lotion di sarung tangan
Kroto kurang menyenangi aroma dari tepung kanji, aromaterapi, lotion, atau lavender.
Sehingga, untuk menghindari gigitan kroto, Anda bisa menggunakan bahan-bahan yang telah disebutkan sebelumnya. Bahan-bahan ini memiliki kandungan dan aroma yang bisa membuat kroto pusing dan lemas sehingga lebih mudah diatur saat akan panen.
- Menggunakan panci yang memiliki gagang
Untuk memanen kroto, Anda bisa memanfaatkan panci yang memiliki gagang. Benda ini akan membantu Anda untuk mengendalikan kroto yang sedang dipanen agar tidak kabur. Adanya gagang pada panci bisa membantu Anda untuk mengendalikan dan mendeteksi kroto yang berusaha kabur saat dipanen.
- Memanfaatkan botol bekas air mineral
Untuk bisa memanen kroto dengan lebih mudah, Anda juga bisa memanfaatkan botol bekas air mineral. Botol bekas ini dilubangi secukupnya, lalu dipasang kawat atau batang kayu kecil sebagai media untuk kroto bisa lewat. Setelah kroto lewat semua dan selesai dipanen, kawat atau batang kayu ini bisa Anda lepas. Manfaat hewan ternak bagi kehidupan manusia memang cukup banyak.
Demikian penjelasan mengenai cara panen kroto. Semoga bermanfaat.