Mengenal pupuk kalium dan fungsinya bagi tanaman diperlukan bagi Anda yang hobi bercocok tanam. Hal ini karena kalium adalah salah satu dari tiga unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman. Kalium biasanya dapat diperoleh dari bentuk pupuk tunggal.
Fungsi Kalium Bagi Tanaman
Kalium yang terkandung dalam pupuk kalium mempunyai banyak manfaat bagi tanaman. Fungsi kalium bagi tanaman adalah:
- Membantu pembentukan dan pengangkutan karbohidrat
- Katalisator dalam pembentukan protein
- Mengatur kegiatan berbagai unsur mineral dan pergerakan stomata,
- Meningkatkan pertumbuhan jaringan meristem
- Memperkuat batang, sehingga tanaman tidak mudah roboh
- Mengaktifkan enzim
- Membuat biji tanaman menjadi lebih padat dan berisi
- Meningkatkan kadar gula dan karbohidrat dalam buah
- Meningkatkan kualitas buah, sehingga memiliki bentuk, warna, dan kadar yang lebih baik
- Membuat tanaman tahan terhadap hama dan penyakit
- Membantu pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman
Gejala Kekurangan Kalium pada Tanaman
Kekurangan kalium pada tanaman agak sulit diketahui saat tanaman masih muda. Namun, gejala-gejala yang terlihat saat tanaman kekurangan kalium adalah:
- Daun berubah mengerut alias kering (daun tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Ujung dan tepi daun tampak menguning, bahkan diantara tulang-tulang daun. Pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat). Bagian yang berbercak ini sering jatuh, sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati.
- Tanaman tampak kerdil karena batangnya lemah dan pendek-pendek
- Buah kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah, dan tidak tahan disimpan
- Buah muda gugur pada tanaman kelapa dan jeruk
- Rentan terhadap penyakit
Jenis-jenis Pupuk Kalium
Ada berbagai macam jenis pupuk kalium, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Pupuk Kalium Sulfat
Pupuk kalium sulfat adalah pupuk kalium pertama di pasaran Indonesia. Pupuk ini dibuat dari campuran kalium oksida dan asam belerang. Penamaannya pun sering disebut sebagai pupuk ZK atay zwavelzure kali.
Pupuk kalium sulfat berbentuk butiran-butiran kecil dan berwarna putih. Pupuk ini bersifat higroskopis dan bereaksi asam pada tanah.
Pupuk kalium sulfat yang beredar di pasaran terdiri dari dua macam. Pupuk pertama adalah ZK 90 dengan kandungan K2O sebesar 45% hingga 90%. Pupuk yang kedua adalah ZK 96 dengan kandungan K2O sebesar 52%.
- Pupuk Kalium Klorida
Pupuk kalium klorida cukup langka ditemui di pasaran. Harganya tergolong cukup mahal. Namun, pupuk ini tetap dicari dan digunakan oleh petani untuk mencukupi kebutuhan hara K pada tanaman budidayanya.
Pupuk KCL juga dapat ditemukan dalam 2 macam. Jenis pertama adalah KCl 80 yang mengandung K2O sebesar 53%. Jenis kedua adalah pupuk KCl 90 yang memiliki kandungan K2O sebesar 58%.
- Pupuk Patent-Kali atau Kalium Magnesium Sulfat
Pupuk patent-kali terbuat dari campuran bahan kalium oksida dan magnesium sulfat. Pupuk ini mengandung kalium sebesar 21% – 30% dan kandungan hara MgO sebanyak 6% – 19,5%.
Pupuk ini umumnya digunakan di daerah sub-tropis. Hal ini karena kandungan haranya MgO-nya yang cukup besar. Tanah-tanah di daerah sub-tropis umumnya banyak kekurangan hara MgO.
- Pupuk Kalium Nitrat
Pupuk kalium nitrat sangat efektif karena kebutuhan unsur K dan N dapat diberikan dalam satu kali aplikasi. Kandungan kaliumnya sebesar 45% – 46% dan N sebesar 13%. Pupuk ini sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan kalium pada tanaman yang sensitif terhadap klorida seperti tembakau.
Baca juga jenis tanah dan cara menanam tembakau dan jenis tanah cocok untuk menanam tembakau.
Pupuk kalium nitrat biasanya berwarna putih, berbentuk Kristal, dan mudah larut dalam air. Pupuk ini bereaksi netral, sehingga tidak bersifat asam ataupun basa. Jadi, pupuk ini sangat efektif digunakan pada tanah asam. Pupuk ini lebih baik dari urea, karena urea bersifat asam dan mengasamkan tanah.
Baca juga pengertian pupuk tunggal dan pupuk majemuk, jenis pupuk anorganik dan kegunaannya, dan jenis pupuk buatan yang menggunakan bahan kimia.
Sumber Hara Kalium Organik dari Alam
Selain dari pupuk buatan, kalium di alam dapat diperoleh dari bahan organik. Salah satunya adalah dengan menggunakan sabut kelapa. Sabut kelapa mengandung kalium yang cukup tinggi. Namun, untuk memperolehnya perlu dilakukan proses yakni dibuat Mol sabut kelapa.
Selain sabut kelapa, bahan-bahan yang dapat menjadi sumber hara kalium organik adalah:
- Pupuk kandang, semua pupuk yang berasal dari kotoran ternak mengandung unsur kalium meskipun relatif rendah.
- Pupuk burung seperti pupuk kelelawar atau guano
- Pupuk kompos, kandungan kaliumnya bergantung pada tinggi rendahnya bahan baku dan bahan untuk meningkatkan kualitas yang digunakan
- Kotoran cacing
- Minyak ikan
- Pupuk organik cair limbah rumah tang
- Arang sekam, hasil pembakaran sekam secara tidak sempurna yang berwarna kehitaman
- Abu dapur atau abu pembakaran sampah
- Arang kayu, arang serbuk gergaji, dan arang batok kelapa
- Jerami
- Kulit dan bonggol pisang
Jadi, selain menggunakan pupuk buatan yang telah disebutkan sebelumnya Anda dapat memperoleh unsur hara kalium dari bahan-bahan tersebut.
Baca juga cara membuat pupuk kompos dari kotoran sapi dengan EM4, cara buat pupuk kompos dari kotoran ayam, dan cara membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga.
Inilah penjelasan dari mengenal pupuk kalium dan fungsinya bagi tanaman. Semoga bermanfaat.